Aliyah Khawatir ABK Asal Indramayu yang Hilang di Perairan Taiwan adalah Dadi Sahadi Kakaknya

Kapal pencari ikan dengan nama lambung Chuan Yo Tsai No 1 ditemukan terbalik di perairan dekat Kepulauan Diaoyutai

Editor: Ichsan
tribunjabar/Handhika Rahman
Mario warga Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu saat ditemui Tribuncirebon.com di sebuah warung, Rabu (14/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Kapal pencari ikan dengan nama lambung Chuan Yo Tsai No 1 ditemukan terbalik di perairan dekat Kepulauan Diaoyutai oleh kapal Penjaga Pantai Taiwan pada Rabu (7/8/2019) pagi waktu setempat.

Diketahui kapal itu diawaki oleh enam orang, satu orang merupakan kapten kapal asal warga negara Taiwan dan lima orang lainnya merupakan anak buah kapal (ABK) asal Indonesia.

Diketahui satu dari ABK itu merupakan warga Kabupaten Indramayu yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya.

Berdasarkan informasi yang Tribuncirebon.com terima, korban merupakan warga Rt 01 Rw 08 Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Saat dikonfirmasi, warga setempat mengaku tidak mengetahui adanya info warga yang hilang akibat terbaliknya kapal tersebut.

Meski demikian, salah seorang warga Rt 02 Rw 01 Desa Dadap Lama, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Aliyah (23) mengatakan, kakaknya yang bernama Dadi Sahadi (30) yang juga merupakan ABK di negara Taiwan hilang kontak sejak lama.

Soal 9 Caleg yang Gugat Gerindra dan Prabowo Subianto, Begini Tanggapan Habiburokhman

Diceritakan Aliyah, Dadi merantau menjadi ABK sejak Desember 2018 lalu dan hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya.

"Sudah lama gak ada kontak sama sekali," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (14/8/2019).

Dirinya mengatakan, sang kakak tidak pernah mencoba menghubungi keluarga sejak keberangkatannya itu ke Taiwan menjadi ABK.

Sedangkan untuk kontak Dadi Sanadi, pihak keluarga mengaku tidak ada yang memiliki.

Sebelumnya, Dadi Sahadi memilih menjadi ABK kapal dari perusahaan yang ada di Jakarta atas kemauannya sendiri.

"Kantornya itu di Jakarta, namanya lupa," ujar dia.

Mendengar kabar adanya ABK yang hilang asal Kabupaten Indramayu itu disebutkan Aliyah merasa sangat khawatir.

Dirinya berharap, ABK yang hilang itu bukanlah kakak kandungnya.

"Ya khawatir karena tidak ada kabar, semoga saja memang bukan," ucap dia.

Menara Eiffel van Cimahi, Warga Lomba Ingin Berselfie, Bikin Jalan Jadi Macet

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Mario (25) membenarkan bahwa warga Desa Dadap mayoritas bekerja sebagai ABK di Taiwan.

Meski demikian, saat disinggung korban hilang asal Kabupaten Indramayu itu dirinya tidak mengetahui secara pasti siapa korban tersebut.

"Banyak memang yang bekerja jadi ABK. Kebanyakan itu ke Taiwan sama Korea. Mereka itu diberangkatkan dari kantor yang lokasinya ada di Jakarta, saya tidak tahu kantornya apa," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved