Persib Bandung

Wawancara Eksklusif - Yana Umar Mendadak Mundur dari Kepengurusan Viking Persib, Mau Fokus Ibadah

Mulyana, yang akrab disapa Yana Umar, mendadak mengundurkan diri dari kepengurusan Viking Persib Club. Bobotoh pun terkejut

Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
Mulyana, yang akrab disapa Yana Umar, mendadak mengundurkan diri dari kepengurusan Viking Persib Club. Foto diambil pada Sabtu (25/8/2019). 

TRIBUNJABAR.ID- Mulyana, yang akrab disapa Yana Umar, mendadak mengundurkan diri dari kepengurusan Viking Persib Club.

Pernyataan pengunduran diri itu disampaikan Yana Umar melalui akun media sosial Instagramnya, Sabtu (24/8/2019).

Tak pelak, para bobotoh pun terkejut. Bersama Heru Joko dan Ayi Beutik, Yana Umar adalah tokoh pendiri Viking Persib Club.

Di Viking Persib Club, pria kelahiran 22 Januari 1975 ini juga dipercaya sebagai dirigen yang memimpin ribuan anggota Viking bernyanyi, memberikan dukungan kepada Persib Bandung saat pertandingan.

Apa sesungguhnya yang terjadi? Berikut petikan wawancara khusus jurnalis Tribun Jabar Nazmi Abdurrahman dengan tokoh bobotoh legendaris itu.

Duel Persib Bandung vs Perseru Badak Lampung, Robert Alberts Janjikan Permainan Menyerang

Jelang Persib Bandung vs Badak Lampung, Supardi Nasir dan Melcior Leideker Saling Unjuk Kesiapan

Koreografi bobotoh di laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (23/9/2018).
Koreografi bobotoh di laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (23/9/2018). (deni denaswara/tribun jabar)

APA sebenarnya alasan Kang Yana mundur dari kepengurusan Viking?

Alasan utamanya harus ada regenerasi karena ini sudah masanya. Saya sudah 26 tahun di Viking (menjadi pengurus).

Harus ada penyegaran. Kan ada banyak pengurus yang lain yang bakal bagus. Manusia itu pasti merasa tidak pernah cukup, tapi harus lihat juga, saya sudah dari dulu di Viking, makanya harus ada regenerasi di pengurus Vikingnya.

Selain regenerasi, apakah ada alasan lain?

Tidak ada, lebih ke regenerasi, tidak ada ribut atau segala macam. Jadi murni mengambil keputusan ini, biar bisa fokus ibadah, fokus kerja, dan keluarga juga. Anak saya juga sekarang sudah lima.

Sejak kapan terpikir berhenti dan harus ada regenerasi di Viking?

Sebenarnya sudah lama. Ketika masih ada almarhum (Ayi Beutik) juga sudah kepikiran seperti itu. Cuma ya waktunya mungkin baru sekarang untuk resign dari kepengurusan. Mungkin oleh Allah Swt ditakdirkan waktunya hari ini (kemarin, Red).

Apa hal yang membuat yakin harus berhenti?

Saya sudah ngobrol sama Heru Joko (Ketua Viking). Sama anak-anak juga sudah ngobrol. Jadi sekarang semua kepengurusan diserahkan ke Heru.

Selain saya, ada juga yang lain seperti Mang Ekek sebagai pendiri, Boseng, Ewok, Gusdul, dan Opong. Itu pengurus seangkatan sama saya semua. Tinggal Heru saja sekarang yang menjadi pengurus.

Dirigen Viking Persib Club, Yana Umar, Curiga Persib Bandung Digoyang Konflik Internal

Dirigen Viking Yana Umar Salut dengan Antusias Pemuda Lestarikan Kesenian Islam

Bobotoh mendukung Persib Bandung saat lawan Sriwijaya FC  dalam partai pembuka Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Selasa (16/1/2018). Persib Bandung menang tipis 1-0.
Bobotoh mendukung Persib Bandung saat lawan Sriwijaya FC dalam partai pembuka Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Selasa (16/1/2018). Persib Bandung menang tipis 1-0. (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

Keluarga mendukung keputusan ini?

Ya, keluarga lebih mendukung, anak-istri. Saya sebagai kepala keluarga yang mengambil keputusan dan mereka terima.

Bagaimana hubungan antarpengurus Viking di level pusat?

Viking harmonis. Tidak ada yang tidak harmonis. Cuma sekarang giliran yang muda. Coba sama yang lain saja, jangan saya terus.

Bukan karena capek sebagai pengurus tapi harus ada regenerasi. Coba yang lain, karena Viking kan banyak. Viking itu warisan, semoga lebih maju.

Viking itu menganut sistem kerajaan yang tidak akan mengganti ketua sebelum meninggal. Apakah itu tidak berlaku bagi pengurus di bawahnya?

Budaya itu memang dicatat oleh almarhum (Ayi Beutik). Dia yang mengatakan seperti itu, selama Heru beuki Persib mah nya sok (selama Heru suka Persib Bandung, silakan), kecuali kalau sudah tidak suka Persib. Tapi, ya ke bawahnya struktural tidak apa-apa.

Kapan pertama kali jadi dirigen Viking?

Pertama naik jadi dirigen itu di Tangerang, saat Persib melawan Persita. Itu juga tidak sengaja. Teman saya (Odoy), yang biasa menjadi dirigen, tidak bisa karena sedang sakit. Dari situ.

Awalnya tidak percaya diri, sempat bingung juga harus ngapain. Saya ingat, pertama itu saya memimpin bobotoh bernyanyi "Halo-halo Bandung". Nah, dari situ keterusan sampai tiga bulan.

Setelah Odoy sembuh, saya malah diminta lagi dan teruslah sampai sekarang. Terakhir saya naik lagi itu (menjadi dirigen) pas lawan PSIS Semarang, di Magelang.

Setelah itu saya tidak lagi dan memutuskan berhenti dari kepengurusan dan sebagai dirigen Viking.

Suara Rebana Bersahutan Menanti Kedatangan Dirigen Viking Yana Umar

Heru Joko Bakal Gunakan Metode Dakwah untuk Kampanyekan Perdamaian Viking Persib Club-The Jakmania

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal, Tito Karnavian (tengah) Ketua umum Viking, Heru Joko (kiri) bersama Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Richard Ahmad Supriyanto (kedua kanan) berpose bersama usai menggelar rapat berkaitan pengamanan final Piala Presiden di Biro Ops Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal, Tito Karnavian (tengah) Ketua umum Viking, Heru Joko (kiri) bersama Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Richard Ahmad Supriyanto (kedua kanan) berpose bersama usai menggelar rapat berkaitan pengamanan final Piala Presiden di Biro Ops Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/10/2015). (SUPER BALL / FERI SETIAWAN)

Apa saja suka-duka menjadi dirigen selama 26 tahun?

Apa, ya? Intinya sama teman-teman enjoy, karena komunikasi persaudaraan yang saya sukai. Tidak canggung, sudah seperti keluarga sendiri di Viking. Itu positifnya. Negatifnya tidak ada.

Viking lebih dari apa pun. Kekeluargaannya luar biasa. Karena saya di sini tanpa pamrih. Di Viking anggota tidak dituntut harus bayar iuran dan pengurus tidak digaji juga. Sukarela saja. Di Persib hanya pengurus, cari uang mah masing-masing.

Momen paling berkesan menjadi dirigen?

Momen paling berkesan itu, ya, di Palembang, saat juara. Sebenarnya di Piala Liga pertama 1995 juga saya sudah merasakan juara, tapi belum jadi dirigen Viking, tapi sudah nonton ke Senayan.

Satu lagi ketika saya selesai nikah tahun 2001. Sebenarnya resepsi nikah belum selesai, tapi saat itu Persib main di Stadion Siliwangi.

Saya langsung pergi ke Stadion menjadi dirigen. Keluarga sama istri saya sudah tahu karena dari awal sudah komitmen, kalau Persib main, saya jangan diganggu karena itu hobi saya dan keluarga paham itu.

Perseru Badak Lampung Produktif di Setiap Sisi, Kapten Persib Bandung Supardi Tanggapi Begini

Pernah mendapat lemparan botol atau ejekan dari bobotoh saat jadi dirigen?

Alhamdulillah tidak pernah. Yang penting bagaimana kitanya saja. Sebenarnya menjadi dirigen itu gampang-gampang susah.

Gampangnya tinggal naik, tapi susahnya itu kita harus bisa menyesuaikan dengan anak-anak (bobotoh) supaya anak-anak satu komando. Kan tidak semua bobotoh mau ikut bernyanyi.

Setelah berhenti menjadi pengurus, apakah akan tetap datang ke stadion?

Tentu saja (akan datang), karena saya lahir di Viking. Viking itu rumah kedua bagi saya. Jadi, bukan karena saya resign dari pengurusan terus saya membiarkan begitu saja, tidak.

Paling saya hanya memantau, tidak ikut dalam struktural dan tidak ikut campur di pengurusan. Saya tetap anggota Viking, tetap nonton ke stadion.

Kalau ada acara apa-apa, saya tidak bisa mengambil keputusan, tidak terlibat langsung. Paling kalau diundang, saya datang. Kalau tidak, juga tidak apa-apa. Hak dan kewajiban pengurus sudah hilang, hanya sebagai anggota biasa. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved