Terpopuler

Mantan Napi Ini Ceritakan Soal Adanya Penyimpangan Seksual di Lapas di Jabar

Mantan narapidana di Lapas di Jabar, Y (40), menceritakan bagaimana penyimpangan seksual homoseksual dan lesbian terjadi di Lapas.

Editor: Yongky Yulius
TRIBUN JABAR
Ilustrasi 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kisah hubungan asmara dan aktivitas seksual sejenis, homoseksual dan lesbian ternyata banyak dilakukan oleh narapidana di Lapas dan Rutan di Jawa Barat.

Mantan narapidana di Lapas di Jabar, Y (40), menceritakan bagaimana penyimpangan seksual homoseksual dan lesbian terjadi di Lapas di Jabar.

Menurutnya, orientasi seksual menyimpang di kapangan narapinada sudah menjadi rahasia umum.

Penyebab penyimpangan seksual itu bisa terjadi dari awal seorang narapidana masuk ke dalam penjara.

"Kalau ada narapidana baru masuk, berparas menarik, kulit putih, awal-awal masuk pasti dikerjain dulu macam-macam sama narapidana senior. Kalau si penghuni barunya tidak melawan, ya habis dikerjain macam-macam, termasuk soal urusan seks. Kalau saya, alhamdulillah, tidak pernah. Saya bersyukur bisa melewati pidana tanpa ada hal-hal buruk menimpa saya," ujar Y, dalam acara yang dihadiri 2.000-an petugas lapas dan imigrasi, di SOR Arcamanik, Kota Bandung Senin (8/7/2019).

 Kaum Gay, Lesbian, Biseksual, dan Transgender Kini Dilarang Jadi Tentara di Amerika Serikat

VIDEO-Napi Cantik, Kulit Putih, Bakal Habis di Penjara Dikerjai Senior, Termasuk Dikerjai Soal Seks

Y (40), mantan narapidana yang sempat dipenjara selama 1 tahun karena kepemilikan ganja, mengatakan, pernah memiliki seorang teman narapidana laki-laki yang memiliki sifat keperempuanan.

"Pengalaman saya dulu, kami tahu kalau dia bisa 'dipakai'," ujarnya.

Lapas Kelebihan Penghuni

Informasi mengejutkan diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Liberti Sitinjak.

Ia mengatakan, sejumlah tahanan dan narapidana di Jabar menjadi homoseksual dan lesbian saat menjalani hukuman.

Kondisi penjara yang diisi jauh melebihi daya tampungnya, ujar Sitinjak, menjadi penyebab.

Ia mengatakan, total kapasitas ideal lapas dan rutan di Jabar adalah untuk 15.658 warga binaan.

Namun, catatan terakhir Kemenkum HAM, jumlah penghuninya 23,681 warga binaan.

"Ini sudah over crowded. Ibarat kata, di kamar narapidana, kaki ketemu kaki, kepala ketemu kepala, badan ketemu badan. Dampaknya munculnya homoseksualitas dan lesbian," ujar Liberti dalam acara yang dihadiri 2.000-an petugas lapas dan imigrasi, di SOR Arcamanik, Kota Bandung Senin (8/7).

 Pengalaman Petugas Lapas Pergoki Aktivitas Homoseksual di Kalangan Napi

Ia mengatakan, kondisi ini harus segera diatasi karena homoseksual ini menular. "Ini kerja besar kami. Over capacity ini berdampak tidak hanya pada napi, tapi juga pada kesehatan petugas. Kondisi ini juga membuat pembinaan tidak efektif," ujarnya.

Fenomena homoseks di kalangan narapidana, kata Sitinjak, menjadi keniscayaan manakala narapidana itu sudah berkeluarga.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved