Tim Investigasi Ungkap Kronologis Tewasnya 2 Warga karena Keracunan Pindang Ikan di Cianjur

Tim investigasi diturunkan di lokasi keracunan ikan pindang. Kronologis dua warga tewas terungkap.

Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Korban keracunan di Kecamatan Sindangbarang. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Tim investigasi kejadian luar biasa keracunan membutuhkan waktu empat jam untuk sampai di lokasi keracunan Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr Irvan Fauzy, mengatakan, pihaknya menerima laporan kejadian Sabtu (22/6/2019) sekitar pukul 09.30 WIB.

"Dikarenakan lokasi kejadian cukup jauh dari ibu kota, tim investigasi membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk sampai di lokasi kejadian," ujar Irvan, Minggu (23/6/2019).

Irvan mengatakan, lokasi kejadian yaitu di 4 dusun atau kampung, antara lain Kampung Ciseureuh, RT 1/3; Kampung Cieurih, RT 1/3; Kampung Cisireum, RT 2/a3; dan Kampung Cimareme, RT 3/3, Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang.

Tim menduga makanan pindang ikan emas tersebut mulai dikonsumsi oleh penderita pada hari Rabu (19/6/2019) sekitar pukul 09.00 WIB dan pada hari yang sama sekitar pukul 20.00 WIB terdapat salah seorang yang menderita dengan gejala keracunan datang berobat ke salah seorang petugas Puskesmas Sindangbarang.

Lalu pada Kamis (20/6/2019) penderita yang berobat bertambah 2 orang, selanjutnya pada hari Jumat (21/6/2019) kasus bertambah lagi dengan jumlah sebanyak 2 orang, jadi dengan demikian jumlah kasus seluruhnya menjadi 5 penderita dengan gejala yang relatif sama pada hari itu.

Ditempat lain yaitu di Kampung Cisireum, terdapat penderita yang berobat sebanyak 11 orang.

Di Kampung Ciseureuh terdapat juga penderita sebanyak 8 yang berobat ke petugas puskesmas yang berada disekitar kampung tersebut.

"Menurut keterangan para petugas yang pernah menangani dan mengobati penderita, mereka tidak mengira jika hal tersebut merupakan suatu kejadian yang mengarah pada Kejadian Luar Biasa (KLB) yang diperkirakan adalah keracunan pangan, sehingga mereka hanya berusaha untuk mengobati penderita yang datang untuk berobat. Perkiraan mereka hal tersebut dikarenakan hanya penyakit diare biasa," kata Irvan.

Irvan mengatakan, hasil investigasi Tim juga menemukan pada kejadian ini terdapat kasus yang meninggal sebanyak 2 orang.

Dari hasil investigasi seorang yang meninggal atas nama Ahmad (62) sebelumnya berobat ke perawat yang berlokasi di sekitar rumah korban.

Menurut keterangan diduga korban sebelumnya mengonsumsi makanan yang sama dengan kasus pada kejadian ini, yaitu olahan pindang ikan emas yang dijual tersebut.

Korban mulai mengonsumsi pangan tersebut pada hari Rabu (19/6/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.

Lalu yang bersangkutan datang untuk berobat pada hari Kamis (20/6/2019) pukul 13.00 WIB dengan gejala muntah, sesak, diare.

Gejala tersebut timbul pada pada hari itu juga sekitar jam 07.00 WIB. Dengan kondisi saat berobat itu korban disarankan untuk berobat lebih lanjut ke puskesmas karena ada indikasi perlu perawatan, namun keluarga menolak untuk dirujuk.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved