Mulai Anak Tukang Tambal Ban hingga Anak Buruh Cuci Mobil, Jadi Siswa Bintara Polri Tahun 2019

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CISARUA - Sebanyak 750 siswa calon Bintara Polri TA 2019 resmi mengikuti pendidikan polisi di SPN Polda Jabar, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (6/8/2019).

Mereka bisa mengikuti pendidikan polisi itu karena telah dinyatakan lolos dalam mengikuti semua tahapan Tes Bintara Polri, sehingga mereka akan mengikuti pendidikan selama tujuh bulan.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan, dalam seleksi Bintara Polri ini cukup mengejutkan karena ada siswa yang dilihat dari strata sosial biasanya dianggap tidak bisa masuk.

"Ternyata kalau anaknya memiliki kompetensi ya bisa masuk. Di sini siswa yang mengikuti pendidikan ada dari anak seorang buruh cuci mobil, tambal ban, dan pedagang kaki lima," ujarnya saat saat menghadiri pembukaan pendidikan Bintara Polri di SPN Polda Jabar.

Artinya, kata Truno, dalam proses rekrutmen pihaknya tidak melihat strata sosial apapun, tetapi melihat dari kompetensi hasil tes yang memang berhak untuk masuk menjadi anggota polisi.

"Mereka telah memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan polisi dan sekarang yang bersangkutan ikut serta dalam pembukaan pendidikan ini," katanya.

• Langit Makkah Mendung, Tangisan Jemaah Haji Iringi Jenazah Almarhum Mbah Moen Menuju Mobil

Truno menyebutkan, nama siswa yang mengikuti pendidikan, dari keluarga biasa itu di antaranya, Iqbal Sahara Putra dari Majalengka, lalu ada nama Aburrohman, Bian Dwi Rizaldi, Anwar Miftahudin, Muhammad Alwan Gunawan dan Sandra Wijaya.

"Dengan masuknya mereka dalam seleksi menunjukan bahwa program ini, bersih, transparan, akuntabel dan humanis," katanya.

Selain mereka, dalam pendidikan polisi itu ada nama Pemain Persib Bandung, Gian Zola dan mantan pemain Persib Bandung Fulgensius Paji Billy Keraf. Keduanya dinyatakan lolos setelah masuk melalu jalur prestasi tetapi tetap mengikuti tes.

• Inilah Sosok Bule Perancis Taruna Akmil yang Diwawancarai Panglima TNI, Santri Kuasai 4 Bahasa