EKSKLUSIF, Pemohon Paspor Asal Bandung Tak Dapat Antrean, Pergi Subuh Antre Urus Paspor di Tasik

Sejumlah pemohon paspor asal Bandung berbondong-bondong mengurus pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Tasikmalaya.

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Theofilus Richard
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Warga menjalani sesi pemotretan dan pemindaian sidik jari oleh petugas saat akan membuat paspor baru di Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung, Jalan Surapati, Kota Bandung, Selasa (20/8/2019). Permohonan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung dilakukan secara antrian online melalui Aplikasi Permohonan Paspor di android atau melalui website http://antrian.imigrasi.go.id pada hari Jumat dengan kuota 350 pemohon. Langkah selanjutnya menyerahkan dokumen persyaratan, wawancara singkat, sesi pemotretan, dan memindai sidik jari di Kantor Imigrasi pada hari yang sudah ditentukan. 

Sejumlah pemohon paspor asal Bandung sulit dapat antrean, sehingga memutuskan mengantre di Kantor Imigrasi Tasikmalaya

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri dan Hakim Baihaki

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Sejumlah pemohon paspor asal Bandung berbondong-bondong mengurus pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Tasikmalaya.

Mereka mengatakan, pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Tasikmalaya lebih mudah dan cepat ketimbang di Kantor Imigrasi Bandung.

Menurut mereka, untuk sekadar mendapat nomor antrean mengurus paspor di Bandung bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu bahkan sebulan, dan tak kunjung dapat.

"Itu sebabnya, saya akhirnya ngurus parpor ke sini," ujar Ahmad Amirudin (24), warga Kota Bandung, saat ditemui tengah mengurus paspornya di Kantor Imigrasi Tasikmalaya, Selasa (20/8/2019).

5 Fakta Seputar WNA Asal Thailand yang Diamankan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cirebon

Pemohon paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Tasikmalaya, Selasa (20/8/2019). Banyak di antaranya datang dari luar Tasikmalaya diantaranya Bandung dan Cimahi.
Pemohon paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Tasikmalaya, Selasa (20/8/2019). Banyak di antaranya datang dari luar Tasikmalaya diantaranya Bandung dan Cimahi. (Tribun Jabar/Isep Heri)

Ahmad mengaku rela jauh-jauh mengurus paspor ke Tasikmalaya karena akan berangkat ke Singapura dalam waktu dekat. Sejak sebulan lalu, ia sudah berusaha mendapat nomor antrean di Bandung, tapi tak kunjung berhasil.

"Awalnya saya bingung, tak tahu harus bagaimana agar bisa mendapat nomor antrean mengurus paspor. Tapi, beberapa teman kemudian menyarankan agar saya bikinnya di Tasikmalaya. Ternyata memang bisa," ujarnya semringah.

Hal senada dikatakan Tanto Nurhadi (29), pemohon paspor asal Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

Pria yang hendak pergi ke Praha, Republik Ceko, ini juga mengaku rela jauh-jauh datang ke Kota Santri untuk mengurus paspor karena selalu tak kebagian antrean di Kantor Imigrasi Bandung.

"Daftarnya, kan, melalui online. Di Bandung, sudah tiga hari enggak juga kebagian antrean. Padahal di Bandung ada dua kantor imigrasi," ujarnya di Kantor Imigrasi Tasikmalaya, kemarin.

Tanto mengaku memilih mengurus permohonan paspor di Tasikmalaya karena kantor imigrasi inilah yang paling dekat dari Bandung.

"Ya, lumayan jauh, sih, tapi mau bagaimana lagi. Tuntutan tugas harus segera punya paspor. Kebetulan di sini antrean tersedia," ujarnya.

Nunung Rahmawati (55), warga Cimahi yang datang bersama rombongan travel umrah, juga memilih jauh-jauh mengurus paspor di Tasikmalaya dengan alasan serupa.

"Saya bersama rekan-rekan satu travel sebanyak 10 orang ke sini, ya, karena di Bandung mah antrean susah, lebih panjang, dan lebih lama. Selain itu, kuotanya juga terbatas. Di sini lebih cepat dan antreannya lebih sedikit," ujarnya, kemarin.

OTT KPK di Yogyakarta, 2 Jaksa Kejari Yogyakarta Jadi Tersangka Kasus Suap Proyek Rp 10,89 Miliar

Pemohon paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Tasikmalaya, Selasa (20/8/2019). Banyak di antaranya datang dari luar Tasikmalaya diantaranya Bandung dan Cimahi.
Pemohon paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Tasikmalaya, Selasa (20/8/2019). Banyak di antaranya datang dari luar Tasikmalaya diantaranya Bandung dan Cimahi. (Tribun Jabar/Isep Heri)

Berangkat Subuh ke Kantor Imigrasi Cirebon

Sejak Januari 2019, pengurusan paspor dilakukan secara online melalui aplikasi Antrean Pendaftaran Paspor Online (APAPO), yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Melalui aplikasi inilah para pemohon mendaftar dan mendapat nomor antrean.

Karena sudah mendapat nomor antrean, para pemohon tinggal datang sesuai dengan jam dan tanggal yang telah ditentukan, tak usah lagi mengantre di kantor imigrasi.

Masalah kemudian muncul karena jumlah pemohon paspor di setiap kantor imigrasi tak sama setiap harinya. Ada yang selalu penuh seperti yang terjadi di Bandung. Ada pula yang relatif lebih sepi, seperti yang terjadi di Tasikmalaya.

Sulitnya mendapat nomor antrean di Bandung juga diungkapkan Ade Iskandar (41), warga Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Vicky Nitinegoro Blak-blakan Soal Hubungannya dengan Nikita Mirzani, Keduanya Saling Jagain Anak?

Ia mengatakan, entah berapa kali mencoba mengakses aplikasi APAPO untuk memperoleh nomor antrean di Kantor Imigrasi Bandung.

Namun, setelah beberapa kali mencoba, nomor antrean yang ia dapat hanya di Kantor Imigrasi Cirebon dan Sukabumi.

"Padahal, keinginannya, sih, ke Bandung karena lebih dekat. Tapi tidak dapat terus," kata Ade saat ditemui di Kantor Imigrasi Kelas I Cirebon, Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, belum lama ini.

Ia akhirnya memilih di Cirebon ketimbang Sukabumi karena jarak Sumedang dengan Cirebon jauh lebih dekat dibanding Sumedang-Sukabumi.

"Di Cirebon tidak terlalu sesak, meskipun jauh," kata Ade.

Hal serupa juga dikatakan Santi Indriani (45).

"Saya dari Subang. Dapat antreannya ternyata di Cirebon. Terpaksa berangkat subuh-subuh," ujarnya.

Janggal, Bocah di Cianjur, Gemar Gigit Ular, Kodok Hingga Kucing Ditarik Sampai Mati

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved