Polisi Sita Celurit Berlumuran Darah Setelah Kakek Babat 3 Orang di Resepsi Pernikahan

Legistio, salah satu korban tragedi Tulungagung berdarah berkisah, awalnya dirinya bersama ibu dan kakeknya datang ke hajatan salah satu warga

Editor: Ravianto
TRIBUNMADURA.COM/DAVID YOHANES
Anggota Polsek Ngantru saat menunjukan arit yang digunakan pelaku, Jumat (16/8/2019). 

TRIBUNJABAR.ID, TULUNGAGUNG - Tulungagung berdarah. Tragedi ini terjadi setelah dengan keji Juremi (65), warga Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, membacok tiga orang yang masih punya pertalian saudara, yaitu Suhanto (69), Henik Nuryati (42) dan Legistio (19).

Terjadilah tragedi Tulungagung berdarah. Terlebih, pembacokan yang dilakukan Juremi terhadap tiga orang yang masih tercacat sebagai saudaranya sendiri tersebut dilakukan ketika sedang berlangsung acara resepsi pernikahan kerabatnya.

Legistio, salah satu korban tragedi Tulungagung berdarah berkisah, awalnya dirinya bersama ibu dan kakeknya datang ke hajatan salah satu warga, Kamis (15/8/2019) malam.

Tiba-tiba dirinya mendengar seperti sebuah benda besar yang jatuh.

Saat menengok ke arah suara itu, ternyata Suhanto sudah tergeletak.

Sementara Juremi terus menghujani dengan bacokan.

“Melihat itu saya berusaha membantu kakek saya,” ucap Legistio, Jumat (16/8/2019).

Anggota Polsek Ngantru saat menunjukan arit yang digunakan pelaku, Jumat (16/8/2019).
Anggota Polsek Ngantru saat menunjukan arit yang digunakan pelaku, Jumat (16/8/2019). (TRIBUNMADURA.COM/DAVID YOHANES)

Namun arit di tangan Juremi juga mengarah para Legistio.

Benda tajam itu melukai wajah dan dagunya, meski tidak terlalu parah.

Sementara ibu Legistio, Henik yang juga ada di lokasi turut berusaha memberikan pertolongan.

Tanpa belas kasihan Juremi juga mengayunkan arit ke tubuh Henik keponakannya itu.

Henik mengalami luka parah di bagian tangan, hingga harus masuk ke red zone (zona kritis) IGD RSUD dr Iskak Tulungagung.

Legistio tidak tahu alasan kakak dari neneknya ini berperilaku brutal dan membacok tiga kerabatnya tersebut.

Terkait aksi brutal nan berdarah tersebut, Juremi mengaku dendam kepada Suhanto, karena sering berlaku kejam terhadap adiknya.

Untuk membalas dendam sekaligus membela adiknya, Juremi kemudian mempersiapkan arit, untuk membabat Suhanto, saat di hajatan pernikahan salah satu warga.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved