Waketum Tegaskan Tak Bahas soal Jatah Kursi Ketua MPR untuk Gerindra di Rapat di Hambalang
Catatan penting pun disampaikan anggota Dewan Pembina kepada Prabowo selaku Ketua Dewan Pembina.
"Kita bentuk tim untuk menseleksi nama-nama dimaksud untuk menempati posisi strategis di DPR RI, provinsi dan kabupaten atau kota," kata Muzani di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat, (19/7/2019).
Kedua, rapat dewan pembina memutuskan adanya konsolidasi di internal Partai Gerindra secara menyeluruh. Mulai dari tingkat legislatif, struktur pengurus, hingga kader.
Muzani menambahkan pada tingkatan legislatif partai Gerindra akan menggelar program peningkatan mutu anggota dewan. Sehingga kualitas anggota dewan dari partai Gerindra menjadi lebih baik.
Sementara itu pada tingkatan kader, partai Gerindra akan terus melakukan kaderisasi dengan memperbanyak pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Sementara terakhir pada tingkat struktur atau kelembagaan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Struktur partai Gerindra kata Muzani sangatlah besar, sehingga perlu adanya evaluasi.
"Tiga hal ini yang jadi pembicaraan dalam pertemuan ini,"katanya.
Menurut wakil Ketua MPR itu, rapat dewan pembina banyak membahas masalah internal. Karena kemampuan partai menghadapi masalah eksternal sangat bergantung pada kondisi di internal partai.
"Rapat juga memperkirakan kondisi global dan nasional dan politik, dalam fase mendatang kita akan menghadapi fase yang lebih berat lagi baik persoalan global, nasional termasuk politik. Karena itu Prabowo menyampaikan pandangan bahwa tak lain mengahdapi ini agar kita menguatkan internal kita, ini modal yang kita miliki hasil pemilu 2019 dan kita harus siap menghadapi itu," ucapnya.
Gerindra Incar Kursi Ketua MPR
Partai Gerindra juga mengincar kursi Ketua MPR RI.
Wakil Ketua MPR dari Fraksi Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan bahwa komposisi terbaik pimpinan lembaga negara nanti yakni Ketua DPR dari PDI Perjuangan dan ketua MPR dari dari Gerindra.
"Ketua MPR (dari) Gerindra, Ketua DPR (dari) PDIP, Presidennya Joko Widodo," kata Sodik melalui pesan tertulisnya, Jumat (19/7/2019).
Komposisi tersebut kata Sodik, tanpa harus menunggu peta koalisi oposisi dan koalisi di pemerintahan nantinya.
Karena menurutnya rakyat dan bangsa Indonesia sudah memahami Bagaimana posisi PDIP serta Gerindra dalam pileg dan pilpres 2019.
Sodik mengatakan dengan Ketua DPR dari PDIP serta Ketua MPR dari Gerindra menunjuk semangat rekonsiliasi yang bertujuan untuk kebersamaan serta kesatuan dan persatuan bangsa.