Lokalisasi Sunan Kuning Ditutup, Ini Sejarah Sunan Kuning yang Seorang Pendakwah Keturunan China
Memiliki nama asli Soen An Ing, namun oleh masyarakat lokal dipanggil Sunan Kuning untuk mempermudah penyebutan.
Arsitektur khas negeri tirai bambu akan menyambut pengunjung pada gerbang makam. Begitupun cungkup dan pusara, bergaya Cina dengan warna serba merah dan kuning.
Persoalan muncul setelah Pemerintah Kota Semarang menetapkan komplek di sebelah makam menjadi lokalisasi pada 1962.
Lokalisasi ini resmi dibentuk pemerintah agar para wanita penghibur tidak menyebar di sudut-sudut kota.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat akhirnya mengenali lokalisasi ini dengan sebutan Sunan Kuning.
Sebaliknya, pamor makam sang tokoh justru semakin meredup, hilang tertutup gemerlap lampu wisma prostitusi.
"Peziarah sekarang sepi. Setiap hari tidak tentu ada orang yang berziarah atau tidak. Kadang ada datang rombongan," ujar Juru Kunci Makam, Siti Komariyah (63), Senin (28/1/2019).
Ibu lima anak tersebut menjadi juru kunci makam menggantikan suaminya yang meninggal awal Januari 2018 lalu.
Sebagai kuncen makam, ia biasa membersihkan komplek makam Sunan Kuning atau menghantar peziarah.
Ia mengatakan, meski tidak setiap hari sejumlah peziarah datang dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa kali peziarah juga datang dari Cina dan Thailand.
Di makam Sunan Kuning juga disediakan media ziarah untuk penganut Konghucu.
Hal ini karena selain umat muslim, beberapa peziarah yang datang beragama Konghucu.
Di sana terdapat tiga bangunan di tengan pemakam umum yang dipisahkan gapura.
Tiga bangunan bergaya Cina itu terdiri dari Cungkup Makam Sunan Kuning, Cungkup makam tiga pengikutnya, dan Musala.
Terdapat dua makam lain berdapampingan dengan makam Sunan Kuning di dalam cungkupnya. Makam itu merupakan makam Sunan Kali dan Sunan Ambarawa.
"Peziarah yang ingin bermalam di sini juga dipersilakan. Disediakan tempat di Musala," kata wanita berkerudung tersebut.
Komplek makam ini, dapat dicapai peziarah dengan melewati gang-gang Lokalisasi Argorejo. Gang-gang ini selalu sibuk saat malam menjelang. Di ujung barat komplek lokalisasi akan ada jalan keluar menuju perkampungan biasa. Di atas bukit kampung tersebut pusara Sunan Kuning berada. (jam)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sunan Kuning Penyebar Islam Keturunan Tionghoa Makam di Dekat Lokalisasi, Begini Kata Juru Kunci, https://jateng.tribunnews.com/2019/01/28/sunan-kuning-penyebar-islam-keturunan-tionghoa-makam-di-dekat-lokalisasi-begini-kata-juru-kunci?page=all.
Penulis: Jamal A. Nashr
Editor: galih permadi