Rambut Disuruh Pakai Banyak Pita atau Pakai Kaus Kaki Beda Warna Saat MPLS? Lapor Saja ke KCD Jabar
Rambut disuruh pakai banyak pita atau pakai kaus kaki beda warna ketika MPLS? Lapor saja ke KCD Jabar.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat Wilayah XI mengultimatum SMA dan SMK agar menghilangkan perpeloncoan di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Sekolah yang masih mengadakan aksi perpoloncoan kepada siswa baru akan diberi sanksi.
Apalagi petunjuk teknis MPLS sudah disosialisasikan ke semua sekolah.
"Kalau ada yang kasih tugas tak realistis beritahu kami. Nanti kami akan beri penindakan," ujar Kepala KCD Pendidikan Jabar Wilayah XI, Asep Sudarsono saat memantau MPLS di SMKN 1 Garut, Senin (15/7/2019).
Tugas tak realistis yang dimaksud, katanya, seperti memberi tugas mengumpulkan beras beberapa butir hingga penggunaan kaos kaki berbeda warna.
Semua itu sudah dilarang oleh pihaknya.
"Apalagi sampai pakai pita yang banyak atau tali rafia untuk sabuk. Kaos kaki kiri merah, kanan putih. Lapor ke kami kalau masih ada," ucapnya.
Ia menambahkan, MPLS jangan dijadikan ajang balas dendam.
Tujuan MPLS membuat siswa beradaptasi dan mengenal lingkungan sekolah.
"Kami akan beri teguran ke pimpinan sekolah kalau masih ada perpoloncoan. MPLS itu biar anaknya nyaman saat pertama sekolah," katanya.
• Sekelompok Orang Tua Khawatir Perploncoan, Minta OSIS Tak Jadi Panitia MPLS