Dicecar Habis-habisan, Saksi Tim Prabowo Kebelet Pipis, Ekspresi Tak Tahannya Buat Hakim MK Terkekeh
Saksi yang dihadirkan tim hukum Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di sidang sengketa Pilpres 2019 ketiga adalah Idham.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID - Satu di antara saksi yang dihadirkan tim hukum Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di sidang sengketa Pilpres 2019 ketiga adalah Idham.
Idham memberikan kesaksian terkait NIK rekayasa atau NIK siluman.
Ia dicecar habis-habisan di Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai saksi.
Idham pun tampak vokal dan lancar saat menjawab pertanyaan.
Sebagai saksi, ia duduk tegap dan menyimak secara baik jalannya sidang.
Namun, lama-kelamaan ekspresinya pun berubah seketika.
Momen itu terjadi saat Hakim MK Saldi Isra bertanya sambil memegang dokumen, Rabu (19/6/2019).
"Pak Idham di data tadi yang ditanya di halaman 111 ya, yang ada rekayasa populasi itu," kata hakim.
• Haris Azhar Ogah Jadi Saksi Prabowo-Sandi untuk Gantikan AKP Sulman Aziz, Ini Tiga Alasannya
Belum selai hakim bicara, saksi tim Prabowo - Sandiaga Uno itu mengernyitkan alisnya.
Kemudian, ia pun menundukkan kepala saat hakim masih bicara.
Sang hakim pun melihat saksi tampak kehilangan fokus.
Saldi Isra kemudian meminta Idham untuk fokus melihatnya berbicara.
"Pak Idham bisa lihat saya ya," kata hakim.
Idham pun langsung melontarkan kondisi yang dialaminya.
Rupanya, ia tak tahan menahan pipis.
Kemudian, Idham minta izin kepada hakim untuk buang air kecil.

"Yang mulia saya minta maaf, saya mau buang air kecil," kata Idham.
Suara Idham terdengar bergetar. Sang hakim yang melihat dan mendengar Idham pun langsung terkekeh.
Tak hanya hakim, peserta sidang MK yang terekam kamera pun tampak ikut tertawa.
• Saksi Fakta Prabowo-Sandi Ungkap Kelemahan Situng KPU, Sebut Seharusnya Sudah Tak Terjadi
Akhirnya, hakim yang memimpin persidangan pun meminta petugas keamanan mengantar Idham ke toilet.
Kemudian, ada lagi satu orang lain terdengar minta izin juga untuk ke toilet.
Hal itu membuat hakim memutuskan sidang diskors selama lima menit.
Berikut ini video lengkap yang diunggah akun Youtube TV One News, saat Idham yang tak tahan menahan pipis di depan hakim MK.
Kesaksian Idham Undang Debat Sengit Hakim dan Bambang Widjojanto
Terjadi debat panas antara Hakim Konstitusi Arief Hidayat dengan Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto.
Sebelum mendengarkan kesaksian, Arief merasa keterangan yang disampaikan Idham akan sama dengan saksi sebelumnya, Agus M Maksum.
Bambang Widjojanto merasa tidak setuju dan meminta agar mahkamah mendengarkan kesaksian Idham terlebih dahulu.
Menurut Bambang Widjojanto, keterangan yang akan disampaikan Idham penting bagi pembuktian pihaknya.
Sempat terjadi adu argumen antara Bambang Widjojanto dengan Hakim Konstitusi.
Namun, berakhir dengan keputusan Idham diperbolehkan menyampaikan kesaksiannya.
• Saksi 02 Rekam Anggota KPPS Coblos 15 Surat Suara, Disebut Penjahat Politik dan Diancam Dibunuh
Kemudian, Arief bertanya apa posisi Idham di Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo Subianto- Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.
Idham mengatakan ia tidak memiliki jabatan apa-apa.
Saat Pemilu 2019 berlangsung, Idham tengah berada di kampungnya.
"Jadi yang dijelaskan ini data yang di kampung Anda?" ujar Arief kepada Idham, dilansir dari Kompas.com.
"Bukan, di seluruh Indonesia," jawab Idham.
Jawaban Idham membuat Arief bingung karena saksi pihak 02 itu ingin menjelaskan persoalan dalam skala nasional.
"Kalau Anda dari kampung seharusnya kan yang Anda ketahui yang di kampung itu bukan situasi nasional," kata Arief.
Kemudian, Bambang Widjajanto protes. Ia masuk di tengah-tengah pembicaraan Arief dan Idham.
Ketua Tim Kuasa Hukum Kubu 02 itu mengatakan ia juga berasal dari kampung, tetapi bisa mengakses dunia.
Arief kemudian meluruskan bahwa bukan itu yang dia maksud.
Namun, Bambang Widjojanto belum mereda, ia kembali melanjutkan ucapannya.
Dalam ucapannya, Bambang menyebut Arief telah menghakimi orang kampung.
"Bapak sudah men-judgement seolah-olah orang kampung tidak tahu apa-apa itu juga tidak benar," kata Bambang Widjojanto.
Bambang meminta hakim untuk mendengarkan dulu penjelasan Idham.
Saat Bambang Widjojanto berbicara, Arief berulang kali meluruskan ucapannya, "bukan begitu".
Selain itu, Arief juga meminta Bambang untuk berhenti berbicara karena ia ingin meneruskan berdialog dengan Idham.
Namun, Bambang Widjojanto belum berhenti berbicara.
Akhirnya, suara Arief meninggi dan kembali meminta Bambang Widjojanto untuk diam.
"Saya kira saya sudah cukup, saya akan dialog dengan dia. Pak Bambang sudah stop."
Kemudian, Arief mengatakan akan mengeluarkan Bambang bila ia tak kunjung diam.
"Pak Bambang stop, kalau tidak stop saya suruh keluar," katanya.
Ucapan Arief justru membuat Bambang ikut meninggikan suaranya.
Ia mengatakan Arief sudah menekan saksi yang ia bawa.
"Mohon maaf Pak kalau dalam tekanan terus saya akan menolak itu, Pak. Saksi saya menurut saya ditekan oleh Bapak,' ucapnya.
Namun, Arief tak terpancing, ia kembali menegaskan ia tidak bermaksud seperti yang dituduhkan Bambang Widjojanto.
"Bukan begitu. Sudah Pak Bambang sekarang diam, saya akan dialog dengan dia," ucapnya.
Setelah itu, adu argumen antara keduanya berakhir.