Rocky Gerung Blak-blakan, Ungkap Soal Lawan Debat yang Setara Dengannya, Ia Jawab Sambil Tertawa

Pengamat politik Rocky Gerung blak-blakan soal lawan debat terberat atau yang setara dengan kemampuannya.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Covesia
Rocky Gerung 

Yang menjadi permasalahan dari awal, kata dia, adalah KPU yang mempromosikan diri sebagai penyelenggaran pemilu yang pofesional dengan sistem yang rapi, namun ternyata berantakan dalam segala hal.

"Kan itu kasat mata, karena itu kita ingin agar supaya kasus ini, supaya tidak jadi misteri, dibuka," ujar Rocky Gerung dikutip TribunJabar.id dari video di kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, Rabu (8/5/2019).

Akademisi Rocky Gerung
Akademisi Rocky Gerung (Kolase Tribun Jabar/Istimewa)

Rocky Gerung mengaku mendukung ide pembentukan tim pencari fakta agar ada tim imparsial.

Lebih baik, kata dia, jangan pemerintah yang terlalu dalam terlibat mengenai permasalahan ini.

Kemudian, lanjut Rocky Gerung, pesta demokrasi memang telah selesai, tapi legitimasinya masih dipertanyakan.

"Ini masih panjang, bahkan melampau tanggal 22. Ibarat meja pesta sudah dirapikan, tiba-tiba orang lihat di bawah meja itu kok berantakan ada tulang segala macam, sampah dibuang di situ," ujarnya.

Kekacauan-kekacauan itulah yang menurut Rocky Gerung akan diperbaiki.

Dia ingin persoalan tersebut dibuka.

Inilah Foto-foto Saat SBY Nyoblos di Singapura Ditemani Rocky Gerung, Beri Pesan Seperti Ini

"Bukan sekadar sensasinya, tetapi (ini adalah) suatu peristiwa yang di luar kebiasaan, dari segi jumlah dan rumor," ujar Rocky Gerung.

Awalnya, Adian Napitupulu menjelaskan bahwa petugas KPPS yang meninggal tidak hanya terjadi tahun ini saja.

Di Pemilu 2014, dia mengatakan, ada 157 petugas yang meninggal.

"Kenapa dulu tidak menjadi persoalan, kenapa sekarang jadi ramai, mungkin jumlahnya banyak," ujar Adian Napitupulu.

Kemudian, Adian Napitupulu juga menjelaskan soal pemotongan honorarium petugas.

Menurutnya hal itu diatur dalam UU pajak nonor 7 tahun 1983. pemotongan honor untuk KPPS sudah berlaku sejak 1983.

"Kenapa sekarang baru ramai?" ujar Adian Napitupulu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved