20 Jembatan Warna-warni akan Dibangun di Pelosok Jabar, Sekolah Tak Perlu Menyeberang Sungai
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa meluncurkan program Jembatan Gantung Desa atau Jantung Desa.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Kisdiantoro
Situasi tersebut, kata Dedi, menghambat proses pengiriman bahan baku. Guna menuntaskan kendala itu, DPM-Desa Jawa Barat berkolaborasi dengan masyarakat sekitar untuk menjamin Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kondisi beberapa lokasi itu hampir tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Untuk membawa bahan harus menggunakan tenaga pemberdayaan atau tenaga padat karya. Bahan baku digotong sampai ke lokasi,” katanya.
Untungnya, kata Dedi, masyarakat menyambut pembangunan jembatan desa dengan antusias dan ikut terlibat dalam pelaksanaan jembatan gantung. Mereka bergotong royong membangun jembatan.
• Manusia Bambu dari Ciamis, Mabokuy, Ikut Meriahkan Festival Budaya di HUT Majalengka
Guna menjaga kualitas jembatan gantung yang dibangun, DPM-Desa menggandeng beberapa tenaga pengawas profesional dan membentuk Satuan Tugas Pengawas Pelaksanaan Jantung Desa. Hal itu dilakukan agar program Jantung Desa berjalan sesuai rencana.
“Sudah kita lakukan dari bulan April sampai bulan Mei kemarin sudah ada pengawasan. Mengontrol kualitas dan di samping pengawas profesional, kita pun telah membuat regulasi tentang pelaksanaan pengawasan kegiatan Jantung Desa,” katanya. (Sam)