Libur Lebaran, Yuk Berwisata ke Pangalengan, Bisa Main di Sungai Bersih di Antara Hutan Pinus
Lokasi Hutan Rahong ini berada di jalur menuju Situ Cileunca dan tidak jauh dari situ. Dari jalan utama, kira-kira berjarak 2 km.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di bawah deretan pinus rimbun yang menjulang tinggi, sesekali terdengar suara gesekan antar pohon saat tertiup angin, berkelindan dengan suara gemericik aliran sungai di pinggirannya dan hawa sejuk khas pegunungan, ratusan warga berlibur di Hutan Rahong di Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat (7/6/2019).
Di sisi lain, di pinggiran sungai, rumah-rumah kayu berdiri menawarkan cemilan, nasi liwet, kopi sachet hingga kopi Malabar.
Selain itu, balkon-balkon kayu difungsikan untuk tempat makan dan Mushala juga berdiri di atas pinggiran sungai hingga tampak terlihat ciamik.
• Kebun Binatang Bandung Dipadati Pengunjung, Arus Lalu Lintas di Jalan Tamansari Padat Sejak Pagi
Dulu, sebelum dikemas, Sungai Rahong ini jadi ruas jalur wisata rafting. Sekarang pun masih berfungsi.
Lebar sungai ini mencapai sekira 4 hingga 5 meter. Alirannya sebagain deras sebagian tenang dan dangkal.
Batu-batu sungai ditata di beberapa ruas pinggiran sungai sehingga membentuk kolam renang alami.
Anak-anak banyak berpesta air di kolam kecil itu, termasuk bermain tubing. Tubing adalah atraksi wisata di media air, termasuk sungai menggunakan ban karet membentuk lingkaran.
• H+2 Lebaran, saat Nagreg Macet, Jalur Alternatif Cijapati Justru Lengang
Mereka tampak ceria sekali saat dudik di atas tubing kemudian melaju mengikuti aliran sungai yang tidak deras, jaraknya sekitar 20 meter.
Tentu saja itu dilakukan di ruas sungai yang dangkal, kira-kira sebetis orang dewasa. Pemandangan seru itu persis di bawah deretan Pinus.
Air sungai sangat jernih hingga dasar sungai berupa pasir dan bebatuan khas bisa terlihat kasat mata.
Sementara itu, di sudut lain, warga duduk lesehan hingga rebahan dan makan siang menggunakan tikar dengan berjalan kaki menanjak kurang dari 10 meter dan berada di pinggiran atas sungai.
Ruas aliran sungai dan warga yang bermain air tampak terlihat jelas dari atas mereka berada. Dengan spot-spot yang tersaji, pengunjung banyak yang berfoto di hampur seluruh spot di wisata itu.
• H+2 Lebaran, Jumlah Kedatangan Penumpang di Stasiun Cirebon Masih Tinggi, Ini Alasannya
Lokasi Hutan Rahong ini berada di jalur menuju Situ Cileunca dan tidak jauh dari situ. Dari jalan utama, kira-kira berjarak 2 km saja melintasi jalan desa yang sebagian beton dan sebagian lagi masih rusak.
Obyek wisata ini dikelola warga bersama Perhutani. Tiket masuk per orang Rp 10 ribu. Dari tiket masuk hingga spot wisata berjarak 200 meter bisa ditempuh dengan jalan kaki, melewati jalan tanah selebar 2 meter.
• Indra Sjafri Pastikan Timnas U-23 Siap Hadapi Thailand Sore Nanti, Ini Pemain yang Disiapkan
Andriani (30), warga DKI Jakarta yang mudik ke Kabupaten Bandung, menyinggahi wisata itu. Ia sudah berada di rumah saudaranya di Baleendah sebelum Lebaran dan sudah merencanakan liburannya di Pangalengan.
"Tahunya dari Instagram, ada tempat menarik. Jadi menyempatkan kesini, ternyata tempatnya menarik, tenang, alami banget dan sejuk," kata dia.
Ia datang bersama keluarganya dengan menumpang kendaraan roda empat, ada juga anak kecil.
Tampak anggota keluarganya yang masih kecil bermain di ruas sungai yang dangkal dan sesekali bermain tubing.
"Ini seru sekali karena anak-anak bisa berenang sungai yang bersih, airnya jernih. Bisa bermain tubing juga," ujar Andriani.
• Puncak Arus Balik Lebaran 2019 di Daop 3 Cirebon Diprediksi Besok dan Lusa, Tiket Sudah Habis
Hal senada dikatakan Jonathan (40) warga Kota Bandung yang liburan bersama keluarganya ke tempat itu. Tujuan awal semula hendak bermain di tengah perkebunan teh. Namun, menyempatkan ke tempat wisata itu.
"Tadi pagi sudah ke perkebunan teh, main-main disana. Pulangnya main disini karena tempatnya seru sekali dan sangat alami," ujar dia.
Yang paling berkesan, anak-anaknya bisa bermain di sungai, hal yang sulit ditemukan di perkotaan karena air sudah kotor dan penuh sampah hingga limbah.
Apalagi, selain ada balkon di pinggiran atas sungai, juga ada balkon yang sejajar dengan permukaan sungai. Sehingga, banyak anak-anak bermain di balkon tersebut untuk bermain air.
"Anak saya main di sungai yang airnya jernih. Bahagia sekali, karena kan jarang sekali sekarang main di sungai. Tiketnya murah lagi, cuma Rp 10 ribu," katanya.
Pantauan Tribun, tidak sebentar mereka menikmati wisata itu. Mereka bisa berjam-jam bermain di sungai, di istirahat di bawah hutan pinus.
Itu terlihat dari parkiran yang dipenuhi mobil dan motor yang lokasinya terpisah. Warga yang baru datang tampak kesulitan mencari parkir.
"Rata-rata paling sebentar tiga jam mereka bermain disana. Itu terlihat dari mobil keluar masuk tempat parkir," ujar Rahmat (45), pemuda desa setempat yang kebagian mengelola parkir.
Biaya parkir kendaraan roda empat mencapai Rp 3 ribu dan roda dua Rp 2 ribu.
• Tiket Arus Balik Lebaran 2019 di Daop 3 Cirebon Hampir Habis, Hingga Tanggal di Pekan Depan