Setelah Fitriyah, Kini Carmi TKW Asal Pangenan Cirebon yang 31 Tahun Tak Pulang dan Kabar Pun Tiada

Carmi (48), seorang TKW asal Blok Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, selama 31 tahun tak kembali pulang

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Ilyas (85), ayah kandung Carmi (kanan) saat ditemui di rumahnya, di Kabupaten Cirebon, Minggu siang (28/7/2019). 

Sembilan adik kandung Carmi, kata Warniah, sebagiannya telah menikah dan memiliki anak bahkan cucu. Ia pun yakin Carmi pun telah menikah serta dalam kondisi sehat di Arab Saudi.

"Saya berharap anak saya bisa pulang, itu saja," katanya.

Kesembilan adik-adik Carmi pun, kini sudah punya anak banyak, bahkan ada juga yang sudah punya cucu.

Begitu juga Carmi, jika sudah berumah tangga, pastinya sama.

Sofiyuddin (48), paman Carmi, menyebutkan, kalau sampai saat ini ia masih menyimpan berkas keberangkatan, mulai dari surat KBRI, surat permintaan pulang, hingga salinan identitas Carmi, berupa paspor.

"Waktu berangkat alamatnya masih Astanajapura. Kami meminta belas kasihan pak presiden, agar keponakan saya bisa pulang," katanya.

Jadi TKW di Jeddah Selepas SMA, 13 Tahun Tak Ada Kabar Berita, Keluarga Fitriyah Hampir Putus Asa

Sebelumnya, Fitriyah (36), asal Kampung Lungbenda, Blok Desa, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, selama 13 tahun hilang kontak dengan keluarga setelah 13 tahun bekerja di Jeddah, Arab Saudi.

Berangkat pada Desember 2006, Fitriyah diberangkatakan oleh perusahaan jasa penyalur tenaga kerja untuk ke luar negeri yang berada di Jakarta, yakni PT Safika Jaya Utama

Kedua orangtua Fitriyah, Marka (58) dan Sunia (54), saat ini hanya bisa memandangi lembar foto Fitriyah, anak ketiga dari empat bersaudara itu, anaknya tersebut terakhir berkomunikasi saat berangkat pada 2006.

Marka mengatakan, satu tahun setelah bekerja di Jeddah, Fitriyah sempat mengirimkan uang gaji tersebut kepada, namun tidak mampu berkomunikasi, karena pada saat itu yang menyampaikan adalah majikannya, yakni Mahmud Ibad Althuwairiqi.

"Yang telepon majikannya, tetapi sampai sekarang sulit," kata Marka di Blok Desa, Kecamatan Palimanan, Kamis (25/7/2019).

Perginya Fitriyah ke luar negeri, kata Marka, adalah kemauannya sendiri, lantaran Fitriyah ingin membahagiakan kedua orangtuanya dengan cara menjadi TKW, dengan harapan mendapatkan banyak pundi-pundi rupiah.

"Fitriya berangkat menjadi TKW setelah lima bulan lulus dari sekolah menengah atas (SMA)," katanya.

Ibu Fitriyah, Sunia, mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak keluarga untuk mencoba berkomunikasi dengan Fitriyah, namun sampai saat ini tidak pernah membuahkan hasil.

Sunia berharap, adanya perhatian dari pemerintah, sehingga Fitriyah dapat kembali pulang dan berkumpul dengan keluarga di Blok Desa, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.

"Pemerintah dapat mendengar dan ikut mencari anak saya di luar negeri," katanya.

TKW asal Cirebon Sudah 13 Tahun Hilang Kontak, Keluarga Pernah Kirim Surat ke BNP2TKI

21 Tahun Jadi TKW di Arab Saudi, Akhirnya Turini Pulang dan Menangis Saat Bersimpuh di Pangkuan Ibu

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved