Ternyata Ini Penyebab Rinto Bunuh Gadis yang Mayatnya Ditemukan Telanjang di Ladang

Rinto tinggal tidak jauh dari rumah korban di Dusun Pangguan Hutapea, Banuarea Tarutung, Tapanuli Utara.

Editor: Ravianto
facebook
Polres Taput evakuasi jasad Kristina Br Gultom 

TRIBUNNEWS.COM, TAPANULI UTARA -- Polres Tapanuli Utara menggelar paparan kasus pembunuhan Kristina Br Gultom (20) di Mapolres Taput, Jumat (9/8/2019).

Kapolres Taput AKBP Horas Marasi Silaen mempersilakan jurnalis untuk mewawancarai langsung pelaku pembunuhan Rinto Hutapea (36) .

Dengan membelakangi awak media, Rinto Hutapea menyebut sakit hati kepada Kristina Br Gultom.

Disinggung kenapa dirinya sakit hati kepada korban, Rinto Hutapea menyebut dirinya ditolak saat menawari korban untuk dibonceng naik sepeda motornya.

"Aku minta dia untuk kubonceng, naiklah dek aku bilang gitu. Terus dia nolak, dia langsung meludahi aku. Terus dia cakap kotor B******* katanya samaku," kata Rinto Hutapea.

Rinto Hutapea membantah memaksa membonceng korban.

Dia juga mengaku tidak ada rasa suka atau cinta kepada korban.

Alasan lain menurut tersangka menghabisi nyawa Kristina karena sudah minum tuak tiga gelas.

Pelaku membantah telah membuka pakaian dan memperkosa Kristina Br Gultom.

"Bukannya membuka pakaian korban, tapi aku menarik bajunya sampai ke bawah gitu Pak," jawabya lagi.

Tersangka mengaku masih berfamili dengan Kristina Br Gultom.

Kristina Br Gultom ditemukan tewas tanpa busana di Tarutung, diduga korban pemerkosaan.
Kristina Br Gultom ditemukan tewas tanpa busana di Tarutung, diduga korban pemerkosaan. (Facebook)

Rinto tinggal tidak jauh dari rumah korban di Dusun Pangguan Hutapea, Banuarea Tarutung, Tapanuli Utara.

Saat temu pers, barang bukti pakaian dalam korban dipaparkan.

Termasuk sepeda motor yang dikendarai tersangka ketika itu.

Polres saat ini belum bisa memastikan apakah korban sempat diperkosa.

Hingga kini, Polisi masih menunggu hasil uji lab dan autopsi korban. (Arjuna Bakkara)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul TERUNGKAP, Ini yang Bikin Rinto Hutapea Tega Membunuh Kristina Br Gultom

Awal penemuan mayat

Jenazah seorang siswi SMK, Kristina Br Gultom, ditemukan di antara semak sebuah ladang di Dusun Pangguan Hutapea Banuarea Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Senin (5/8/2019).

Jenazah Kristina Br Gultom ditemukan oleh ayah dan warga yang ikut mencari dalam keadaan tanpa busana.

RSUD Djasamen Saragih telah melakukan otopsi pada jenazah Kristina.

Jenazah datang dengan ambulans RSUD Tapanuli Utara pada Senin (5/8/2019) sekitar pukul 23.40 WIB malam.

Ayah korban, Sardi Gultom turut mengangkat jenazah putrinya Kristina masuk ke ruangan otopsi.

Sardi Gultom (47) mengungkapkam kesedihan tentang kematian puteri kesayangannya itu.

Sardi mengungkapkan sebelum kematian, melihat puterinya berboncengan dengan pria inisial R, suami tetangga dengan menggunakan sepeda motor.

 KRONOLOGI Mayat Siswi SMK Ditemukan Telanjang di Ladang, Pelaku Buang Pakaian Dalam Korban

Pada Minggu sekitar pukul 16.00 WIB, Kristina pergi meninggalkan rumah. Sardi yang tidak merasa curiga menilai hal itu biasa.

Ia menilai pergi dengan tetangga yang diduga pelaku hanya untuk berjalan-jalan ke kota.

“Sekitar jam tiga sore dia pergi, enggak ada curiga. Aku pikir dia mau jalan-jalan ke kota,” katanya seraya mengusap air mata di RSUD Djasamen Saragih, Selasa (6/8/2019) dini hari.

Sardi mulai curiga ketika mulai memasuki malam hari. Kristina tak kunjung pulang.

Sardi mencoba menghubungi handphone Kristina, tetapi tidak mendapatkan respon.

Sardi yang saat itu sedang sakit menyuruh istrinya Tiosma Simatupang untuk mencari. Istrinya langsung mengabari kepada para tetangga.

Para tetangga mengetahui bahwa Kristina memang berjalan dengan pria berinisial R tetangga yang telah memiliki anak lima.

 Mayat Siswi SMK Tanpa Busana Ditemukan di Semak Belukar, Diduga Diperkosa Lalu Dibunuh

Sardi Gultom ayah dari korban pemerkosaan dan pembunuhan Kristina Gultom ditemui di RSUD Djasamen Saragih, Selasa (6/8/2019) dini hari.
Sardi Gultom ayah dari korban pemerkosaan dan pembunuhan Kristina Gultom ditemui di RSUD Djasamen Saragih, Selasa (6/8/2019) dini hari. (Tribun Medan/Tommy)

Pada Keesokan harinya, para tetangga sepakat untuk mencari keberadaan Kristina. Sardi bersama dengan tiga orang tetangga melakukan pencarian di sekitar kampung.

Ternyata, mayat korban tampak di perladangan yang berjarak 300 meter dari perkampungan. Warga menemukan bra korban yang tersangkut di dahan Pohon Cokelat.

Warga menemukan mayat Kristina dengan posisi telungkup dalam keadaan telanjang.

Polisi bersama dengan keluraga dan warga melakukan pencarian. Korban Kristina merupakan siswi yang sedang menajalani PKL di Dispora Tapanuli Utara.

Pada lokasi penemuan mayat korban, polisi menemukan celana dalam dan bra. Polisi juga sudah mengamankan seorang pria tetangga korban yang sudah berisitri dan empat anak.

Polisi masih menduga kematian Kristina karena pemerkosaan yang berujung kematian.

Dokter Reinhard Hutahean Ungkap Penyebab Kematian Kristina br Gultom

Dokter Forensik RSUD Djasamen Saragih Reinhard Hutahean Ungkap Penyebab Kematian Kristina Br Gultom .

Jenazah Kristina Br Gultom Siswi SMK Swasta Karya Tarutung telah diotopsi di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.

Jenazah juga sudah diserahkan kepada orang tua untuk dibawa ke rumah duka.

Dokter Forensik RSUD Djasamen Saragih Reinhard Hutahean mengungkapkan korban Kristina mengalami luka memar di sekujur tubuh.

Ia mengatakan luka memar dan lecet memenuhi seluruh bagian tubuh.

"Jadi ada luka memar pada daerah wajah, lecet wajah, leher, dada, perut, tangan, dan kaki,"ujarnya, Selasa (6/8/2019).

 Pulang Kerja, Jumharyono Cekcok, Aniaya Istri Hingga Tewas dan Bakar Rumah, Beruntung Anak Selamat

Reinhard mengatakan, korban meninggal sekitar pukul 19.00 WIB pada Minggu (4/7/2019).

Saat disinggung apakah korban mendapatkan tindakan kekerasan dengan barang tajam atau tumpul, Reinhard belum ingin mengungkapkan dengan pasti. Karena, ada batasan dari pihak kepolisian.

"Kalau alat enggak bisa kami sampaikan. Lama meninggal itu sekitar 24 jam sejak kami periksa. Sekitar tanggal 4 Minggu sore atau malam dia meninggal dunia,"ungkapnya.

Reinhard memastikan masih melakukan tes uji laboratorium untuk memastikan ada tidak kekerasan pada bagian kelamin.

"Untuk pemeriksaan bagian kelamin sedang kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bentuk kekerasan masih kita coba pastikan lagi dengan pemeriksaan lab," katanya.

Namun, Reinhard mengaku kasus Kristina memiliki keunikan. Ia merasa mendapat kasus spesial. Reinhard mengatakan korban mati dalam keadaan lemas.

"Yang jelas korban mati lemas. Pak kasat bilang jangan dulu diungkap. Apakah cara dibekap, atau diantukan ke lantai sudah dapat kita. Tapi belum kita sampaikan," katanya.

"Kasus ini seru. Ada keunikan jugalah. Tapi gak bisa kita ungkap," tambahnya.

 Galih Ginanjar Mohon Ampun ke Fairuz A Rafiq, Suami Barbie Kumalasari Sadar Hidupnya Kini Sengsara

(Tribun-Medan.com/Tommy Simatupang )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved