SMP Kelas Jauh Talegong Kurangi Angka Putus Sekolah, Titin : Adanya SMP KJ Sangat Membantu
Harapan para siswa SMPN 1 Talegong kelas jauh (KJ) di Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong untuk memiliki bangunan sekolah belum bisa terwujud tahun ini.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Harapan para siswa SMPN 1 Talegong Kelas Jauh (KJ) di Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong untuk memiliki bangunan sekolah belum bisa terwujud tahun ini.
Meski begitu, keberadaan SMP Kelas Jauh jadi jalan mengurangi angka putus sekolah.
Tasripin (34), guru SDN 3 Sukamaju jadi salah satu yang menginginkan keberadaan SMP KJ di Desa Sukamaju.
Ia juga pernah mengajar para siswa di SMP KJ. Apalagi sejak berdiri di 2005, semua siswa SMP belajar di sekolahnya.
"Sebelum ada SMP di sini, banyak yang tidak meneruskan sekolah. Soalnya jauh harus sekolah ke SMP 1. Cuma 30 persen yang meneruskan," ujar Tasripin ditemui di SDN 3 Sukamaju, Rabu (21/8/2019).
Setelah ada SMP KJ, angka putus sekolah semakin berkurang.
Bahkan semua siswa dari tiga SD yang ada di Sukamaju melanjutkan sekolah ke SMP Sukamaju.
"95 persen sekarang melanjutkan ke SMP. Dulu banyak yang putus sekolah. Makanya biar berkurang, dibikin SMP KJ di sini," katanya.
Titin (30), guru PKN SMP KJ juga merangkap menjadi pengajar di dua sekolah, yakni SDN 3 Sukamaju dan SMP KJ.
Ia yang asli dari Sukamaju mengaku keberadaan SMP KJ sangat membantu.
Dulu semasa SMP, Titin mengaku harus berjalan kaki untuk ke SMPN 1 Talegong di Desa Sukamulya.
Ia mengingat saat itu da 30 orang yang melanjutkan ke SMP.
"Berangkat dari rumah jam 05.00. Kumpul dulu semuanya di lapang desa. Setelah lengkap baru berangkat. Jam 06.30 baru sampai ke sekolah," kata Titin.
Jika menggunakan ojek, saat itu ongkos yang harus dikeluarkan sebesar Rp 40 ribu pulang pergi.