Maestro Wayang Golek Cepak Ini Prihatin, Kesenian Tradisional Bakal Punah, Pemuda Lebih Suka Dangdut

Pasalnya usia kesenian tradisional sudah berada di ujung tanduk termakan oleh pesatnya kemajuan zaman

Editor: Ichsan
tribunjabar/Handhika Rahman
Dalang Wayang Golek Cepak Ki Warsad Darya 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Para pelaku seni tradisional kini sangat khawatir. Pasalnya usia kesenian tradisional sudah berada di ujung tanduk termakan oleh pesatnya kemajuan zaman.

Hal tersebut disampaikan seorang Dalang Sepuh Wayang Cepak Indramayu, Ki Warsad Darya (80) saat ditemui Tribuncirebon.com di Sanggar Jaka Baru Desa Gadingan, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Sabtu (24/8/2019).

Menurut Ki Warsad Darya , kurangnya minat generasi penerus terhadap kesenian tradisional menjadi titik awal terancam punahnya kesenian tradisional.

"Coba saya lihat anak-anak muda jika nonton pewayangan mereka kuat berapa jam menonton," ujar dia.

Hal tersebut terbukti saat memasuki awal tahun 2000-an disampaikan pria yang akrab disapa Ki Warsad itu, generasi sekarang lebih menyukai hal-hal yang berbau musik modern ketimbang kesenian tradisional.

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Bicara Tentang Video Mesum

Banyak para pemilik hajat lebih memilih menyewa organ dangdut ketimbang pergelaran seni.

Padahal, jika menilik dari filosofinya, pergelaran seni tradisional jauh memiliki makna mendalam sebagai pembelajaran hidup generasi selanjutnya di masa yang akan datang.

Wayang Golek Cepak Indramayu
Wayang Golek Cepak Indramayu (tribunjabar/Handhika Rahman)

"Pewayangan itu kan menceritakan dongeng dari kisah-kisah tokoh terdahulu sebagai pembelajaran menghadapi masa yang akan datang," ujar dia.

Dengan sorot mata Ki Warsad yang sayu, ia khawatir suatu saat nanti kesenian tradisional khususnya Wayang Cepak yang sampai saat ini digulatinya itu hanya tinggal cerita saja.

Diceritakan dia, meski hanya seorang masyarakat kecil biasa dan bukan pahlawan atau pegawai pemerintahan, ia sebagai pelaku seni berkomitmen untuk terus memperjuangkan seni dan budaya.

"Gak mikirin untung besar, asal bisa makan dan kesenian terlestarikan saya tetap akan berjuang melestarikan wayang cepak. Karena kalau bukan kita siapa lagi," ujar dia.

Tragis, Jelang Pernikahan yang Tinggal Hitung Hari, Lettu Inf Angga Tewas Terseret Kereta Api

Atas perjuangan dan dekikasinya terhadap kesenian Wayang Cepak Indramayu sejak tahun 1962 hingga sekarang, Ki Warsad Darya akan dinobatkan sebagai Maestro Pelestari Seni Tradisi Golek Cepak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 10 Oktober 2019.

"Saya berharap dengan penghargaan itu bisa menjadi modal agar kelestarian Wayang Cepak di Indramayu bisa terus terjaga hingga kapanpun," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved