Teroris Penembakan Massal Selandia Baru Sebarkan Ujaran Kebencian dari Penjara, PM Ardern Marah
Dilaporkan AFP Kamis (15/8/2019), salah satu surat itu sampai ke tangan seorang pemuda Rusia bernama Alan yang segera mengunggahnya ke situs 4Chan.
TRIBUNJABAR.ID, WELLINGTON - Meski berada di balik penjara dengan pengamanan tingkat tinggi, teroris penembakan massal di masjid Selandia Baru, Brenton Tarrant, ternyata masih bisa mengirim surat dari balik penjara.
Dilaporkan AFP Kamis (15/8/2019), salah satu surat itu sampai ke tangan seorang pemuda Rusia bernama Alan yang segera mengunggahnya ke situs 4Chan.
Ditulis dalam huruf balok, surat setebal enam halaman itu mendiskusikan perjalanan Brenton Tarrant ke Rusia di 2015, kekaguman pada fasis Inggris Oswald Mosley.
Perdana Menteri Jacinda Ardern yang berjanji tidak akan menyebut nama Brenton Tarrant sangat marah ketika mengetahui surat itu bisa lolos dari departemen hukum.
"Departemen hukum sudah mengakui kesalahan mereka. Sosok ini tidak boleh dapat ruang untuk membagikan pesan kebencian dari balik penjara," kata Ardern di Tuvalu.
• Ada Penembakan Masjid di Norwegia saat Jemaah Persiapkan Idul Adha, Nyaris Seperti di Selandia Baru
Kepala Eksekutif Departemen Pembetulan Christine Stevenson mengakui seharusnya surat itu tidak boleh sampai keluar dari penjara dan berakhir di internet.
"Saya secara khusus ingin meminta maaf karena memberikan dampak kepada para korban tragedi yang terjadi pada 15 Maret lalu," demikian penjelasan Stevenson.
Keseimbangan yang Bagus Stevenson menerangkan hak khusus Brenton Tarrant kini dicabut dengan sistem ada ditinjau kembali.
Dia menegaskan pihaknya berusaha mempertahankan keseimbangan yang baik.
"Meski begitu, kami sangat berkomitmen untuk menjamin bahwa individu ini tidak sampai membuat kekacauan dan kerusakan. Baik langsung maupun tak langsung," ujarnya.
Menteri Pembetulan Kelvin Davis menjelaskan sebelum haknya dicabut, Brenton Tarrant diketahui sudah menulis sembilan surat dengan dua di antaranya dikirim kepada ibunya.
• Pemuda 21 Tahun Pelaku Penembakan Massal di Walmart Texas Puji Pelaku Teror Masjid Selandia Baru
Kemudian sisanya dikirimkan kepada tujuh "teman". Namun dua dicegat oleh petugas.
Davis berujar mengawasi teroris 28 tahun itu adalah tantangan bagi sistem hukum negeri ini.
Kepada Radio New Zealand, Davis menuturkan sebelumnya mereka belum pernah berurusan dengan kriminal seperti Brenton Tarrant, dan meminta masukan jika ada yang mesti diubah.
Brenton Tarrant menembaki Masjid Linwood dan Al Noor sembari merekam perbuatannya. Dia dijadwalkan disidang pada Mei tahun depan atas berbagai tuduhan kejahatan.
Di antaranya adalah 51 pembunuhan, 40 percobaan pembunuhan, dan melakukan aksi teror.
Kasusnya kemudian ditunda hingga setidaknya 3 Oktober mendatang.
Sebab, pengadilan harus mempertimbangkan apakah harus memindahkan lokasi sidang teroris itu jauh dari Christchurch. (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)
• Tersangka Teror 2 Masjid di Selandia Baru Tolak Semua Tuduhan, Termasuk Soal Terorisme