Ipda Erwin Meninggal

Aksi Heroik Pelajar SMK Tolong Ipda Erwin, Beri Air ke Polisi Cianjur Terbakar, Padahal Takut

Adapun Ipda Erwin, adalah polisi Cianjur yang terbakar saat amankan unjuk rasa mahasiswa di Pendopo Cianjur.

Editor: Yongky Yulius
Kolase Tribun Jabar/Istimewa/Tangkapan Layar Video Humas Mabes Polri
kabar terbaru Aiptu Erwin yang terbakar saat amankan dmeonstrasi di Cianjur 

TRIBUNJABAR.ID - Ipda Erwin, polisi Cianjur yang terbakar, dikabarkan meninggal dunia.

Adapun Ipda Erwin, adalah polisi Cianjur yang terbakar saat amankan unjuk rasa mahasiswa di Pendopo Cianjur, 

Ipda Erwin, polisi Cianjur yang terbakar, meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina  (  RSPP ) dinihari tadi, Senin (26/8/2019) sekira pukul 01.30 WIB.

Jenazah Ipda Erwin, polisi Cianjur yang terbakar, sudah dibawa ke Cianjur dari Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Soal meninggalnya Ipda Erwin dikonfirmasi oleh Karo Penmas Mabes Polri , Brigjen Dedy Prasetyo.

"Iya betul (Ipda Erwin meninggal)," kata saat dIkonfirmasi Tribun Jabar melalui pesan singkat, Senin (26/8/2019).

Pelajar bernama Muhamad Ridwan Suryana (18), pelajar SMK Pasundan I Cianjur, tak menyangka foto aksinya akan viral saat menolong Ipda Erwin terbakar dan tergeletak di trotoar dan menjadi satu korban dari aksi unjuk rasa.

Foto setengah jongkok sambil duduk memeluk bagian kepala Ipda Erwin terbakar menjadi viral di lini media sosial.

Aksi  Muhamad Ridwan Suryana tak sampai di situ, Ridwan sempat histeris berteriak agar ada orang yang memberinya air untuk diberikan kepada Ipda Erwin.

Kondisi Terkini Polisi yang Dibakar Hidup-hidup saat Amankan Demonstrasi di Cianjur

Ridwan menceritakan kronologis ia yang tulus menolong Ipda Erwin terbakar.

"Saya lagi PKL di pemda pukul 11.30 WIB istirahat sambil jajan di depan Pemda. Lalu saya melihat ada pengunjukrasa yang sedang berorasi," ujar Ridwan.

Tak lama kemudian ia melihat huru-hara dan ada satu anggota yang tergeletak di trotoar.

"Kronologis lengkap saya tak tahu, saya hanya melihat ada korban tergeletak saat itu saya dekat halteu," kata Ridwan.

Saat pertama melihat Ipda Erwin ia merasa ngeri, lalu melihat ada lagi yang terbakar.

"Sebenarnya takut saya ngeri, saya paksakan saja menolong demi kemanusiaan," katanya.

polisi Cianjur dibakar hidup-hidup, tangannya bergerak seperti minta tolong
polisi Cianjur dibakar hidup-hidup, tangannya bergerak seperti minta tolong (Kolase Tribun Jabar/Istimewa)

Ia lantas menenangkan Ipda Erwin terbakar dengan memberi air mineral.

Ia melihat api di tubuh Ipda Erwin sudah padam.

"Setelah padam korban terbaring sendiri lalu saya tenangkan dan kasih air, kebetulan ada air mineral," ujarnya.

KAHMI Akan Damping 3 Mahasiswa yang Diamankan Terkait Kasus 3 Polisi Terbakar di Cianjur

Setelah banyak orang ia berteriak lagi agar korban dibawa ke rumah sakit memakai angkutan umum.

"Karena ga ada ambulans jadi pakai angkot, saya ikut gotong masukin ke angkot, histeris teriak minta air lagi saat itu," katanya.

Ia kembali mengatakan bahwa rasa kemanusiaan yang mendorongnya untuk menolong.

Ia berpesan kejadian tersebut jangan sampai terulang kembali. Pelajar yang tinggal di Kampung Jangari kidul, Desa Bojong, Kecamatan Mande, ini akan diberi reward oleh Kapolres atas aksinya.

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah, mengatakan siswa tersebut mempunyai kepedulian tinggi.

"Kami akan beri reward karena ia mempunyai kepedulian menolong," kata Soliyah.

Kronologi terbakarnya 3 polisi

Kronologis berawal sejak pagi, mahasiswa semula berunjukrasa di Kantor DPRD Kabupaten Cianjur Jalan KH Abdullah bin Nuh.

Lalu mahasiswa melakukan longmarch ke kantor Pemkab Cianjur.

Unjukrasa teraebut mengatasnamakan dari kelompok Organisasi Kepemudaan (OKP) Cipayung Plus, selaku korlap sdr. Muhamad Fadil dengan jumlah massa 50 orang.
Asa sempat berorasi di dua tempat tersebut.

Di gedung dewan mereka berkumpul atas dasar menagih visi misi yang telah disampaikan oleh para anggota dewan.

Polisi terbakar saat amankan unjukrasa mahasiswa yang dilakukan di halaman Pendopo Cianjur, Kamis (15/8/2019).
Polisi terbakar saat amankan unjukrasa mahasiswa yang dilakukan di halaman Pendopo Cianjur, Kamis (15/8/2019). (Istimewa)

Pukul 11.00 WIB massa aksi longmarch menuju kantor DPRD dengan rute kantor DPRD Kab. Cianjur - Jl. KH. Abdullah bin Nuh - Jl. Pangeran Hidayatullah - Jl. Siliwangi - Kantor Pemda Kab. Cianjur.

Pukul 12.00 WIB massa aksi tiba di Kantor Pemda Kab. Cianjur dan melakukan orasi.

Sekitar pukil 12.30 WIN, masa aksi melakukan pemblokiran di Jala Siliwangi (Depan Pintu masuk Pemda Kab. Cianjur) yang mengakibatkan kemacetan arus lalin sepanjang Jalan Siliwangi Kec/Kab. Cianjur.

Sekitar pukul 13.00 WIN, massa aksi melakukan pembakaran ban dan dilerai oleh anggota Kepolisian, akan tetapi massa semakin brutal yanh mengakibatkan 3 anggota Kepolisian terkena luka bakar.

Soal Pria Berjaket Merah yang Melempar Bensin ke Polisi hingga Terbakar, Begini Kata Polda Jabar

Karena ada salah satu massa aksi yang menyiram bensin ke sekitar ban, sehingga api menyambar anggota kepolisian yg mencoba memadamkan api tersebut.

Adapun anggota lepolisian yang terkena luka bakar sebagai berikut Ipda Erwin ( Anggota Bhabinkamtibmas Kel. Bojongherang Polsek Kota Polres Cianjur, BRIPDA Yudi Muslim( Anggota Sat Sabhara Polres Cianjur ), BRIPDA F.A Simbolon ( Anggota Sat Sabhara Polres Cianjur).

Pasca aksi unras sementara Pihak Kepolisian telah mengamankan massa sebanyak 11 orang yang diduga melakukan pembakaran ban yang mengakibatkan anggota Kepolisian sebanyak 3 orang mengalami luka bakar.(fam)

Polisi Tetapkan Tersangka

Penyidik Satreskrim Polres Cianjur dibantu oleh Ditreskrimum Polda Jabar menetapkan RS (19) mahasiswa Universitas Surya Kencana sekaligus kader GMNI Cianjur sebagai tersangka terbakarnya empat polisi dalam aksi unjuk rasa di Cianjur, Kamis (15/8/2019).

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, penyidik sejak kemarin bekerja profesional dan prosedural memeriksa 31 saksi yang merupakan massa pengunjukrasa.

Satu kali 24 jam setelah penangkapan, penyidik sudah menetapkan tersangka.

"Menetapkan salah satu oknum mahasiswa dari elemen GMNI Cipayung Plus atas nama RS, mahasiswa Universitas Surya Kencana Cianjur," ujar Trunoyudo Wisnu Andiko di Bandung, Jumat (16/8/2019).

Ia mengatakan, penetapan tersangka berdasarkan pemeriksaan saksi dan alat bukti yang didapat penyidik dan bukti petunjuk.

Misalnya rekaman video detik-detik sebelum pembakaran.

"Sejauh ini proses hukum terhadap yang bersangkutan terus dilakukan. Namun kami dari Polda Jabar mohon doa restu, kemungkinan tersangka bertambah," ujar Trunoyudo Wisnu Andiko.

Terhadap RS, penyidik akan menjeratnya dengan Pasal di KUH Pidana yakni Pasal 170 dan atau 351‎, Pasal 160 dan atau Pasal 212 dan atau Pasal 213 KUH Pidana.

"Penerapan pasalnya bersifat kumulatif. Ancaman pidananya maksimal di atas 5 tahun," ujar Trunoyudo.

Seperti diketahui, gabungan organisasi mahasiswa yang terlibat dalam aksi itu yakni dari GMNI Cianjur, HMI, PMII, Himat, ICF, IMM dan Hima Persis.

Pelajar bernama Muhamad Ridwan Suryana (18), pelajar SMK Pasundan I Cianjur, tak menyangka foto aksinya akan viral saat menolong Aiptu Erwin terbakar dan tergeletak di trotoar dan menjadi satu korban dari aksi unjuk rasa.
Pelajar bernama Muhamad Ridwan Suryana (18), pelajar SMK Pasundan I Cianjur, tak menyangka foto aksinya akan viral saat menolong Aiptu Erwin terbakar dan tergeletak di trotoar dan menjadi satu korban dari aksi unjuk rasa. (Istimewa)

Mereka berunjukrasa menentang ketidak adilan, pemerataan pendidikan hingga pengentasan pengangguran.

Mereka hendak menemui pimpinan DPRD Cianjur tapi gagal.

Mereka kemudian memblokir Jalan Siliwangi dan membakar ban.

Ipda Erwin berusaha memadamkan api tapi ada peserta aksi yang melempar bensin hingga api menyambar tubuh Ipda Erwin serta tiga polisi lainnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved