Fahri Hamzah Sarankan Prabowo Buka Suara Soal Tim Mawar: ''21 Tahun Diam, Ini Waktunya Bicara''

Politikus Fahri Hamzah ikut berkomentar soal teka-teki keterlibatan Prabowo Subianto dalam Tim Mawar pada akhir masa Orde Baru silam.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Tarsisius Sutomonaio
ISTIMEWA
Prabowo Subianto 

"Biar sejarah kita lebih bersih. Biar sejarah TNI lebih terang. Ini semua demi bangsa," tulisnya.

Tangkapan layar cuitan politikus Fahri Hamzah
Tangkapan layar cuitan politikus Fahri Hamzah (Twitter)

Kemudian, Fahri Hamzah juga mendengar Prabowo akan menerbitkan bukunya, namun tak jadi.

"Beliau menganggap “dia telan semua salah lembaga”. Menurut saya itu tidak fair. Bukan saja untuk Pak Prabowo tapi bagi sejarah bangsa kita. Bagi generasi mendatang. Kita sudah makin dewasa kok sekarang," tulisnya.

Kuasa Hukum Prabowo-Sandi Punya Argumen yang Bisa Jokowi-Maruf Didiskualifikasi, Begini Respons TKN

Sekali lagi, Fahri Hamzah menuliskan, jika ia jadi Prabowo, maka akan menceritakan semua yang terjadi.

Termasuk menyebut nama-nama yang harus dijelaskan.

"Biarlah publik yang menilai. Tidak Peduli ada pengadilan baru. Karena yang penting adalah bicara satu sisi yang belum pernah dikatakan. Itu saja," tulisnya.

Sejarah Tim Mawar

Memang, status hingga asal-usul Tim Mawar ini masih menjadi teka-teki.

Menurut laman Tribun Timur, Tim Mawar merupakan sebuah tim kecil yang memburu dan menangkapi aktivis.

Tim kecil yang dibentuk dari kesatuan Kopassus Grup IV, TNI Angkatan Darat ini adalah dalang dalam operasi penculikan aktivis politik pro-demokrasi 1998.

Adalah Mayor Bambang Kristiono yang mengaku membentuk Tim Mawar.

Namun sempat muncul dugaan, Prabowo Subianto terlibat dalam Tim Mawar tersebut.

Tim Mawar
Tim Mawar (Istimewa)

Mengingat, Prabowo Subianto adalah Danjen Kopassus yang menjabat dari 1995 hingga 1998.

BBC pernah melaporkan mengenai Arsip Keamanan Nasional (NSA) yang merilis 34 dokumen rahasia Amerika Serikat mengenai situasi di Indonesia saat reformasi.

"Penghilangan itu diperintahkan Prabowo yang mengikuti perintah dari Presiden Soeharto," sebut dokumen tersebut, dilansir TribunJabar.id dari BBC, Selasa (11/6/2019).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved