Kurang dari Sebulan, Ada 295 Kasus Perceraian di Bandung Barat
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Kamil, menyebutkan angka perceraian di Jabar, termasuk Bandung Barat, masih tinggi.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BATUJAJAR- Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Kamil, menyebutkan angka perceraian di Jabar masih tinggi.
Karena itu, kata Atalia Kamil, harus ada program khusus untuk menekan angka perceraian tersebut.
Isteri Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, ini memperkenalkan program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita (Sekoper Cinta) ke warga Desa Galanggang, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (20/8/2019).
Program ini diperkenalkan oleh Atalia Kamil didampingi Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan ke warga Desa Galanggang.
Menurut Atalia Kamil, program ini dapat membantu mengurangi angka kekerasaan dalam rumah tangga (KDRT) dan perceraian yang terjadi di Jawa Barat.
"Hadirnya Sekoper Cinta ini untuk meninimalisasi berbagai kasus yang muncul di Jawa Barat, khususnya perceraian, KDRT, human trafficking, hingga stunting," ujar Atalia Kamil di Desa Galanggang.
• VIDEO Atalia Kamil Sebut Putrinya Punya Bakat Arsitek Seperti Sang Ayah
• VIDEO-Emak-emak di Indramayu Bergoyang Sambut Launching Sekoper Cinta dan Siap Mandiri
Ia mengatakan, angka perceraian di Jawa Barat sendiri hingga saat ini angkanya sudah mencapai 33 ribu kasus dengan berbagai macam faktor, terutama faktor ekonomi.
"Kami merasa penting sekali, perempuan di Jabar ini mampu menghasilkan karya dan mampu mandiri secara ekonomi," katanya.
Dalam memperkenalkan Sekoper Cinta tersebut, perempuan di Desa Galanggang diberikan modul yang isinya materi terkait cara mengatur keuangan rumah tangga dan cara untuk beriwarusaha, khsusnya untuk perempuan.
Hal senada juga dikatakan, Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, bahwa angka perceraian di KBB sendiri hingga saat ini memang cukup tinggi, sehingga pihak perlu dengan adanya program Sekoper Cinta.
"Waktu itu cukup tinggi, dalam waktu kurang dari satu bulan saja angkanya mencapai 295 kasus perceraian. Makanya saya berfikir untuk bergabung dengan program Sekoper Cinta," katanya.