1 Dzhulhijjah, Ada Larangan Mencukur Rambut dan Memotong Kuku Bagi yang Berkurban, Ini Penjelasannya

Beberapa anggota tubuh yang dilarang dicukur dan dipotong selain rambut dan kuku

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Yongky Yulius
Kolase (Tribun Jabar : Deni Denaswara/ist)
Ilustrasi ibadah kurban dan potong kuku 

TRIBUNJABAR.ID - Perayaan ibadah Iduladha 1440 Hijriah akan digelar pada 11 Agustus 2019.

Adapun hari pertama atau penanggalan 1 Dzhulhijjah jatuh pada hari ini, Jumat 2 Agustus 2019.

Umat muslim patut mengetahui bahwa beberapa perkara yang terlupakan saat menunaikan ibadah menjelang Iduladha ini.

Satu di antaranya larangan mencukur rambut dan memotong kuku bagi yang ingin berkuban.

Mengutip dari rumaysho.com yang ditulis oleh Muhammad Abduh Tuasikal, larangan mencukur rambut dan memotong kuku yang dimaksud sebagaimana yang diriwayatkan hadist tersebut disahkan HR. Muslim no. 1977 bab 39 halaman 152.

مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ فَإِذَا أُهِلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ

Puasa Dzulhijjah Mulai Bisa Dilaksanakan Hari Ini, Berikut Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah

Mencukur rambut kemaluan.
Mencukur rambut kemaluan. (telegraph.co.uk)

“Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijah (1 Dzulhijah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban.”

Dalam hadist tersebut ditujukan larangan mencukur rambut dan memotong kuku bagi orang yang ingin berkurban.

Namun larangan tersebut mulai berlaku jika telah memasuki 10 hari di awal bulan dzulhijjah.

Artinya mulai tanggal 1 dzulhijjah sampai 10 dzulhijjah, sampai hewan kurban disembelih.

Dilanasir dari sumber yang sama, menurut para Syafi'iyah larangan yang dimaksud ialah mencukur habis, memendekkannya, mencabutnya, atau pun membakarnya.

Saat Kurban 10 Hari Awal Dzulhijjah Dilarang Mencukur Rambut dan Memotong Kuku, Begini Penjelasannya

Nah, rupanya bukan saja bagian rambut dan kuku yang dilarang dicukur atau dipotong.

Kumis termasuk rambut yang dilarang dicukur

Mungkin bagi para laki-laki ada kebiasaan mencukur dan merapikan kumis.

Dilarangnya memotong rambut itu dimaksud juga rambut yang ada di seluruh anggota badan.

Beberapa di antaranya ada bagian anggota tubuh lainnya yang juga dilarang.

Rambut yang dilarang dipotong tersebut di antaranya bulu ketiak, kumis, bulu kemaluan, rambut kepala, termasuk juga rambut yang terdapat di badan.

Kuku
Kuku (Istimewa/Intisari)

Dikutip dari muslimafiyah, larang tersebut juga telah menjadi fatwa Al-Lajnah A-daimah (semacam MUI di Saudi).

Iduladha, Kulit Hewan Kurban Boleh Dijual? Rasulullah Muhammad Beri Peringatan Keras Soal Sembelihan

حرم على من أراد الضحية من الرجال أو النساء أخذ شيء من الشعر، أو الظفر، أو البشرة من جميع البدن، سواء كان من شعر الرأس، أو من الشارب أو من العانة، أو من الإبط، أو من بقية البدن

“Haram bagi mereka yang ingin melaksanakan kurban baik laki-laki maupun wanita, memotong rambut badannya, memotong kuku atau bagian kulitnya (misalnya kulit dekat kuku). Sama saja baik itu rambut kepala, kumis, rambut kemaluan atau rambut ketiak serta rambut lainnya di badannya.”

Sebagaimana juga larangan mencabut uban di rambut kepala, maka ini mencakup semua rambut di kepala seperti jenggot dan kumis.

Hal ini dijelaskan oleh Syaikh Al-Mubarakfuri rahimahullah

نهى عن نتف الشيب : أي الشعر الأبيض من اللحية أو الرأس

“Larangan memcabut uban yaitu rambut putih pada jenggot (jambang) dan rambut kepala."

Iduladha, Kulit Hewan Kurban Boleh Dijual? Rasulullah Muhammad Beri Peringatan Keras Soal Sembelihan

Demikian itulah secara jelas hadist ini khusus ditujukan bagi orang yang ingin berkurban.

Namun larangan ini tidak berlaku bagi anggota keluarga yang diikutkan dalam pahala kurban tersebut.

Adapun hukum mengenai larangan ini termasuk sunnah.

Seandainya bagi yang berkurban (selain berniat kurban) tidak mengetahui adanya dalil ini maka tidak dapat dihukumi sebagaimana hukum asalnya.

Melansir dari tayangan kanal youtube Ceramah Pendek kajian Ustadz Adi Hidayat Lc MA, ada (6/8/2017) silam, hukum larangan tersebut adalah sunnah.

"Apabila dilakukan mendapat pahala, tidak dikerjakan pun tidak menjadi dosa, hanya kehilangan pahala kebaikan," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Keutamaan Puasa 7 Hari Pertama Dzulhijjah Bersinggungan dengan Peristiwa Besar, Ini Bacaan Niatnya

Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hikmah larangan tersebut jika dikerjakan berkenaan dengan keistimewaan pengampunan dosa.

Disebutkan Ustadz Adi Hidayat, faedah larangan tersebut ditujukan memberikan keistimewaan sekiranya Allah berkenan mengampuni orang yang melaksanakan kurban dari ujung rambut hingga ujung kukunya.

"Diminta untuk tak potong kuku khawatirnya saat dipotong dan terpisah dari yang lainnya belum di-istighfari," ujarnya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, ketika Allah hendak mengampuni dosa hamba-Nya maka bagian anggota badan yang terpisah dari bagiannya akan menjadi saksi diakhirat.

Iduladha, Ini 3 Puasa Sunnah Dapat Dikerjakan di Bulan Dzulhijjah

Sementara di akhirat nanti di yaumul hisab, jawaban mulut dikunci maka imbunya, tangan dan kaki yang akan bersaksi dan berbicara

Oleh karena dijelaskan Ustadz Adi Hidayat, diakhirat nanti akan ada dua golongan yang amalannya dihisab ditutup oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.

Pertama, yaitu orang-orang yang sudah beristighfar tapi tempatnya masih menjadi bagian dari saksi dan dibuka oleh Allah.

Kedua, adalah orang yang gemar menutupi aib orang lain.

Jika aib orang lain ditutup maka aib dirinya akan ditutup oleh Allah di akhirat nanti.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved