Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tol Cipali Rata-rata Berasal dari Bekasi dan Tegal, Ini Daftarnya

Peristiwa yang terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka itu mengakibatkan 12 korban meninggal dunia dan 37 orang lainnya luka-luka.

Editor: Ravianto
Istimewa/Brigadir Andi Setiawan/Facebook via Tribun Jateng
Bus Safari berpelat nomor H-1469-CB, terlibat tabrakan beruntun di Tol Cipali dari arah Jakarta menuju Cirebon. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kecelakaan maut terjadi di Tol Cikampek - Palimanan (Cipali) KM 150 pada Senin (17/6/2019) dini hari.

Peristiwa yang terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka itu mengakibatkan 12 korban meninggal dunia dan 37 orang lainnya luka-luka.

Kecelakaan itu melibatkan Bus Safari Dharma Raya berpelat nomor H 1469 CB, Mitsubishi Expander, Toyota Innova berpelat nomor B 168 DIL, dan Mitsubishi Truk berpelat nomor R 1436 ZA.

Berdasarkan data yang diterima,12 korban tewas berasal dari mobil Mitsubishi Expander, Toyota Innova, dan bus.

Rata-rata korgan berasal dari Tegal dan Bekasi.

1. Rafi M bin Rahmat, 22 tahun, alamat Cipinang-Bekasi

2. Heruman, 59 tahun, alamat Teluk Pucung-Bekasi Utara

3. Reza bin Heruman, 22 tahun, alamat Teluk Pucung-Bekasi Utara

4. Aditya bin Hadi, 22 tahun, alamat Kebon Jeruk-Jakarta Barat

5. Dafa, 19 tahun, Cipinang-Bekasi

6. M. Rivan Herlambang, 22 tahun, Bekasi

7. Roni Maritampubolon, 37 tahun, Gondang Manis, Karang Pandan-Karang anyar

8. Uki, 45 tahun, Tarub-Tegal

9. Muamar, 37 tahun, Tarub-Tegal

10. Daryono, 70 tahun, Tarub-Tegal

11. Yulianto, 27 tahun, Kesongo, Tuntang-Semarang

12. Belum teridentifikasi jenis kelamin perempuan.

Sopir bus diserang penumpang

Kecelakaan maut terjadi di Tol Cikampek - Palimanan (Cipali) KM 150 pada Senin (17/6/2019) dinihari.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, memastikan peristiwa itu disebabkan sopir bus diserang oleh penumpang.

Penumpang bernama Amsor (29) itu menyerang sopir bus karena merasa terancam akan dibunuh.

"Motifnya masih didalami, dari keterangan awal karena terancam dibunuh sopir dan keneknya," kata Rudy Sufahriadi saat ditemui di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (17/6/2019) siang.

Ia mengatakan, pemeriksaan terhadap Amsor juga tengah dilakukan oleh jajarannya.

Termasuk memeriksa kondisi kejiwaan Amsor sehingga nekat menyerang sopir bus tersebut.

Saat ini, Amsori sendiri masih menjalani perawatan medis di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon.

"Yang bersangkutan mengalami luka berat, masih diminta keterangan dan akan kami tes kejiwaan," ujar Rudy Sufahriadi.

Menurut dia, Amsor mengetahui akan diancam dari perbincangan telepon sopir dan kenek bus berpelat nomor H 1469 CB.

Hingga akhirnya ia nekat mencoba mengambil alih kemudi bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah itu.

"Diduga akibat perebutan kemudi itu bus akhirnya menerobos ke jalur kendaraan dari arah Jateng menuju Jakarta," kata Rudy Sufahriadi.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut itu terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka dan melibatkan empat unit kendaraan.

Di antaranya, Bus Safari Dharma Raya berpelat nomor H 1469 CB, Mitsubishi Expander, Toyota Inova berpelat nomor B 168 DIL, dan Mitsubishi Truk berpelat nomor R 1436 ZA.

Peristiwa itupun mengakibatkan 12 orang tewas, 11 orang luka berat, 32 orang luka ringan, dan 6 orang selamat.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved