Mahasiswa ITB Bunuh Diri
Sifat Asli Muhtar Amin Diungkap Tetangga, Mahasiswa S2 ITB yang Bunuh Diri Itu Sempat Ketemu Pak RT
Dadang Margana (47) mengaku tak menyangka, Muhtar Amin (25) yang ditemuinya pada Selasa (3/9/2019) pagi, akan gantung diri pada sore harinya.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNJABAR.ID - Dadang Margana (47) mengaku tak menyangka, Muhtar Amin (25) yang ditemuinya pada Selasa (3/9/2019) pagi, akan gantung diri pada sore harinya.
Ketua RT 4/5, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung itu sempat bertemu mahasiswa S2 ITB, Muhtar Amin.
Pada Selasa pagi, Muhtar Amin melintas di depan rumah Dadang.
Senyuman tersimpul di wajah Muhtar.
Ia melempar senyum tersebut kepada Dadang.
Dadang mengatakan, Muhtar memang jarang bicara.
"Paling hanya senyum-senyum saja," kata Dadang Margana kepada TribunJabar.id, Rabu (4/9/2019) di rumahnya.
Rumah Dadang ternyata berada persis di samping kanan kontrakan yang sempat dihuni Muhtar Amin.
• Mahasiswa S2 ITB yang Gantung Diri Dikenal sebagai Mahasiswa Berprestasi, IPK Hampir Sempurna
Karena itu, ia kerap melihat Muhtar Amin saat hendak bepergian.
Pernah suatu hari, ia bertanya saat Muhtar keluar rumah.
Dadang bertanya, "Mau ke mana dek?"
Kata Dadang, Muhtar hanya menjawab, "ke depan pak."
Seperti biasa, Muhtar Amin menjawab seraya tersenyum.

Meski irit bicara, mahasiswa jurusan micro electronic itu rajin ke masjid.
"Kalau di masjid, salatnya sering di belakang saya," ujar Dadang.
Muhtar tingal di sebuah rumah kontrakan.
Di rumah kontrakan itu, ada lima kamar yang dihuni mahasiswa.
Sementara, satu kamar lagi kerap jadi tempat istirahat pemiliknya yang datang dua kali dalam sepekan.
• Curahan Hati Mahasiswa S2 ITB Muhtar Amin, Tulis Soal Depresi dan I Want Death, Kini Gantung Diri
Kronologi
Saat Muhtar ditemukan tergantung di kamar indekosnya, Dadang sedang bekerja.
Ia sekitar pukul 16.25 WIB, sedang mengetik surat domisili di rumahnya.
Hingga akhirnya pukul 17.30 WIB, Dadang mendengar suara teriak dan menangis.
Sontak saja ia berlari ke luar rumah.
Ternyata, di depan sudah ramai orang.
Dadang melihat ada penghuni kontrakan yang menangis.

"Teman saya pak, teman saya pak," kata penghuni kontrakan kepada Dadang.
Gerbang dan pintu rumah kemudian dibuka.
Dadang dan penghuni rumah kontrakan masuk.
Kemudian, mereka hendak membuka pintu, namun seperti tertahan sesuatu.
Dadang juga melihat tambang.
Mereka berinisiatif memotong tambang yang tergantung ke kusen tersebut lewat lubang di atas pintu.
Pintu pun akhirnya bisa didobrak.
"Setelah saya lihat, Muhtar Amien sudah terlentang di lantai. Seperti tidak percaya, saya spontan mengatakan "Kamu" sembari melihat Muhtar," kata Dadang.
• Mahasiswa ITB Ditemukan Gantung Diri, Ditemukan Surat Kontrol dari Rumah Sakit, Begini Bunyinya
Pihak kepolisian langsung dihubungi.
Tak lama kemudian, petugas datang bersama tim Inafis.
Olah TKP dilakukan.
Berikutnya, jenazah dibawa ke RSHS Bandung.
Beberapa penghuni lalu dimintai keterangan di kantor polisi.
Para penghuni kontrakan itu baru pulang para Rabu (4/9/2019) pukul 10.00 WIB.
"Sekarang sepertinya belum bisa diajak bicara. Tadi saja saya masih kasihan melihat mereka, masih terlihat syok dan seperti bingung," ujar Dadang.