Persib Bandung

Jelang Lawan Persib Bandung, Borneo FC Dapat Kabar Tak Sedap, Dandri Dauri Sebut Timnya Digembosi

Satu hari sebelum laga menghadapi Persib Bandung, Borneo FC mendapatkan kabar tidak mengenakkan dari PSSI, Rabu (13/8/2019).

TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
Pemain Persib Bandung Ezechiel N Douassel dan Supardi Nasir dijaga ketat pemain Borneo FC. 

TRIBUNJABAR.ID, SAMARINDA- Satu hari sebelum laga menghadapi Persib Bandung, Borneo FC mendapatkan kabar tidak mengenakkan dari PSSI, Rabu (13/8/2019).

Menjelang laga kontra Persib Bandung, gelandang Borneo FC, Wahyudi Hamisi, dapat larangan bertanding dari Komdis PSSI.

Kubu Borneo FC menerima surat dari Komdis PSSI terkait larangan bermain bagi Wahyudi Hamisi tertanggal 12 Agustus 2019.

Manajer Borneo FC, Dandri Dauri, menilai keputusan Komdis PSSI sehari sebelum laga Pesut Etam vs Persib Bandung ini dianggap sangat merugikan timnya.

Kubu Pesut Etam menilai bukan kali pertama PSSI membuat keputusan yang cukup merugikan tim dan dikeluarkan H-1 sebelum laga.

Surat tersebut keluar usai sidang Komdis PSSI mengenai kericuhan yang terjadi dalam laga Persela Lamongan vs Borneo FC, 29 Juli 2019.

VIDEO-LINK LIVE STREAMING PEKAN 14, Persib Bandung Vs Borneo FC di Stadion Si Jalak Harupat Soreang

Prediksi Line Up Persib Bandung vs Borneo FC, Robert Alberts Akan Bikin Perubahan Kecil

Gelandang Borneo FC, Wahyudi Hamisi
Gelandang Borneo FC, Wahyudi Hamisi (@borneofc.id / Fachrul Pratama)

Padahal, ucap Dandri Dauri, Wahyudi Hamisi sudah disiapkan untuk berlaga dalam duel Persib Bandung vs Borneo FC.

Di pasal akhir dalam surat pelarangan itu, terdapat poin klub tidak bisa melakukan banding terhadap putusan Komdis yang terkesan dadakan tersebut.

"Lagi-lagi PSSI berjalan seperti sebuah kerajaan otoriter, proses tidak berjalan dengan baik bahkan beberapa keputusan diulur. Hingga akhirnya sebuah keputusan dikeluarkan H-1 dan menjadi kerugian tim. Selalu disebutkan di pasal akhir perkara ini tidak bisa dibanding. Inilah kebodohan PSSI, dalam konteks memutuskan sesuatu yang bisa diulur dan dipercepat," kata Dandri Dauri, Selasa (13/8/2019) saat dihubungi Tribunkaltim.co.

Menurut Dandri, Persela Lamongan belum disidang namun putusan Borneo FC dikeluarkan terlebih dahulu.

Karena itu, ucapnya, Borneo FC sangat kecewa dengan sikap Komdis PSSI.

Sebagaimana diketahui, kericuhan laga Persela Lamongan vs Borneo FC terjadi usai kiper tuan rumah bentrok dengan Wahyudi Hamisi.

Wahyudi juga mendapatkan kartu merah dalam laga tersebut.

"Jangan sampai karena dasar kepentingan, padahal Persela Lamongan belum disidang dan keputusan belum ada, kok ini tiba-tiba kita yang diutamankan H-1 dikeluarkan langsung hasil sidang? Kalau Borneo FC ini mau digembosi tak masalah, tapi kita tidak bakal takut dan tetap fight untuk 90 menit dalam lapangan di setiap laga," serunya. 

Manajer Borneo FC, Dandri Dauri saat wawancara usai laga Persela Lamongan vs Borneo FC beberapa waktu lalu.
Manajer Borneo FC, Dandri Dauri saat wawancara usai laga Persela Lamongan vs Borneo FC beberapa waktu lalu. (HO Borneofc.id)

Ada Kabar Baik dan Buruk di Persib Bandung, Fabiano Datang, 3 Pemain Dicoret, Ini Ciri Pemainnya!

Ini Ambisi Pelatih Borneo FC Mario Gomez Hadapi Sang Mantan, Persib Bandung

Laga Kisruh

Usai laga Persela Lamongan vs Borneo FC, Senin (29/7/2019) malam, terjadi kericuhan yang melibatkan pemain Persela Lamongan dan suporter fanatiknya, La Mania.

Para punggawa Persela Lamongan tidak terima dengan keputusan wasit Wawan Rafiko yang memberikan kartu merah kepada Dwi Kuswanto.

Penonton yang emosi di akhir laga pun ikut turun ke lapangan dan menghampiri wasit Wawan Rafiko.

Rupanya insiden tersebut tidak hanya terjadi di dalam lapangan namun hingga luar lapangan.

Akibatnya pemain Borneo FC sempat tertahan di locker room malam itu.

Skuad Pesut Etam baru bisa keluar dari stadion setelah pihak keamanan mengevakusi menggunakan truk.

Seorang punggawa asing Borneo FC, Javlon Guseynov, mengatakan sempat kaget dengan kejadian yang berlangsung malam tadi usai timnya imbang 2-2 di kandang Persela Lamongan.

Menurutnya hal tersebut tidak seharusnya terjadi apalagi apa yang menjadi keputusan wasit malam tadi sudah tepat.

Pemain asal Uzbekistan itupun berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi dan antar klub maupun pemain bisa sama-sama menjaga fair play disetiap pertandingan.

"Saya terkejut dengan situasi ini, tetapi semua bagus, selesai dengan cara bagus. Saya harap lain waktu tidak seperti itu. Ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan untuk saya," kata Javlon. 

Berbanding Terbalik, Borneo FC Punya Rekor Produktif Cetak Gol, Persib Bandung Kebobolan Banyak

Jelang Persib Bandung vs Borneo FC, Satu Pemain Dipastikan Absen, Dua Pemain Ini Akan Jadi Andalan

Ambil Sisi Positif

Usai menahan imbang tim tuan rumah dalam laga panas di kandang Persela Lamongan dengan skor 2-2, Senin (29/7/2019), skuad Borneo FC langsung beranjak pulang menuju Kota Samarinda pada Selasa (30/7/2019) pagi.

Berbagi poin di kandang Persela Lamongan, laga tersebut sempat berakhir ricuh akibat keputusan wasit dan eksekusi penalti akhir Lerby Elyandri yang menutup hasil imbang tersebut.

Banyak terjadi perdebatan mengenai putusan wasit yang dirasa merugikan tuan rumah di menit akhir.

Padahal sejatinya, keputusan tersebut akibat bentrok yang terjadi antara kiper Persela Lamongan, Dwi Kuswanto yang tampak menanduk pemain Borneo FC, Wahyudi Hamisi, sehingga keduanya pun mendapatkan kartu merah.

Kemudian perdebatan panjang terjadi dalam laga tersebut, hingga akhirnya wasit memutuskan sebuah penalti yang membawa Borneo FC imbang dalam laga tersebut.

Namun beberapa pihak juga mengatakan bahwa keputusan yang diambil wasit Wawan Rafiko tersebut sudah tepat dan sesuai dengan Law of The Game yang ada dalam regulasi FIFA.

Terkait hal tersebut, asisten pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin mengatakan kejadian yang terjadi dalam laga tersebut menjadi pembelajaran bagi Pesut Etam kedepannya.

Pemain Persib Bandung Abdul Aziz Terganggu Keputusan Wasit Saat Lawan Persela Lamongan

Pemahaman mengenai aturan dalam permainan bukan hanya wasit saja yang perlu pahami, tapi seluruh elemen sepak bola lainnya, mulai dari pelatih, pemain, official, juga suporter sekalipun.

"Alhamdulillah usai insiden tadi malam, pemain kita semua dalam keadaan baik-baik saja. Banyak pelajaran yang bisa kita petik. Sisi positif dari kejadian malam kemarin bahwa pemain juga perlu belajar mengenai law of the game, serta seluruh elemen sepak bola juga," ungkapnya.

Tambahnya, dalam laga tersebut juga banyak hal yang akan mereka evaluasi untuk persiapan laga selanjutnya.

Beberapa catatan evaluasi tim pelatih Borneo FC antara lain fisik, mental, juga taktik,

Karena memang dalam laga tersebut, sebenarnya Borneo FC sempat unggul dibabak pertama kala gol Renan Silva merobek pertahanan Persela Lamongan menit 19.

"Dan ini yang kita akan evaluasi lagi. Setelah unggul, kemudian bisa terkejar. Ya kemungkinan ada beberapa faktor. Bisa fisik, mental, maupun taktik. Yang jelas, kita harus pahami bahwa dalam sebuah pertandingan, selama wasit belum meniup peluit panjang, berarti segala kemungkinan masih bisa terjadi di lapangan," jelasnya.

Usai dapat satu poin di kandang Persela Lamongan, Borneo FC kembali menyiapkan diri untuk dua laga kandang lanjutan menjamu PSS Sleman dan PSM Makassar pada tanggal 4 dan 10 Agustus 2019 mendatang. (Imaduddin Abdur Rachim )

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Manajemen Borneo FC Protes Putusan Komdis PSSI, Dandri: Terkesan Dadakan dan Merugikan Tim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved