Langit Makkah Mendung, Tangisan Jemaah Haji Iringi Jenazah Almarhum Mbah Moen Menuju Mobil
Beberapa orang histeris ketika menyaksikan jenazah Pengasuh Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah itu dimasukan ke dalam mobil jenazah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNJABAR.ID, MAKKAH - Selasa (6/8/2019) pagi ini langit di Kota Makkah mendung.
Cuaca 32 derajat celcius tak sepanas seperti hari-hari biasanya, cuaca mendung sudah terasa sejak kabar meninggalnya KH Maimun Zubir beredar di Makkah.
Ratusan jemaah haji Indonesia banyak terlihat menuju Rumah Sakit An Nur, Makkah untuk melihat langsung jenazah ulama kharismatik Indonesia tersebut.
Mereka tampak tak kuasa menahan tangis saat jenazah Mbah Moen dibawa ke dalam mobil jenazah.
Bahkan terlihat beberapa orang histeris ketika menyaksikan jenazah Pengasuh Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah itu dimasukan ke dalam mobil jenazah.
• VIDEO KH Maimun Zubair alias Mbah Moen Dikabarkan Meninggal Dunia di Mekkah
Lantunan tahlil menggema di sekitaran Rumah Sakit An Nur.
Dari An Nur jenazah kemudian dibawa ke tempat pemandian jenazah Al Khairiyah sekitar 3 kilometer dari rumah sakit. 1 jam berada dimandikan jenazah kemudian dibawa ke Kantor Urusan Haji Indonesia, Daker Makkah.
Menurut rencana, jenazah almarhum KH Maimun Zubir akan disalatkan di Masjidil Haram saat salat dhuhur waktu Makkah.
• Mahfud MD Kenang Sosok Maimun Zubair alias Mbah Moen, Bocorkan Pertemuan Terakhir Saat di Yogyakarta
Belum diketahui, Mbah Moen atau KH Maimun Zubir akan dimakamkan di Makkah atau di tanah air.
Hingga saat ini Kementerian Agama Republik Indonesia masih melakukan koordinasi dengan pihak keluarga Almarhum Mbah Moen.
Sosok KH Maimun Zubair
Dari banyaknya tokoh agama atau ulama tersohor di Indonesia, satu di antaranya yang disebut-sebut sebagai sosok ulama besar adalah KH Maimun Zubair.
Pria yang kerap disapa Mbah Moen ini merupakan pimpinan dari Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Dilansir Tribunjabar.id dari laman Laduni, mulanya, pondok pesantren itu didirikan oleh ayahnya, KH Zubair Dahlan.