BBPP Lembang Sebut Indonesia Sudah Kehilangan 6 Juta Petani

Balai besar Pelatihan Pertanian atau BBPP Lembang menyebutkan, saat ini jumlah petani sudah mengalami penurunan hingga 6 jutaan.

Tribuncirebon/ Handhika Rahman
Wardani, petani muda asal Desa Kendayakan, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu saat menunjukan inovasi mesin pompa air berbahan bakar gas elpiji 3 kilogram, Minggu (7/7/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, LEMBANG- Balai besar Pelatihan Pertanian atau BBPP Lembang menyebutkan, saat ini jumlah petani sudah mengalami penurunan hingga 6 jutaan.

Kepala BBPP Lembang Kemal Mahfud, mengatakan, sebelumnya total jumlah petani berada di angka 31 juta sedangkan saat ini menurun menjadi 25 juta petani.

"Karena regenerasinya saat ini sudah berkurang, jadi jumlahnya menurun 6 jutaan," ujar Kemal Mahfud saat ditemui di di Kantor BBPP Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (23/8/2019).

Untuk meningkatkan regenerasi petani, Kementerian Pertanian mengirim ratusan anak muda di seluruh Indonesia untuk belajar pertanian di negara-negara yang dinilai maju.

"Seperti di Jepang ataupun Taiwan, mudah-mudahan dengan mekanisasi belajar teknologi ke Jepang petani muda akan lebih tertarik karena tak pakai cangkul lagi sekarang tapi paki teknologi harvester untuk panen. Bahkan traktor ke depan pakai remot supaya minat generasi muda lebih banyak lagi," ucapnya.

Kekeringan Memaksa Petani di Rancaekek Gunakan Air yang Tercemar Limbah Industri

Pemkab Cirebon Dukung Petani Memasarkan Hasil Tani Secara Online

Ia mengatakan, Indonesia telah menerapkan pertanian berbasis teknologi, hanya teknologi pertanian di Taiwan sudah lebih maju.

"Makanya kita harus belajar juga. Mereka (petani muda) ke sana untuk mendapat ilmu," katanya.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Bustanul Arifin, mengatakan, Taiwan dipilih untuk petani muda menimba ilmu karena  teknologi pertanian di sana sudah maju.

"Karena Taiwan luar biasa angreknya nomor 2 dunia, terus holtikutura maju apalagi jamur. Dis ana mereka tak hanya magang tapi akan mendapatkan gaji sekitar Rp 7 hingga 8 juta," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved