Breaking News

BREAKING NEWS: Kantor DPP Golkar di Jakarta Dilempar Bom Molotov, Polisi Kejar Pengebom

Kabar mengejutkan dari DPP Golkar. Kantor DPP Golkar di Jakarta dilempar bom molotov.

Editor: Widia Lestari
Polda Metro Jaya via Kompas.com
Kantor DPP Golkar dilempar bom molotov 

TRIBUNJABAR.ID - Kabar mengejutkan dari DPP Golkar.

Kantor DPP Golkar di Jakarta dilempar bom molotov.

Kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat dilempar bom molotov oleh empat orang tak dikenal.

Kejadian ini terjadipada Rabu (21/8/2019) 03.05 WIB.

Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

"Iya benar ada pelemparan (bom molotov)," kata Argo saat dikonfirmasi Kompas.com.

Saat ini, polisi tengah menyelidiki oknum yang melempar bom molotov tersebut.

"Masih dalam penyelidikan (oknum yang melempar)," ungkap Argo.

Dulu Golkar, lalu Pindah ke Demokrat, Kini Nyebrang ke PDIP, Ruhut Sitompul Pun Hadiri Kongres PDIP

Golkar Yakin Tak Pecah Jelang Munas

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- Partai Golkar diyakini tak akan mengalami perpecahan menjelang Musyawarah Nasional ( Munas ) pada Desember 2019.

Keyakinan itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dalam Munas nanti, ada dua kandidat ketua umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo.

Menurut  Dedi Mulyadi, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo sama-sama mendukung pemerintahan Joko Widodo.

"Tidak akan mungkin terjadi (perpecahan), karena frekuensinya sama. Kan sama-sama mendukung pemerintahan saat ini," kata Dedi Mulyadi saat ditemui di DPD Golkar DKI Jakarta, di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).

Menurut dia, kondisi tersebut berbeda saat Munas Golkar 2014, terjadi perpecahan antara kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono.

 Dedi Mulyadi Sebut Percepatan Munas Partai Golkar Tak Miliki Urgensi, Setuju dengan Pernyataan JK

 Dedi Mulyadi Sebut 3 Alasan Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon Diberhentikan

Sebab, saat itu Aburizal mendukung Prabowo Subianto sementara Agung Laksono mendukung pemerintahan Jokowi.

Dedi menilai, saat ini justru ada kecenderungan kader Golkar tak ingin konflik politik seperti itu kembali terulang.

"Karena di internal Golkar ada kerinduan Munas itu tak menjadi ajang konflik politik yang terbuka karena itu merugikan Golkar berdasarkan sejarah," kata Dedi Mulyadi.

Ia juga menilai perpecahan tidak mungkin terjadi karena 90 persen Dewan Pimpinan Daerah Golkar tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta ormas dan sayap sudah 90 persen mendukung Airlangga sebagai calon petahana.

"Itu sudah dihitung berdasarkan deklarasi dukungan DPD I dan DPD II," kata Dedi yang juga tim sukses Airlangga ini. (Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Yakin Golkar Tak Pecah Jelang Munas, Ini Alasannya"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved