Persib Bandung
Wawancara Eksklusif - Yana Umar Mendadak Mundur dari Kepengurusan Viking Persib, Mau Fokus Ibadah
Mulyana, yang akrab disapa Yana Umar, mendadak mengundurkan diri dari kepengurusan Viking Persib Club. Bobotoh pun terkejut
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Keluarga mendukung keputusan ini?
Ya, keluarga lebih mendukung, anak-istri. Saya sebagai kepala keluarga yang mengambil keputusan dan mereka terima.
Bagaimana hubungan antarpengurus Viking di level pusat?
Viking harmonis. Tidak ada yang tidak harmonis. Cuma sekarang giliran yang muda. Coba sama yang lain saja, jangan saya terus.
Bukan karena capek sebagai pengurus tapi harus ada regenerasi. Coba yang lain, karena Viking kan banyak. Viking itu warisan, semoga lebih maju.
Viking itu menganut sistem kerajaan yang tidak akan mengganti ketua sebelum meninggal. Apakah itu tidak berlaku bagi pengurus di bawahnya?
Budaya itu memang dicatat oleh almarhum (Ayi Beutik). Dia yang mengatakan seperti itu, selama Heru beuki Persib mah nya sok (selama Heru suka Persib Bandung, silakan), kecuali kalau sudah tidak suka Persib. Tapi, ya ke bawahnya struktural tidak apa-apa.
Kapan pertama kali jadi dirigen Viking?
Pertama naik jadi dirigen itu di Tangerang, saat Persib melawan Persita. Itu juga tidak sengaja. Teman saya (Odoy), yang biasa menjadi dirigen, tidak bisa karena sedang sakit. Dari situ.
Awalnya tidak percaya diri, sempat bingung juga harus ngapain. Saya ingat, pertama itu saya memimpin bobotoh bernyanyi "Halo-halo Bandung". Nah, dari situ keterusan sampai tiga bulan.
Setelah Odoy sembuh, saya malah diminta lagi dan teruslah sampai sekarang. Terakhir saya naik lagi itu (menjadi dirigen) pas lawan PSIS Semarang, di Magelang.
Setelah itu saya tidak lagi dan memutuskan berhenti dari kepengurusan dan sebagai dirigen Viking.
• Suara Rebana Bersahutan Menanti Kedatangan Dirigen Viking Yana Umar
• Heru Joko Bakal Gunakan Metode Dakwah untuk Kampanyekan Perdamaian Viking Persib Club-The Jakmania

Apa saja suka-duka menjadi dirigen selama 26 tahun?
Apa, ya? Intinya sama teman-teman enjoy, karena komunikasi persaudaraan yang saya sukai. Tidak canggung, sudah seperti keluarga sendiri di Viking. Itu positifnya. Negatifnya tidak ada.
Viking lebih dari apa pun. Kekeluargaannya luar biasa. Karena saya di sini tanpa pamrih. Di Viking anggota tidak dituntut harus bayar iuran dan pengurus tidak digaji juga. Sukarela saja. Di Persib hanya pengurus, cari uang mah masing-masing.