Pria di Bogor Gantung Diri dengan Anaknya yang Tuna Netra, Ada Kisah Menyedihkan di Baliknya
Yuni Devinawati (38) sangat kaget ketika melihat Rudi Hermawan (40) dan putranya DHD (8), sudah tergantung tak bernyawa di rumahnya
Polisi telah melakukan olah TKP. Hasilnya, diperoleh kesimpulan bahwa Rudi dan putranya gantung diri.
Diduga, keduanya nekat gantung diri sehari sebelumnya atau pada pagi harinya.
Jajang Rahmat mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan luar, tak ada tanda-tanda kekerasan atau tindak pidana pada Rudi.
• Detik-detik Bapak Ajak Anaknya Gantung Diri, Diduga Si Bapak Membantu Anaknya Menggantung Diri
Tak hanya itu, barang-barang milik Rudi di rumahnya juga masih utuh, seperti laptop, ponsel, hingga sepeda motor.
Sesuai prosedur, kata Jajang, pihaknya melaksanakan permohonan visum dan otopsi.
"Namun ada permohonan dari keluarga untuk tidak dilakukan dan menganggap ini musibah," ujarnya.
Penyebab Gantung Diri

Rudi nekat gantung diri diduga lantaran merasa putus asa ditinggal wafat oleh istrinya tahun lalu.
Sejak saat itu, Rudi harus membesarkan dan mengurus putra semata wayangnya.
Yuni bahkan sempat menawarkan untuk mencarikan pengganti mendiang istri Rudi. Namun, Rudi tak mau.
Rudi yang bekerja wiraswasta mengaku kepada Yuni ingin fokus membesarkan putra semata wayangnya yang tuna wicara dan tuna netra.
• Seorang Bapak di Bogor Ajak Anaknya yang Berusia 8 Tahun Gantung Diri, Ini Dugaan Penyebabnya
"Korban ini sudah dua kali berupaya menyembuhkan anaknya sampai ke RS Cipto dan ada vonis dokter bahwa kebutaan anaknya itu sudah permanen," kata Jajang.
Hingga akhirnya, tanda-tanda Rudi ingin 'meninggalkan dunia' sudah terlihat sejak sekitar setahun yang lalu.
Rudi kerap menunjukkan tanda-tanda tersebut lewat pesan di grup WhatsApp keluarga.
"Beberapa kali di grup WA korban ini kerap putus asa, korban ingin bertemu dengan istrinya yang telah meninggal satu tahun yang lalu," ujar Jajang.