Kajian

Di Bulan Dzulhijjah, Ada 4 Hari Diharamkan Bagi Umat Islam Berpuasa, Rasul Menyebut Hari Makan Minum

Di dalam bulan Dzulhijjah ada 4 hari yang diharamkan bagi umat Islam untuk berpuasa. Rasulullah menyebut Hari Tasyrik adalah hari makan dan minum.

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
tribunjabar/ahmad imam baehaqi
ANTRE DAGING KURBAN-Di dalam bulan Dzulhijjah ada 4 hari yang diharamkan bagi umat Islam untuk berpuasa. Rasulullah menyebut Hari Tasyrik adalah hari makan dan minum. 

Di Bulan Dzulhijjah, Ada 4 Hari yang Diharamkan Bagi Umat Islam Berpuasa

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bulan istimewa bagi umat Islam segera tiba. Bulan itu adalah bulan Dzulhijjah.

Disebut bulan istimewa karena di dalam bukan Dzulhijjah diwajibkan bagi umat Islam yang mampu untuk melasanakan ibadah haji ke Baitullah Makkah.

Disamping ada banyak keutamaan dan pahala besar dari amalan-amalan sundah yang dikejakan olah umat Islam, ada juga hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa.

Di dalam bulan Dzulhijjah ada 4 hari yang diharamkan bagi umat Islam untuk berpuasa.

Sebanyak 4 hari diharamkan berpuasa bagi umat Islam itu adalah hari raya Iduladha dan Hari Tasyrik:

Hari ke-10 bulan Dzulhijjah (11 Agustus 2019)
Hari ke-11 bulan Dzulhijjah (12 Agustus 2019)
Hari ke-12 bulan Dzulhijjah (13 Agustus 2019)
Hari ke-13 bulan Dzulhijjah (14 Agustus 2019).

Iduladha, Ini 3 Puasa Sunnah Dapat Dikerjakan di Bulan Dzulhijjah

Larangan berpuasa bagi umat Islam di hari raya Iduladha didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari.

هَذَانِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – عَنْ صِيَامِهِمَا يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ ، وَالْيَوْمُ الآخَرُ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ

“Dua hari ini adalah hari yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam larang untuk berpuasa di dalamnya yaitu Idul Fithri, hari di mana kalian berbuka dari puasa kalian. Begitu pula beliau melarang berpuasa pada hari lainnya, yaitu Idul Adha di mana kalian memakan hasil sesembelihan kalian.” (HR. Bukhari no. 1990 dan Muslim no. 1137)

Hadis lainnya, Rasulullah Muhammad SAW mengatakan larangan berpuasa pada dua hari raya, Idulfitri dan Iduladha.

Hadis ini disampiakan oleh Abu Sa’id Al Khudri –radhiyallahu ‘anhu;

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fithri dan Idul Adha.” (HR. Muslim no. 1138)

Mengharukan, Tukang Becak Berusia 71 Tahun Akhirnya Tunaikan Ibadah Haji Setelah Menabung 22 Tahun

Atas dalil hadis tersebut, kaum muslimin bersepakat (berijma’) tentang haramnya berpuasa pada dua hari raya, yaitu Idulfitri dan Iduladha.

Sedangkan pengharaman berpuasa bagi umat Islam pada hari kedua hingga ketiga setelah hari raya Iduladha atau hari Tasyrik, didasarkan pada dalil hadis Rasulluah Muhammad SAW:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

“Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141, dari Nubaisyah Al Hudzali). Imam Nawawi rahimahullah memasukkan hadits ini di Shahih Muslim dalam Bab “Haramnya berpuasa pada hari tasyriq”.

Dikutip dari Muslim.or.id, Imam Nawawi rahimahullah dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim mengatakan, “Hari-hari tasyriq adalah tiga hari setelah Idul Adha. Hari tasyriq tersebut dimasukkan dalam hari ‘ied.

Hukum yang berlaku pada hari ‘ied juga berlaku mayoritasnya pada hari tasyriq, seperti hari tasyriq memiliki kesamaan dalam waktu pelaksanaan penyembelihan qurban, diharamkannya puasa (sebagaimana pada hari ‘ied, pen) dan dianjurkan untuk bertakbir ketika itu.”

Nenek Sarmi Naik Haji, Hidup Sebatang Kara, Hidup Pas-pasan, Bertahun-tahun Rindukan Makkah

Hari Tasyrik disebutkan tasyriq (yang artinya: terbit) karena daging kurban dijemur dan disebar ketika itu.

Imam Malik, Al Auza’i, Ishaq, dan Imam Asy Syafi’i dalam salah satu pendapatnya menyatakan bahwa boleh berpuasa pada Hari Tasyrik pada orang yang tamattu’ jika ia tidak memperoleh al hadyu (sembelihan qurban).

Namun untuk selain mereka tetap tidak diperbolehkan untuk berpuasa ketika itu.

Keutamaan Puasa 7 Hari di Awal Dzulhijjah

Amalan puasa menjelang hari raya Iduladha merupakan amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah Muhammad SAW.

Bagaimana tidak, puasa ini merupakan salah satu ibadah bagi manusia untuk mendapatkan keberkahan di bulan dzulhijjah.

Allah Subhanahu wa ta'ala memuliakan bulan Dzulhijjah bagi umat manusia untuk menyempurnakan rukun Islam yang kelima, yakni ibadah haji ke Baitullah.

Selain itu Rasulullah Muhammad SAW juga menganjurkan agar umat Muslim memperbanyak ibadah di bulan Dzulhijjah tersebut.

 Tanggal Puasa Arafah Tahun 2019, Bisa Menghapus Dosa Setahun Lalu dan Setahun ke Depan

Seperti yang diriwayatkan Ibnu Abbas dalam Sunan At-Tirmidzi.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

Artinya : “Rasulullah Muhammad SAW berkata: Tak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR. At- Tirmidzi).

Para ulama menggunakan hadits ini sebagai dalil anjuran puasa sembilan hari di awal bulan Zulhijah.

Hal ini tampak dalam judul bab dalam kitab Ibnu Majah yang memberi judul Shiyamul ‘asyr (puasa sepuluh hari).

 Iduladha, Ini 3 Puasa Sunnah Dapat Dikerjakan di Bulan Dzulhijjah

Selain itu, Ibnu Hajar al Asqalani dalam kitabnya Fathul Baari mengatakan:

واستدل به على فضل صيام عشر ذي الحجة لاندراج الصوم في العمل

Artinya : “Hadits ini menjadi dalil atas keutamaan puasa sepuluh hari di bulan Zulhijah, karena puasa termasuk amalan saleh.”

Puasa Tujuh Hari di Awal Dzulhijjah

Diketahui, di bulan Dzulhijjah terdapat tiga anjuran puasa sunnah, yaitu puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah, dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.

 Iduladha, Kulit Hewan Kurban Boleh Dijual? Rasulullah Muhammad Beri Peringatan Keras Soal Sembelihan

Namun, sebagaimana disebutkan dalam hadist sebelumnya, keistimewaan Dzulhijjah juga terdapat pada 7 hari pertama di awal bulan Dzulhijjah.

Dilansir Tribunjabar.id dari zakat.or.id, keistimewaan dianjurkannya berpuasa tujuh hari di awal bulan Dzulhijjah karena terdapat historis pada hari-hari menjelang Iduladha tersebut.

Dijelaskan Ibnu Abbas dalam catatannya bahwa rentangan sepuluh hari awal Iduladha terjadi berbagai peristiwa besar berkaitan kisah para nabi dan perubahan kehidupan manusia berikutnya.

Pj Bupati Purwakarta, M. Taufiq Budi Santoso, melaksanakan salat Iduladha di Masjid Agung Baing Yusuf, Purwakarta, Rabu (22/8/2018).
Pj Bupati Purwakarta, M. Taufiq Budi Santoso, melaksanakan salat Iduladha di Masjid Agung Baing Yusuf, Purwakarta, Rabu (22/8/2018). (Istimewa)

Hari pertama Dzulhijjah merupakan hari dimaafkannya Nabi Adam Alaihi wasallam oleh Allah Subhanahu wa ta'ala setelah melakukan kesalahan karena memakan buah terlarang, buah khuldi.

Hari kedua Dzulhijjah merupakan hari diselematkannya Nabi Yunus Alaihi wasallam oleh ikan Nun setelah beberapa hari berada di dalam perut ikan sembari bertasbih dan beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Hari ketiga Dzulhijjah merupakan hari dikabulkannya doa Nabi Zakariya Alaihi wasallam dikaruniai seorang putra yang juga seorang bernama Yahya Alaihi wasallam.

Hari keempat Dzulhijjah merupakam hari lahirnya Nabi Isa Alaihi wasallam.

Hari kelima Dzulhijjah yakni hari kelahiran Nabi Musa Alaihi wasallam.

Pada hari keenam Dzulhijjah berkaitan dengan hari-hari kemenangan para Nabi dalam berjuang menegakkan ajaran tauhid.

Presiden Joko Widodo menyumbang sapi limousin untuk pelaksanaan kurban pada Hari Raya Iduladha di Masjid Raya Bandung Provinsi Jabar, Rabu (22/8/2018).
Presiden Joko Widodo menyumbang sapi limousin untuk pelaksanaan kurban pada Hari Raya Iduladha di Masjid Raya Bandung Provinsi Jabar, Rabu (22/8/2018). (Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari)

Sedangkan hari ketujuh Dzulhijjah adalah ditutupnya pintu neraka jahannam.

Nah, itulah tujuh keutamaan berkaitan dengan mengerjakan puasa tujuh hari di awal Dzulhijjah.

Berikut ini bacaan niatnya.

نويت صوم شهر ذى الحجة سنة لله تعالى

Nawaitu shauma syahri dzil hijjati sunnatan lillahi ta’ala

Artinya : saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.

Untuk mengerjakan ibadah niat menjadi syarat sah utama dan dahulu dikerjakan.

Dengan niat diharapkan agar Allah Subhanahu wa ta'ala dapat menerima amalan serta ibadah yang dikerjakan.

 Ini Tips Memilih Domba untuk Hewan Kurban Saat Iduladha Nanti

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved