Pelaku Penembakan Massal di Texas AS Terancam Hukuman Mati, Meksiko Ingin Ekstradisi

Pelaku penembakan massal di El Paso, Texas, Amerika Serikat pada Minggu (4/8/2019), Patrick Crusius (21), terancam hukuman mati.

Editor: Theofilus Richard
REUTERS / JOSE LUIS GONZALES via Kompas.com
Polisi memasang garis pembatas di sekitar toko Walmart di El Paso, Texas, di mana terjadi penembakan massal dengan korban sedikitnya 20 orang tewas, Sabtu (3/8/2019). 

Insiden penembakan massal yang terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di Texas itu telah menjadi salah satu kasus penembakan massal terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.

Pelaku penembakan, yang diidentifikasi sebagai Patrick Crusius, telah menyerah kepada polisi usai melancarkan aksinya menembaki pengunjung mal secara membabi buta

Disampaikan Wali Kota El Paso, Dee Margo, tersangka bukanlah warganya. Dia menyebut pelaku penembakan datang dari luar kota.

"Orang ini tidak berasal dari El Paso. Ini bukan tentang kita. Kita adalah komunitas yang spesial dan kejadian ini tidak akan datang dari warga El Paso," ujarnya dalam konferensi pers seusai kejadian.

Kota Allen, asal tersangka Crusius, berada 1.000 kilometer arah timur El Paso, dekat dengan Dallas.

Sedangkan lokasi penembakan, gedung mal Walmart berada sekitar delapan kilometer dari pos perbatasan Meksiko di Ciudad Juarez.

Saat terjadinya insiden penembakan massal tersebut, gedung pusat perbelanjaan itu tengah penuh dengan pengunjung, banyak di antaranya adalah warga Meksiko. (Kompas.com/Agni Vidya Perdana)

Penembakan Brutal di Walmart Texas, 20 Tewas, Hari Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Texas

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved