Prada DP Pelaku Mutilasi Vera Oktaria Sempat Ajak Mantan Pacar Nginap di Kos, Bawa Kabur Handphone

Dalam lanjutan sidang mutilasi kasir Indomaret Vera Oktaria, Pengadilan Militer I-04, menghadirkan mantan pacar Prada DP, Serli Marlita, Selasa (6/8/2

Editor: Theofilus Richard
SRIPOKU.COM/HARIS WIDODO
Serli Marlita berkaca-kaca saat dimintai keterangan Peradilan Militer I-04 dengan kasus perkara Prada DP (Deri Pramana), Selasa (6/8/2019) 

TRIBUNJABAR.ID, PALEMBANG - Dalam lanjutan sidang mutilasi kasir Indomaret Vera Oktaria, Pengadilan Militer I-04, menghadirkan mantan pacar Prada DP, Serli Marlita, Selasa (6/8/2019).

Nama Serli pernah menjadi bahan pembicaraan saat sidang pertama. Serli menjadi saksi ke delapan dalam sidang ini.

Dalam sidang ini, Serli mengaku pernah menginap di kamar kos yang sempat ditinggali Prada DP

Dalam persidangan kali ini Hakim ketua masih dipimpin oleh, Letkol M Kazim dan 2 orang anggota lainnya bernama Letkol Sus Much Arif Zaki dan Mayor Syawaluddinah.

Sedangkan Prada DP didampingi oleh Mayor Suherman, Wigito, Oditor, dan masih dipimpin oleh Darwin Butar Butar.

Prada DP dan Serli Sama-sama Punya Pacar, Sebelum Ada Pembunuhan Vera Oktaria, Mereka Nginap Bersama

Persidangan kedua ini dihadirkan saksi 8 orang saksi yang belum namun sementara hanya hadir 3 dan saksi yang ditunggu-tunggu atas nama Serli Marlita hadir di persidangan.

Dengan menggunakan baju biru, celana biru, berjilbab biru sambil wajah ditutup masker perempuan kelahiran Banyuasin tersebut memasuki persidangan.

Dan hakim pun bertanya apakah dirinya mengenali saksi.

"Ya saya mengenalinya (terdakwa),''kata Serli.

Akui Pernah Dipacari Prada DP

Pengakuan lain Serli yakni saat dirinya mengakui pernah berpacaran dengan Prada DP sejak kelas 1 SMA.

"Saya sudah berpacaran dengan Deri (Prada DP) sejak SMA kelas 1 tapi hilangan begitu saja tanpa ada kata putus. Lalu Deri DM lewat instagram minta no HP dan video call. Terus jemput ngajak ke kosannya," ujar Serli saat memberikan keterangan.

Serli mengatakan bahwa niat Deri menjemputnya karena Prada DP ingin curhat dengan dirinya.

Serli mengatakan, saat bercerita, ekpresinya gelisah dan mengatakan bahwa dirinya bermasalah di pusat pendidikan Baturaja.

Dengan mata yang berkaca-kaca, Serli mengatakan, pernah menginap di kosan terdakwa

"Yang saya tahu Deri (Prada DP) kos di sana selama 4 hari dan pernah menginap tapi saat itu dalam kondisi tidak sadar tiba-tiba terbangun jam 3 sendirian di kosan deri tanpa ada deri. Saya di kunci dari luar tak bisa keluar sampai-sampai saya teriak minta dengan kosan tetangga," katanya.

Sebelum Bunuh Vera Oktaria, Prada Deri Pramana Ternyata Kunci Seorang Perempuan di Kamar Kost

Kemudian ada tetangga yang menolong. Dirinya tak tau dimana keberadaan dan HP miliknya dibawa lari.

Selanjutnya, Imelda saksi ke-7 yang hadir di Persidangan Militer I-04 memberikan kesaksian dalam persidangan.

Ternyata meninggalnya Vera Oktaria dengan cara dibekap bukanlah hal yang pertama, bahkan pada saat masih berhubungan terdakwa prada DP masih melakukannya.

Pantauan Sripoku.com, Selasa (6/8/2019) hadir dengan menggunakan pakaian Putih bercorak hitam dan celana hitam Imelda memberikan keterangan kepada Oditur.

Imelda mengatakan bahwa mengenal keduanya karena rumahnya dekat dengan korban Vera Oktaria.

"Saya tau mereka berdua pacaran karena Vera dekat dengan saya. Waktu itu hubungan mereka putus nyambung. Bahkan waktu itu mereka sempat bertengkar di rumah Vera. Dan ada teriakan minta tolong,"ujar Imelda saat memberikan kesaksian.

Mendengar suara tersebut sontak dirinya langsung ke sumber suara dan melihat ternyata Prada DP membekap Vera dengan posisi Deri di atas tubuh Alm Vera di atas kasur tepatnya di ruangan tengah rumah Alm Vera.

Melihat ada yang datang Deri pun melepasan bekapan lalu terdakwa pergi dari rumah Vera. Sementara itu, Terdakwa Prada DP bertanya kepada saksi atas hal itu

"Darimana mana kamu hal itu terjadi. Setahu saya pada saat itu kamu baru datang dengan ibu korban,"kata Deri

Lalu Imelda menjawab 'Memang bener seperti itu,"jawabnya.

Terungkap Sosok Imam Si Penyuruh & Pembakar Mayat Vera

Melansir TribunSumsel, sosok Imam yang pada dakwaan dalam sidang sebelumnya, disebut sebagai orang yang menyarankan Prada Deri Pramana/Prada DP untuk membakar jenazah Vera Oktaria demi menghilangkan jejak.

Identitas Imam terungkap saat Elsa Eliza yang merupakan bibi Prada DP memberikan kesaksian di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Selasa (6/8/2019).

"Imam adalah teman Sahir suami saya. Kalau dibilang dekat juga tidak terlalu. Paling kalau main ke rumah sebentar, habis itu pulang," ujarnya di persidangan.

"Imam juga pernah ke rumah saya. Kira-kira satu minggu setelah kejadian itu (Vera meninggal)," ujarnya.

Terungkap, Ini Sosok yang Menyarankan Prada Deri Pramana Membakar Jasad Vera Oktaria

Saat oditur Mayor Chk Andi Putu SH menanyakan apakah Elsa mengetahui kondisi Imam saat ini, dia mengaku tahu.

"Saya tahu kabar Imam sudah meninggal," ujarnya.

Selain mengungkapkan sosok Imam, Elsa juga bercerita tentang apa yang dilakukan Prada DP setelah mengaku membunuh Vera Oktaria.

Kemudian, Elsa kembali melanjutkan kesaksiannya. Dia menuturkan, mendapat informasi bahwa Prada Deri berada di sungai lilin pada 8 Mei 2019 lalu.

Kabar tersebut diterimanya melalui sambungan telepon dari Dodi Karnadi yang merupakan kakak ipar Elsa.

"Waktu tiba di sungai lilin, saya lihat ada Deri dan Imam di rumah Dodi," ujarnya.

Dilanjutkannya, saat itu Elsa dan suaminya tiba di rumah Dodi sekitar pukul 15.00 WIB. 

Hampir satu jam mereka disana.

Di situlah sempat terjadi percakapan antara Elsa dan Prada Deri.

"Waktu ketemu, sambil nangis langsung saya tanyakan kenapa kamu lari dari pendidikan. Dia jawab tante Idak tau masalahnya. saya tanya lagi, tapi dia jawab sudahlah,"cerita Elsa.

Elsa juga sempat bertanya mengenai keberadaan Vera yang saat itu diketahui telah menghilang.

Pelaku Mutilasi Prada DP Mengaku Harmonis dengan Vera, Ibu Vera Oktaria Kesal: Harmonis Darimana?

"Saya tahu kabar Vera hilang dari keponakan saya (kakak perempuan Deri) yang nelepon dan bilang ibu Vera mencari dia. Saya tanya, kamu tahu tidak Vera ada dimana. Dia jawab tidak tahu," ujarnya.

Sekitar satu jam pertemuan itu terjadi.

Kemudian Elsa dan suaminya memutuskan untuk pulang.

Namun, betapa terkejutnya Elsa saat di tengah perjalanan pulang mendengar perkataan suaminya yang mengungkapkan pengakuan Deri telah membunuh Vera.

"Di jalan, saya diceritakan suami bahwa Deri sudah membunuh Vera," ujarnya.

Mengetahui kabar tersebut, Elsa lantas menghubungi orang tua Deri yang sedang dalam perjalanan menuju ke sungai lilin.

Elsa meminta agar orang tua Deri datang ke rumahnya dulu untuk memberitahu mengenai apa yang telah dilakukan Deri terhadap Vera.

"Ibu Deri mau ketemu anaknya. Akhirnya kami ke sungai lilin lagi dan ketemu sama Deri jam 21.00 malam," jelasnya.

Suasana haru terjadi saat itu. Deri langsung menangis tersedu-sedu di hadapan ibunya.

Dia juga meminta maaf karena tidak bisa membanggakan ibunya.

"Setelah itu kami pulang. Deri sempat ikut sama kami. Tapi dia dan Dodi minta diturunkan di simpang. Sedangkan Imam pulang naik motor. Setelah itu saya tidak tahu lagi mereka mau kemana, karena saat ditanya mereka tidak menjawab dengan jelas," ungkapnya

Namun, Dodi sempat meminta uang ke Elsa sebesar Rp.2 juta dengan alasan akan diberikan ke Prada Deri.

"Saya baru dengar kabar sekitar dua Minggu kemudian. Kemungkinan kalau Deri sudah ada di Banten. Tapi alamatnya, saat itu saya kurang tahu dimana," katanya.

Keluarga Sudah Tahu Pembunuh Vera Adalah Prada DP

Pada sidang Selasa (6/8/2019), dengan menggunakan kemeja lengan panjang bercorak bunga hitam saudara dari Prada DP memasuki ruangan persidangan.

Dengan nada yang tegas dirinya menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Bahkan dari penuturanya bahwa ia sudah tahu sebelum berita beredar jika Prada DP lah pembunuhnya.

"Sebelumnya kami bingung mencari Deri dimana sampai-sampai kami meminta bantuan dukun mencari keberadaannya. Lalu telepon masuk dari Dodi mengabarkan bahwa DP berada di tempatnya,"ujar Elisa.

Setelah itu dirinya mendengar suara Prada DP dan DP mengatakan kepadanya bahwa Ia telah membunuh seseorang.

Mengetahui hal tersebut Elisa langsung mengabarkan ibu kandung Prada DP bernama Liza.

Sontak mendengar pernyataan dari Elisa (bibinya Prada DP) tersebut ibu kandung Prada DP meminta Deri meneleponnya. Sambil menjelaskan tindakannya bahwa Ia mengaku khilaf.

"Maafkan kesalahanku bu aku khilaf," kata Deri Permana sambil menangis menyesali perbuatannya.

Dijawablah oleh Liza, "Oi nak kau nak malu ke aku," katanya.

Dari keterangan Elisa, ia sempat mendengar bahwa Prada DP sempat ingin pergi ke Jawa dari Dodi.

Namun tidak secara langsung. Lalu mendengar kabar dari berita di HP bahwa ada penemuan mayat di penginapan Banyuasin.

"Awalnya saya tidak percaya karena yang membunuh Vera ada ada 2 tersangka. Lalu saya mengingat lagi pengakuan Deri dan benar," katanya. (Sripoku.com)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved