Kisah Haji Umar, Pendekar Silat di Kopassus Lawan Master Karate, Baru Beberapa Jurus Langsung Menang

Haji Umar kala itu sudah terkenal sebagai pendekar silat. Konon, ia dapat memainkan empat golok sekaligus.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: taufik ismail
Kolase TribunJabar.id (Istimewa dan Pixabay.com)
Ilustrasi Haji Umar pendekar silat di Kopassus yang melawan master karate 

Benny Moerdani kemudian mengenakan seragam TNKU bersama tim kecilnya.

Penyusupan meraka bertujuan mengamati rute-rute penyerbuan yang bisa digunakan pasukan induk.

Kemudian, Benny Moerdani pun bisa unjuk gigi menunjukan keperkasaannya.

Pasukan gerilya ini, berhasil menaklukan pasukan SAS Inggris, di Kalimantan Timur.

Kala itu, ada empat musuh yang berhadapan dengan mereka.

Satu musuh ditembak mati, kemudian dua orang lagi melarikan diri.

Sat-81 Kopassus
Sat-81 Kopassus (ist)

Sementara itu, satu orang musuh mereka tawan sebagai jaminan.

Setelah mendapatkan satu tawanan, Benny Moerdani pun langsung menghubungi Ahmad Yani.

Kemudian, Ahmad Yani memerintahkan tawanan itu untuk dibawa ke Jakarta sebagai bukti adanya pasukan SAS yang ditawan.

Hal itu dilakukan untuk mendesak pemerintah Inggris agar bersikap terhadap keterlibatannya dalam aksi militer di perbatasan Kalimantan dan Malaysia.

Namun, kondisi tawanan itu terluka parah. Sementara itu, sarana transportasi dan kesehatan sangat terbatas

Hal itu menyebabkan musuh yang ditawan itu meninggal dunia. Kemudian, jasadnya dikubur di tengah hutan Kalimantan.

Akhirnya, yang dibawa ke Jakarta hanyalah dog tag (kalung liontin anggota militer) dan senjatanya saja.

Keberhasilan Benny Moerdani dalam konfrontasi Dwikora ini melegenda dan menjadi sejarah.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved