Baru Berusia 49 Hari, Perut Bayi Malang di Indramayu Ini Membesar, Dokter Diagnosis Tumor Marker

Malang sekali nasib Muhammad Rhamdan. Bayi berumur 49 hari itu mesti menahan sakit tumor yang bersarang di perut mungilnya.

Editor: Theofilus Richard
Tribuncirebon/ Handhika Rahman
Siti Subaelah saat menggendong Muhammad Rhamdan di RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon, Minggu (14/7/2019). 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Malang sekali nasib Muhammad Rhamdan. Bayi berumur 49 hari itu mesti menahan sakit tumor yang bersarang di perut mungilnya.

Putra kedua pasutri Wasdana dan Siti Subaelah warga Blok Karang Sari RT 018/RW 004 Desa Tamansari, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu itu, didiagnosis oleh dokter menderita penyakit tumor marker.

Dilansir dari TribunCirebon.com, seusai pemeriksaan lab, kedua orangtua Muhammad Rhamdan hanya dapat tertunduk pasrah.

Raut wajah kedua orang tua terlihat khawatir.

Malangnya lagi, bayi mungil itu tampak seperti sesak napas. Hal itu jelas terlihat dari cara bernapas Muhammad Rhamdan melalui mulut.

Ibunda Muhammad Rhamdan, Siti Subaelah, menyampaikan bahwa penyakit tersebut sudah menyerang putra keduanya beberapa hari setelah lahir.

"Sudah besar, tapi seminggu setelah lahir perutnya ini mulai mengeras," ujar dia saat ditemui di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon, Minggu (13/7/2019).

Viral di Media Sosial Taksi Online Antarkan Jenazah di Bogor, Polisi Telusuri Kebenarannya

Sekilas terlihat perut Muhammad Rhamdan membengkak cukup besar.

Disebutkan Siti Subaelah, perut bocah malang itu terus membesar dan panjang keliling perut mencapai 50,5 sentimeter.

Siti Subaelah mengaku bahwa ia melahirkan Muhammad Rhamdan melalui operasi caesar. Tetapi saat itu kondisi sang anak normal.

Hanya, setelah beberapa hari dilahirkan, perut Muhammad Rhamdan mulai membengkak.

Saat itu pihak keluarga langsung memeriksakan keadaan Muhammad Rhamdan ke RS Bhayangkara Losarang, Kabupaten Indramayu.

Dirinya menyampaikan, menurut dokter di RS Bhayangkara Losarang, Muhammad Rhamdan diduga menderita penyakit langka other specified diseases of digestive sistem.

"Karena di sana alatnya tidak memadai makanya disarankan ke RS Gunung Jati, tapi tidak tahu dede bisa dirawat atau tidak, kalau tidak mau tidak mau harus dirawat di Bandung," ujar dia.

Diakui Siti Subaelah, dirinya membiayai perawatan Muhammad Rhamdan hanya mengandalkan BPJS, sehingga dalam penanganannya pun mengalami kendala.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved