Setelah Idul Adha Ada Hari Tasyrik & Dilarang Berpuasa, Ini 4 Amalan yang Bisa Dilakukan di Hari Itu

Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha yaitu 11, 12 dan 13 Dzulhijah. Pada hari Tasyrik, penyembelihan hewan kurban masih dilakukan.

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
135 ekor hewan kurban disembelih di Desa Bodelor, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, pada Hari Raya Idul Adha, Minggu (11/8/2019). 

TRIBUNJABAR.ID - Setelah Idul Adha ada hari yang disebut hari Tasyrik.

Bila sebelum idul Adha, umat muslim menjalankan puasa selama dua hari, berbeda dengan setelah Idul Adha.

Perbedaan tersebut karena hari Tasyrik.

Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha yaitu 11, 12 dan 13 Dzulhijah.

Pada hari Tasyrik, penyembelihan hewan kurban masih dilakukan.

Pada hari setelah Idul Adha tersebut, umat muslim dilarang untuk berpuasa.

Mengapa hari Taysrik dilarang berpuasa?

Dikutip dari Rumaysho.com, disebutkan dalam Matan Al Ghoyah wat Taqrib -salah satu rujukan fikih dalam madzhab Syafi’i- bahwa ada lima hari diharamkan puasa, yaitu hari Idul Fithri, hari Idul Adha, dan tiga hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).

Lima hari yang diharamkan untuk berpuasa, atas sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Artinya : “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).

Martin Pistagnesi (49), seorang WNA mualaf ikut memotong daging kurban Idul Adha di Depok, Jawa Barat, Minggu (11/8/2019).
Martin Pistagnesi (49), seorang WNA mualaf ikut memotong daging kurban Idul Adha di Depok, Jawa Barat, Minggu (11/8/2019). (TribunnewsBogor.com/Tsaniyah Faidah)

Meski dilarang berpuasa, di hari Tasyrik ada keutamaan dan amalan beribadah.

Berikut ini beberapa amalan di hari Tasyrik :

1. Idul Adha dan Hari Tasyriq, merupakan hari untuk bersenang-senang dan menyantap makanan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa Idul Adha dan hari tasyriq adalah hari kaum muslimin untuk menikmati makanan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Artinya : “Hari-hari tasyriq adalah hari menikmati makanan dan minuman.”

2. Berdizkir di hari Tasyrik

Dalam surat Al Baqarah ayat 203 di atas (yang artinya), diperintahkan untuk berdizikir di hari Tasyrik 
“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.”

Beberapa dzikir yang diperintahkan Allah S.W.T antara lain dzikir kepada Allah dengan bertakbir setelah salat wajib. Dzikir ini disyariatkan sebagian besar ulama.

Ilustrasi - Bacaan doa dzikir pagi dan petang sesuai sunah Rasulullah Muhammad SAW. (Capture Video Youtube AmmarTV)
Ilustrasi - Bacaan doa dzikir pagi dan petang sesuai sunah Rasulullah Muhammad SAW. (Capture Video Youtube AmmarTV) (Youtube Video Clip Dzikir Pagi Petang Taqy Malik)

Lalu membaca bismillah dan takbir ketika menyembelih hewan kurban. Waktu menyembelih hewan sampai hari terakhir tasyrik yaitu 13 Dzulhijah.

Berdzikir memuji Allah S.W.T ketika makan dan minum. Sebelum makan membaca basmallah dan mengakhiri dengan hamdalah.

Berdzikir dengan takbir ketika melempar jumroh di hari Tasyrik. Berdzikir pada Allah dianjurkan untuk memperbanyak dzikir di hari Tasyrik.

3. Memperbanyak baca doa Sapu Jagad

Allah Ta’ala berfirman,

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ, وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya : “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].” (QS. Al Baqarah: 200-201)

Ratusan Warga dan pedagang saat salat istigosah di pintu masuk Gunung Tangkubanparahu, Senin (5/8/2019).
Ratusan Warga dan pedagang saat salat istigosah di pintu masuk Gunung Tangkubanparahu, Senin (5/8/2019). (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam paling sering membaca do’a sapu jagad ini. Anas bin Malik mengatakan,

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ »

Artinya : “Do’a yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Allahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].”

Dalam doa ini telah terkumpul kebaikan dunia dan akhirat.

Idul Adha, Pemkab Bandung Pakai 2.000 Wadah Ramah Lingkungan untuk Bungkus Daging Kurban

Usai Idul Adha, 4 Hari Ini Diharamkan Bagi Umat Muslim Berpuasa, Berikut Hikmah Berkurban

4. Banyak bersyukur di Hari Tasriq

Pada hari Tasyrik pada kenikmatan seperti makan, minum dan kenikmatan beribadah dengan berdzikir pada Allah.

Dan sebaik-baik hati adalah yang sering berdzikir dan bersyukur. Dengan demikian nikmat-nikmat tersebut akan menjadi sempurna.

Itulah empat amalan yang dilakukan ketika hari Tasyrik. Hari Tasyrik menjadi hari untuk beribadah, bersyukur dan berbagi kepada sesama.

(*)

(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved