Bocah Pemburu Kodok dan Ular
Perjuangan Ibu Bocah Cianjur Pengigit Ular, Cari Anaknya Sampai ke Bukit, Sudah 3 Tahun Suami Kabur
Bagaimana tidak, Cucu tetap terus berkeinginan anaknya, Rizki, bocah Cianjur yang berkelakuan aneh, bisa kembali sembuh.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang masa, tampaknya ungkapan itulah yang pantas disematkan kepada Cucu (30), ibu bocah Cianjur Rizki Maulana Yusuf (11).
Bagaimana tidak, Cucu tetap terus berkeinginan anaknya, Rizki, bocah Cianjur yang berkelakuan aneh, bisa kembali sembuh.
Rizki diketahui kerap menarik dan menggigit kodok atau ular sampai mati, kelakuan anehnya tersebut sudah muncul sejak ia berusia enam tahun.
Akibat kerap berkelakuan aneh, Cucu kini harus mengawasi ketat Rizki di rumahnya, Kampung Condre, Desa Babakan Sari, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur.
Pasalnya, Rabu pagi Rizki sempat kabur lagi ke bukit.
Ia diketahui ke bukit untuk mencari kodok dan ular.
Cucu bahkan sampai harus mencari Rizki ke bukit.
• Rizki Bocah Asal Cianjur yang Gemar Gigit Ular, Kabur ke Bukit Cari Ular dan Kodok Tapi Tak Ketemu
"Tadi pagi saya baru menjemput Rizki ke bukit sana," ujar Cucu saat ditemui di rumahnya, Rabu (21/8/2019).
Agar Rizki tak kabur-kabur lagi, Cucu bahkan sampai harus menangkap belalang.
Belalang itu kemudian diberikan kepada Rizki sebagai ganti kodok atau ular.
Kini, Cucu masih menunggu langkah terbaik untuk Rizki.
Pada Rabu siang, keluarga Rizki juga kedatangan tamu.

Ada dari pihak desa dan kecamatan yang melakukan pendataan persiapan yang diperlukan dinas sosial setempat.
Saat ini, Kepala Desa Babakan Sari, Junaedi, mengatakan bahwa pihaknya tengah fokus merehabilitasi rumah keluarga Cucu.
Pihaknya juga tengah mengurus surat nikah lantaran suami Cucu telah kabur selama tiga tahun.
Kini, ada pihak yang sebenarnya bersedia mengurus Rizki.
"Namun nanti kami menunggu dari pihak keluarga," kata Kades.
• Janggal, Bocah di Cianjur, Gemar Gigit Ular, Kodok Hingga Kucing Ditarik Sampai Mati
Jadi Buruh Tani
Sudah tiga tahun, Cucu menghidupi tiga anaknya seorang diri.
Sang suami hilang tak diketahui keberadaannya.
Bersama anaknya, Cucu tinggal di rumah panggung sederhana.
Sehari-hari, Cucu bekerja sebagai buruh tani.
Putra sulungnya, Aldi Firmansyah yang berusia 15 tahun pun putus sekolah.
Sejak ayahnya hilang, Aldi memilih membantu ibunya mencari uang.

Ia bekerja sebagai buruh bangunan.
Jerih payahnya dari hasil bekerja bisa membantu ibunya untuk menyekolahkan adiknya, Rizki Maulana Yusuf.
Biasanya, Cucu kerap menitipkan anak keduanya itu kepada anak bungsunya yang masih berusia 10 tahun.
Ia adalah Rifan Fajriawan.
Saat ibunya pergi bekerja, Rifan kerap mengurus kakaknya.
Ia memandikan hingga memakaikan pakaian Rizki Maulana Yusuf.
• Terungkap Penyakit yang Diidap Rizki, Bocah Cianjur yang Kerap Gigit Ular, Tim Medis Sudah Memeriksa
"Si bungsu suka bantu mandiin Rizki kalau saya tak ada," kata Cucu.
Melihat kondisi anaknya, ibu dari bocah penggigit ular dan kodok di Cianjur itu ingin menyembuhkan anaknya.
Namun, ia hanya seorang buruh tani yang penghasilannya tak seberapa.
Ketua RT setempat, Suherman mengaku prihatin atas kondisi yang menimpa anak Cucu.
Pihaknya pun kerap membantu hidup Cucu semampunya.
"Kami sering kasihan melihat kondisi Cucu tinggal di rumah panggung, bekerja sebagai buruh tani, dan anaknya Rizki sakit," katanya.
Kondisi Terkini Rizki

Kini muncul bintik merah di badan Rizki.
Bintik-bintik merah di badan bocah Cianjur itu terlihat setelah Rizki memainkan kodok.
Tak hanya dimainkan, kodok itu kerap kali ditarik-tarik sampai mati oleh Rizki, bocah Cianjur.
Menurut Cucu, bintik-bintik merah tak hanya berada di pipi, tapi juga ada di bagian tangan.
"Bintil merah tersebut muncul setelah ia sering bermain dengan kodok," kata Cucu.
• Penyebab Bocah di Cianjur Kerap Gigit Ular Sampai Mati, Butuh Pengobatan, Sang Ibu Hidupnya Sulit
Rizki, lanjutnya, bahkan pernah terlihat bermain dengan empat ekor kodok sekaligus.
Namun, bukan kodok biasa yang dimainkan oleh Rizki.
Warga kampungnya biasa menyebut kodok itu sebagai bangkok korodok atau bangkong budug.
Kodok itu biasanya ada di sekitar rumah warga perkampungan.
"Kodoknya bukan kodok sawah, tapi kodok yang ada bintil-bintil itu," kata Cucu.