Puluhan Pemuda Sorban Papua Gelar Unjuk Rasa di Depan Gedung Sate, Ini yang Disuarakannya
Puluhan pemuda yang tergabung dalam kelompok Aksi Sorban Papua menggelar unjuk rasa di Jalan Diponegoro, depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (29/8)
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Puluhan pemuda yang tergabung dalam kelompok Aksi Sorban Papua (Solidaritas Bandung untuk Papua) menggelar unjuk rasa di Jalan Diponegoro, depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (29/8/2019).
Dalam aksinya, mereka membentangkan poster dan Bendera Indonesia.
Dalam orasinya, mereka mengecam segala bentuk kekerasan terhadap warga Papua, sekaligus menolak provokasi terhadap warga Papua.
• Ini 4 Postingan dan 1 Video Provokatif Tri Susanti yang Membuat Papua Rusuh
• Unjuk Rasa Berujung Ricuh di Kabupaten Deiyai Papua, 2 Warga Sipil Meninggal Dunia
Koordinator lapangan aksi tersebut, Aldo, mengatakan yang pertama pihaknya kembali menekankan bahwa Papua adalah bagian utuh dari NKRI.
Pihaknya menolak berbagai upaya memecah-belah bangsa ini.
"Kami menolak segala bentuk provokasi dengan menggunakan isu HAM dan SARA yang akan memicu kekisruhan yang berimplikasi pada gerakan-gerakan yang mencoba disintegrasi tehhadap kedaulatan negara kita," kata Aldo di sela aksi tersebut.
Aldo menyatakan pihaknya pun menolak referendum dari mulai Sabang sampai Merauke.
NKRI, katanya, harus dapat terus ditegakkan dan dipersatukan.
• Serda Rikson Anggota TNI Terpanah di Deiyai Papua, Begini Kejadian Dia Sampai Meninggal
• Ini Nama Anggota TNI yang Tewas Dipanah di Deiyai, Papua, Jenazah Dievakuasi ke Nabire
Menurut Aldo, warga Papua dan warga manapun yang merupakan warga NKRI memiliki kebebasan untuk tinggal, belajar, atau bekerja, di manapun di Indonesia, terutama di Jawa Barat.
Jangan sampai, katanya, ada sekecil apapun bentuk intimidasi.
"Kalau di Bandung kami kira masih cukup aman. Gerakan-gerakan yang selama ini pun tidak menjurus kepada gerakan kerusuhan. Saya rasa Bandung tetap kondusif," katanya.
Massa pun mendesak berbagai pihak untuk segera mendamaikan warga dan Tanah Papua. Mereka menolak segala bentuk perpecahan negara ini. (Sam)