Kivlan Zen Mengaku Difitnah Soal Kasus Kepemilikan Senjata Api dan Rencana Pembunuhan Empat Penjabat
Mayor Jendral (Purn) Kivlan Zen mengaku telah difitnah terkait kasus kepemilikan senjata api dan dugaan rencana pembunuhan empat pejabat.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Widia Lestari
Laporan yang sama juga sempat dilayangkan Bareskrim Polri pada Senin (17/6/2019) kemarin, namun ditolak.
Kuasa hukum Kivlan Zen bakal membuat laporan ke Polda Metro Jaya atas saran penyidik Bareskrim.
“Kami juga mau melaporkan Iwan terkait dengan kesaksian palsunya dia. Kemarin di Mabes ditolak, sekarang kami laporkan di Polda sesuai dengan saran penyidik,” ujar Yuntri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (18/6/2019), dikutip Tribunjabar.id dari Tribunnews.com.
Pihak kuasa hukum Kivlan Zen saat ini tengah mengupayakan agar penahanan Kivlan Zen diakhiri pada esok hari.
Masa penahanan Kivlan sendiri akan berakhir esok hari.
“Sekarang kami perjuangkan bahwa masa penahanan Pak Kivlan selama 20 hari pertama ini akan berakhir besok. Dengan adanya konfrontasi antara Pak Kivlan dan Habil sebagai sumber dana dan pihak terkait ini bisa clear. Bisa jelas,” tutur Yuntri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, peran Kivlan Zen terungkap melalui pemeriksaan sejumlah saksi, pelaku, hingga barang bukti yang telah dikumpulkan.
• Saksi Pasangan 02 Prabowo-Sandi Ditegur Hakim MK karena Gunakan Istilah Siluman dan Manipulatif
Kesaksian Iwan Kurniawan alias HK
HK merupakan tersangka, berdomisili di Cibinong, Bogor, diamankan polisi pada 21 Mei sekitar pukul 13.00.
Penyidik Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary Syam memutar tayangan kesaksian HK, dalam konferensi pers di Kantor Menko Polhukam, yang disiarkan langsung Kompas TV.
Eksekutor Iwan Kurniawan alias HK, yang juga merupakan seorang leader dalam kasus tersebut.
HK ditangkap terakait ujaran kebencian dan kepemilikan senjata api ilegal.
Dalam pengakuannya, HK mengaku dalam kasus tersebut ada kaitannya dengan Kivlan Zen yang merupakan seniornya.
Pada Maret, HK mengaku bersama saudaranya Udin, dipanggil Kivlan Zen untuk menemuinya di Kelapa Gading.
Pada pertemuan tersebut, HK mengaku diberi uang Rp 150 juta untuk pembelian dua puncuk senjata arus pendek dan dua puncuk senjata arus panjang.
HK mengaku diberi uang Rp 150 juta tersebut dalam bentuk dolar Singapura, langsung ia tukar di money changer.