Delapan Orang Resmi Jadi Tersangka, Buntut Pengibaran Bendera Bintang Kejora di Depan Istana Negara
Delapan orang resmi jadi tersangka. Kasus pengibaran bendera bintang kejora di depan Istana Negara.
TRIBUNJABAR.ID - Polisi menetapkan delapan orang sebagai tersangka pengibaran bendera bintang kejora.
Hal tersebut dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Ia mengatakan, delapan orang yang ditangkap terkait pengibaran bendera bintang kejora telah ditetapkan sebagai tersangka.
Salah satu tersangka adalah juru bicara Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI West Papua), Surya Anta Ginting.
"Iya sudah tersangka," kata Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2019).
Para tersangka diduga mengibarkan bendera bintang kejora pada aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Rabu (28/8/2019).
Delapan tersangka itu pun diamankan di tempat yang berbeda-beda, salah satunya Asrama Lani Jaya, Depok, Jawa Barat.
Saat ini, mereka tengah menjalani pemeriksaan intensif terkait peristiwa tersebut.
Argo menambahkan, delapan tersangka itu dijerat Pasal Makar sebagaimana tercantum dalam Pasal 106 dan 110 KUHP.
"Intinya ada kaitannya dengan keamanan negara, ada pasal di KUHP yakni pasal 106 dan 110. Tentunya penyidik masih melakukan pendalaman dan memeriksa orang yang kami amankan," ujar Argo.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menginstruksikan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono untuk segera menindak oknum yang mengibarkan bendera bintang kejora di beberapa aksi demo belakangan ini.
Pengibaran bintang kejora salah satunya terjadi saat mahasiswa Papua menggelar aksi di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
"Ada juga peristiwa pengibaran bendera di mana di Jakarta, saya sudah perintahkan Kapolda tangani. Tegakkan hukum sesuai apa adanya, kita harus hormati hukum," ujar Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2019).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kibarkan Bendera Bintang Kejora, 8 Orang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Makar".