Anjing Rabies Gigit Seorang Warga di Aimere Kabupaten Ngada, Korban Luka Serius di Hidung

Seorang warga Dusun Gemo, Desa Legelapu, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada digigit oleh seekor anjing yang diduga mengidap penyakit rabies.

Editor: Dedy Herdiana
Istimewa via Pos-Kupang.com
Seekor anjing yang menggigit warga di Kampung Wolopapa, Desa Legelapu, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, Senin (12/8/2019). 

Segera setelah digigit, Mumuh pergi ke dokter untuk memeriksakan diri. Sehari setelahnya, yakni Senin (27/3), dia divaksin antirabies.

Korban lainnya, Devina malah lebih parah.

"Saya digigit di bagian perut. Langsung saja badan terasa pegal dan meriang," ujarnya di Cikembar seraya menyebut dia digigit di waktu yang sama menjelang Magrib saat hendak berangkat mengaji.

Hingga kini, kasus anjing rabies masih ditangani Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi.

Petugas Badan Karantina Pertanian (Barantan) menyuntikan vaksin rabies ke anjing saat kegiatan vaksinasi rabies gratis di SOR Ciateul, Kamis (11/7/2019).
Petugas Badan Karantina Pertanian (Barantan) menyuntikan vaksin rabies ke anjing saat kegiatan vaksinasi rabies gratis di SOR Ciateul, Kamis (11/7/2019). (Tribunjabar/Firman Wijaksana)

Cegah Rabies Menyebar di Kota Bandung, Dispangtan dan Dokter Hewan Gelar Vaksin Gratis

Ini yang Dilakukan Dispangtan Kota Cimahi Untuk Antisipasi Penyebaran Rabies

Polisi juga dikerahkan dalam pencarian anjing yang hingga kemarin sore belum ditemukan.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Pengolahan Hasil Peternakan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi Winda Sri Rahayu mengatakan sebelumnya, Disnak selalu menyosialisasikan waspada gigitan anjing rabies.

"Di Kertahaharja sudah ada petugas kami. Tapi sayang anjingnya belum tertangkap. Jika sudah tertangkap, anjing akan kami bawa ke laboratorium untuk diteliti," ujarnya di Sukabumi. Penelitian dilakukan untuk memastikan apakah anjing yang dimaksud rabies, atau tidak.

Menurut Winda, soliasisasi bahawa gigitan anjing rabies sudah dilakukan bahkan Pemkab Sukabumi mengeluarkan surat edaran kewaspadaan.

Tapi di Cikembar memang kasus serupa sering terjadi.

"Pada bulan Februari 2017, di Kecamatan yang sama, empat orang luka-luka akibat gigitan anjing liar. Waktu itu anjingnya tertankap dan dinyatakan rabies," ujarnya.

Di tahun 2017, sudah ada dua kasus gigitan anjing rabies di Sukabumi.

"Di Cikembar sendiri dari 2011 sudah tidak ditemukan anjing liar rabies. Karenanya kami nyatakan bebas sebab tiga tahun berturut-turut kami tak menemukan anjing itu," ujar Winda seraya menyebut Cikembar berbatasan dengan Jampang Tengah yang banyak anjingnya. (Tribun Jabar)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved