Derasnya Hujan Es di Mekkah hingga Jalan Banjir, di Indonesia Justru Gunung Ciremai Kebakaran
Begitu kontras kondisi Indonesia dan Mekkah. Saat jemaah tengah menjalankan ibadah haji, hujan es terjadi.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Theofilus Richard
Disampaikan dia, oleh sebab itu untuk terus berupaya memadamkan api, pihaknya dibantu dengan aparat TNI dan Polri melakukan pemadaman secara manual.
"Terpaksa ya kami melakukan itu (pemadaman manual) karena dengan helikopter tidak dapat dilaksanakan," ucap dia.

Sementara itu, Agus mengungkapkan, pihaknya bersama Dandim 0617/Majalengka sudah mengusulkan agar kedepannya proses pemadaman dengan helikopter menggunakan kantong air yang kapasitasnya lebih besar.
Hal itu, menurutnya untuk lebih efektif dalam proses pemadaman yang semakin meluas tersebut.
"Saya rasa menggunakan kantong yang kapasitasnya 1000 liter belum efektif dalam pemadaman, makanya kami mengusulkan kepada atasan untuk mengganti kantong air dengan ukuran 4000 sampai 5000 liter," kata Agus.
Diketahui, hingga hari ini, Senin (12/8/2019) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih terjadi dengan luas wilayah yang terkena dampak di Kabupaten Majalengka sekitar 379 hektare.
Perluasan itu merembet ke Jalur Sadarehe yang berada di Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka.
Satu Titik Api Belum Padam
Berdasarkan pantauan Tim Apuy, satu titik api di hutan Gunung Ciremai belum padam hingga sore tadi (12/8), pukul 17.00 WIB.
Titik api teridentifikasi berlokasi di sebelah atas Blok Sanghiyang Rangka, jalur pendakian Apuy.
Tim Apuy yang berjumlah 20 orang merupakan bagian dari tim gabungan yang dibentuk untuk pemadaman api di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Sementara itu, tim pos taktis Sanghiyang Ropoh memulai kegiatan pemadaman pukul 06.00 WIB secara manual di 2 titik api yang berada di sebelah atas Blok Sanghiyang Ropoh dan api berhasil di padamkan pada pukul 15.00 WIB.
Memastikan operasi pemadaman berlangsung, Pos Komando (Posko) Palutungan melakukan pengiriman logistik secara estafet untuk tim pos taktis lapangan di Blok Sanghiyang Ropoh dan tambahan personel lapangan.
Sedangkan dukungan udara, helikopter yang mampu membawa 4.000 liter air dalam bucket ini belum secara optimal membantu pemadaman.
Helikopter jenis Bell 412 yang terbang pukul 17.00 WIB hari ini (12/8) tidak memungkinkan pengeboman atau water-bombing.