Begini Kronologi Lengkap Kantor DPP Golkar Dilempar 2 Bom Molotov, Pelaku Boncengan Naik Motor
Pihak polisi mengungkapkan kronologi kantor DPP Golkar dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.
Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
• Dulu Golkar, lalu Pindah ke Demokrat, Kini Nyebrang ke PDIP, Ruhut Sitompul Pun Hadiri Kongres PDIP
• KPU Garut Tetapkan 50 Anggota DPRD Garut, Berikut Nama-namanya, Gerindra dan Golkar Paling Banyak
"Iya benar ada pelemparan (bom molotov)," kata Argo saat dikonfirmasi Kompas.com.
Saat ini, polisi tengah menyelidiki oknum yang melempar bom molotov tersebut.
"Masih dalam penyelidikan (oknum yang melempar)," ungkap Argo.
Golkar Yakin Tak Pecah Jelang Munas
Partai Golkar diyakini tak akan mengalami perpecahan menjelang Musyawarah Nasional ( Munas ) pada Desember 2019.
Keyakinan itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dalam Munas nanti, ada dua kandidat ketua umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo.
Menurut Dedi Mulyadi, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo sama-sama mendukung pemerintahan Joko Widodo.
"Tidak akan mungkin terjadi (perpecahan), karena frekuensinya sama. Kan sama-sama mendukung pemerintahan saat ini," kata Dedi Mulyadi saat ditemui di DPD Golkar DKI Jakarta, di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).
Menurut dia, kondisi tersebut berbeda saat Munas Golkar 2014, terjadi perpecahan antara kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono.
Sebab, saat itu Aburizal mendukung Prabowo Subianto sementara Agung Laksono mendukung pemerintahan Jokowi.
Dedi menilai, saat ini justru ada kecenderungan kader Golkar tak ingin konflik politik seperti itu kembali terulang.
"Karena di internal Golkar ada kerinduan Munas itu tak menjadi ajang konflik politik yang terbuka karena itu merugikan Golkar berdasarkan sejarah," kata Dedi Mulyadi.
Ia juga menilai perpecahan tidak mungkin terjadi karena 90 persen Dewan Pimpinan Daerah Golkar tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta ormas dan sayap sudah 90 persen mendukung Airlangga sebagai calon petahana.
"Itu sudah dihitung berdasarkan deklarasi dukungan DPD I dan DPD II," kata Dedi yang juga tim sukses Airlangga ini. (Ihsanuddin)