Perkelahian Berujung Pembunuhan Sadis di KM Mina Sejati, Ternyata Bermula dari Masalah Tali Pancing
Diketahui, pembunuhan terhadap anak buah kapal ( ABK ) di atas KM Mina Sejati di perairan Laut Aru terjadi pada Jumat (16/8/2019) malam.
TRIBUNJABAR.ID, AMBON- Penyebab perkelahian yang berujung pembunuhan sadis di atas KM Mina Sejati di perairan Laut Aru, Maluku, terkuak.
Diketahui, pembunuhan terhadap anak buah kapal ( ABK ) di atas KM Mina Sejati di perairan Laut Aru terjadi pada Jumat (16/8/2019) malam.
Ternyata, perkelahian antarsesama ABK yang berujung pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi masalah sepele, yakni tali pancing dua ABK saling terkait.
Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa mengatakan, perkelahian itu berawal saat seorang pelaku pembunuhan Fery Dwi Lesmana dan seorang rekannya sesama ABK sedang memancing cumi.
Tali senar kedua ABK itu saling kait hingga menyebabkan mereka terlibat perang mulut dan berujung perkelahian.
“Awal persoalannya semua dari situ,” kata Adolof Bormasa kepada Kompas.com saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Senin (26/8/2019).
Ia mengungkapkan, saat perkelahian itu terjadi ABK lainnya yang juga sedang mancing langsung melerai kedua ABK itu.
• Berawal dari Perkelahian di Atas Kapal, Ini Kabar Terkini Pembantaian di KM Mina Sejati
• ABK KM Mina Sejati Loncat ke Laut, Muka Berdarah-darah, Pembantaian Sadis Berawal dari Kejadian Ini
Saat itulah Wakil Kapten Kapal yang tidak disebutkan identitasnya kemudian memarahi kedua ABK tersebut.
“Kalian berkelahi untuk apa kita di sini mau cari hidup, bukan untuk berkelahi,” kata Adolof Bormasa menirukan ucapan wakil kapten kapal kepada dua ABK tersebut.
Adolof mengaku dari peristiwa itu, wakil kapten kapal yang geram dengan perlakuan kedua ABK itu tidak lagi bertegur sapa dengan Ferry dan salah satu rekannya yang terlibat perkelahian tersebut.
Dari peristiwa itulah, Ferry yang merupakan salah satu pelaku pembunuhan ini marah dan menyimpan dendam.
”Dari situ selama berhari-hari wakil kapten kapal tidak lagi bersuara dengan Ferry. Jadi persoalannya dari situ kemudian mulai timbul dendam lalu rencana itu dilakukan,” katanya.
Menurut Adolof Bormasa, peristiwa keributan antara Ferry dan seorang ABK lainnya itu telah terjadi beberapa waktu yang lalu sebelum aksi pembantaian itu terjadi di atas kapal.
Sayangnya, para ABK yang dimintai keterangan sudah tidak ingat lagi kapan persisnya aksi perkelahian yang melibatkan Ferry dan satu ABK lainnya itu terjadi.
“Kejadian antara Ferry dan satu ABK itu sudah terjadi beberapa waktu lalu sebelum aksi pembunuhan itu terjadi, hanya saja para ABK yang kami mintai keterangannya sudah lupa harinya kapan,” katanya.
• Pembunuhan Sadis KM Mina Sejati di Laut Aru, ABK Diserang Saat Tidur, Berikut Penuturan Saksi Hidup
• Hendak Diselamatkan, 15 ABK KM Mina Sejati Hilang Secara Misterius, TNI AL Enggan Berspekulasi

Dia menambahkan, Ferry yang semakin dendam lantas kembali terlibat keributan dan perkelahian dengan para ABK lainnya pada tanggal 16 Agustus 2019 malam.
Namun, kejadian itu kembali dapat dilerai oleh para ABK dan kemudian diselesaikan.
Saat kejadian perkelahian itu, Ferry ikut dibantu oleh dua ABK lainnya yakni Nurul Huda dan juga Qersim Ibnu Malik yang diketahui memiliki hubungan saudara dekat dengan Ferry. Ketiga pelaku diketahui sebagai anak, bapak, dan paman.
Adolof mengaku setelah kejadian di malam hari itu, besok paginya saat seluruh ABK masih tertidur pulas, ketiga pelaku ini lalu beraksi dengan memanfaatkan situasi tersebut untuk membunuh rekan-rekannya sesama ABK tersebut.
“Jadi puncaknya itu jam 10.00 pagi. Jadi malam itu mereka tidur lelap sama sekali, semua tertidur saat itu, tiba-tiba ada yang berteriak baru mereka terbangun dan berhamburan,” katanya.
Polisi memastikan, saat kejadian itu terdapat 36 ABK dan termasuk nakhoda dan juga tiga terduga pelaku pembunuhan di atas kapal tersebut.
Saat pembunuhan itu terjadi, 13 orang termasuk nakhoda kapal memilih menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut.
Dari jumlah ABK yang melompat ke laut itu, 11 ditemukan selamat sedangkan dua ABK lainnya ditemukan tewas.
Saat ini 20 ABK bersama 3 pelaku pembantaian masih belum diketahui nasibnya hingga saat ini. (Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Penyebab Perkelahian hingga Memicu Pembunuhan ABK KM Mina Sejati"