Warung yang Viral Gara-gara Getok Harga Rp 700 Ribu, Sempat Ditutup dan Akhirnya Buat Daftar Harga

Warung Lamongan Indah Lesehan Bu Anny sempat viral di media sosial lantaran mematok harga Rp 700 ribu pada seorang pembelinya dalam sekali makan.

Editor: Theofilus Richard
instagram@makassarinfo
Warung tenda di pinggir jalan raya di Slawi yang membuat heboh. Pasalnya, pembeli kerap kena getok harga saat membeli di warung tersebut. 

TRIBUNJABAR.ID, SLAWI - Warung Lamongan Indah Lesehan Bu Anny sempat viral di media sosial lantaran mematok harga Rp 700 ribu pada seorang pembelinya dalam sekali makan.

Warung ini sempat tutup selama tiga hari sampai Sabtu (1/6/2019).

Warung yang berlokasi di sebelah Kantor Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah ini akhirnya menyantumkan harga pada daftar menunya.

Hal itu terungkap saat Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dagkop UKM) Kabupaten Tegal, Suspriyanti, mendatangi kediaman wanita ber-KTP Lamongan ini di Kelurahan Kagok, Kecamatan Slawi, pada Jumat (31/5/2019) malam.

"Iya benar Bu Anny udah buat daftar harga saat kami datangi kediamannya," kata Suspriyanti.

Makan di Warung Tenda Pinggir Jalan, Pembeli Ini Kaget Harus Bayar Rp 700 Ribu

Berikut ini sebagian daftar harga pada sejumlah menu hidangan yang telah disusun Bu Anny:

- Ayam goreng: Rp 30.000
- Ayam bakar: Rp 30.000
- Ayam goreng saus tiram: Rp 30.000
- Pecel lele goreng: Rp 15.000
- Pecel lele bakar: Rp 20.000
- Pecel lele saus tiram: Rp 20.000
- Udang goreng tepung: Rp 75.000
- Udang bakar: Rp 75.000
- Udang goreng saus tiram: Rp 75.000
- Bebek goreng: Rp 35.000
- Bebek bakar: Rp 35.000
- Bebek goreng saus tiram: Rp 35.000
- Kepiting saus tiram: Rp 150.000
- Kepiting bakar: Rp 150.000
- Cah kangkung : Rp 15.000
- Tempe goreng: Rp 15.000
- Nasi putih: Rp 5.000
- Minuman: Rp 5.000
- Burung dara goreng: Rp 35.000
- Burung dara bakar: Rp 35.000
- Burung dara saus tiram: Rp 35.000
- Ikan goreng/ons: Rp 10.000
- Ikan bakar/ons: Rp 10.000
- Ikan goreng saus tiram: Rp 10.000

Daftar harga itu harus dicantumkan ketika warung lesehan Bu Anny diizinkan lagi untuk buka oleh Pemkab setempat.

Pemkab sempat menyesalkan pemilik baru menyusun daftar harga setelah viral dibicarakan.

"Boleh dikatakan terlambat," ujar Kasubag Pemberitaan dan Dokumentasi Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tegal, Hari Nugraha.

Keputusan penutupan sementara warung lesehan Bu Anny dikeluarkan langsung Bupati Tegal, Umi Azizah, pada Jumat (31/5/2019) untuk mencegah berulangnya kembali kasus serupa selama musim mudik ini.

Mengaku bersalah Dalam kunjungan ke rumah kontrakan Bu Anny itu, Pemkab Tegal juga sudah meminta pemilik warung untuk membuat surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai Rp 6.000.

Kesaksian Terbaru Korban Warung Pinggir Jalan di Slawi, Unggah Nota Rp 1,7 Juta dan 1 Porsi Udang

Dalam surat pernyataan itu, Mutiani mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulanginya. Berikut ini tiga poin pernyataannya:

"1. Saya berjualan tanpa mencantumkan harga

2. Kami telah menjual barang dagangan di luar batas kewajaran

3. Kami telah mendapatkan peringatan di tahun 2018 dengan kasus yang sama. Dalam hal ini, kami telah melanggar undang-undang perlindungan konsumen nomer 8 tahun 1999.

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan kami bersedia menerima sanksi menutup tempat jualan kami," demikian tertulis.

"Dari surat pernyataan ini, berarti sang pemilik Bu Anny siap menutup tempat dagangannya bila harga tak lazim kembali terjadi dan viral lagi. Pemkab Tegal dalam hal ini bertindak tegas," tambah Hari. (Kompas.com)

Warung pinggir jalan getok harga Rp 700 ribu

Sebelumnya diberitakan, seorang pria mencurahkan kekesalannya setelah harus membayar Rp 700 ribu untuk makan di sebuah warung tenda di pinggir jalan, yaitu Warung Lamongan Indah Lesehan Bu Anny.

Harga tersebut untuk membayar menu kepiting, udang, nasi dan 2 es teh.

Sementara satu pembeli 'dipalak' Rp 200 ribu untuk menu cah kangkung, nasi dan cumi.

Berikut kisah mengenaskan itu.

Berlawanan dengan sebuah restoran yang menawarkan makanan dengan rasa bintang lima tapi harga kaki lima, warung ini diam-diam 'nampol' pembeli dengan mengenakan harga bintang lima, padahal rasanya kaki lima.

Pria tersebut harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu rupiah untuk menu yang tidak seberapa.

Harga tersebut setara dengan makan di hotel berbintang.

Korban Warung Seafood yang Lain Bersuara, Tunjukkan Nota Makanan Rp 1,7 Juta

Pria yang tidak menyangka akan habis ratusan ribu setelah makan di pinggir jalan tersebut merekam sang pemilik warung dan berbincang mengenai harga saat hendak membayar.

Cerita tersebut menjadi viral di media sosial baik Facebook maupun Instagram.

Seperti video yang diunggah oleh pemilik akun Facebook Tijee Uyee Slalu, Selasa (28/5/2019).

Dalam video tersebut nampak seorang pria yang hendak membayar menanyakan mengenai menu yang ia pesan, yakni cumi, nasi dan cah kangkung.

Pria tersebut kaget saat ia diminta untuk membayar Rp 220.000 untuk menu tersebut.

"Cumi apa itu? cumi laut? kok sampai 220 padahal cuma sama ca kangkung," ujar si pria yang tidak diketahui identitasnya tersebut.

Pria tersebut lantas menanyakan harga cumi satu kilo kepada pemilik warung.

"Sekilonya cumi ya 110, 85, ya gak tentu sih mas," ujar pedagang wanita itu.

"Itu kan gak ada sekilo cuminya. Saya minta notanya bisa nggak?," ujar si pria.

Saat meminta nota, pedagang mengaku tidak memilikinya.

"Gak ada nota sih mas. Kalau porsi kecil ya kecil mas, tapi ini besar," ujar ibu pedagang.

Sang pembeli pun menjelaskan kalau harga cumi mau kecil atau besar sama aja.

"Ya kecil besar sama aja, kira-kira aja mbak," ujar pembeli.

Warung Dijarah Saat Kerusuhan di Jakarta, Ismail Dapat Bantuan dari Presiden dan Anies Baswedan

Warung tersebut ternyata berlokasi di Tegal, namun tidak diketahui secara pasti, siapa pria yang merasa dirugikan itu.

Sementara itu, terdapat cerita lain yang dialami pembeli yang turut merasa dirugikan karena makan di warung tersebut.

Masih ditulis oleh pemilik Facebook yang sama, ia mengaku makan di warung itu dan disuruh bayar hingga Rp 700.000.

Ia pun turut menambahkan lokasi warungnya, yakni di daerah Slawi.

Dalam cerita yang ia tulis dalam bahasa jawa, ia mengaku hanya memesan kepiting, udang, cumi, nasi dan es teh 2.

Ia kecewa setelah makan di sana karena harganya seperti makan di hotel berbintang.

Hal itu sangat tidak sebanding dengan menu dan tempat yang terlebih ada di pinggir jalan.

Ia juga mengungkapkan bahwa pedagang tersebut tidak ramah dan suka nembak harga.

"Ingin ikut ngeluh, ternyata di daerah Slawi ada pedagang yang galak, nembak harga. Makan kepiting, 1 porsi udang, cumi nasinya satu, es teh dua, totalnya Rp 700 ribu."

"Kecewa, seperti makan di hotel berbintang aja, padahal cuma di pinggir jalan, isinya debu jalan," tulisnya, sembari menyertakan foto warungnya.

Cerita tersebut viral dan dibagikan kembali oleh beberapa akun.

Akun Instagram @makassar_iinfo juga turut mengunggah kembali cerita viral tersebut, Selasa (28/5/2019).

"Makan nasi + cah kangkung + cumi, pria ini kaget harga yang di minta pedagang Rp. 220rb
Sementara pembeli lain mengalami hal yg sama, dia kaget saat di tanya harga untuk 1 porsi kepiting, 1 porsi cumi, 1 porsi udang, 1 piring nasi dan 2 gelas es teh ternyata Rp. 700 rb

Warung sempat ditutup

Mengutip Kompas.com, Sabtu (1/6/2019) ada netizen yang menulis jika Warung lesehan Bu Anny tutup usai didatangi petugas Satpol PP sehari sebelumnya sehingga tidak berjualan pada Kamis malam, dan diunggah di @makassar_iinfo.

Meski demikian ketika Kasi Penyelidikan Dan Penyidikan Satpol PP Kabupaten Tegal Tavip Mulyartomi membantah akan hal itu.

Ia mengatakan tidak benar pihaknya menutup warung milik Bu Anny.

Tavip Mulyartomi menyampaikan bantahan itu saat sejumlah pemangku kepentingan mengikut rapat perihal penerbitan edaran wajib pencantuman harga bagi para PKL di ruangan Kepala Dinas Dagkop UKM Kabupaten Tegal.

Peserta rapat meliputi pejabat Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dagkop UKM), Satpol PP, dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

Ia menjelaskan memang kedatangan personelnya ke warung Bu Anny benar adanya.

Namun petugas hanya mengecek saja kebenaran keluhan pembeli yang viral itu.

Bersama pemilik warung para petugas lantas berdialog.
"Tidak ada penutupan dari Satpol PP atau Pemkab Tegal. Warung itu tutup karena memang libur saja. Kami ke sana hanya melakukan investigasi dan memastikan kebenaran soal harga yang melejit di warung itu," kata dia.

"Ternyata benar, warung di sana memang mahal harganya. "Keluhan Rp 700.000 memang benar adanya," tambah Tavip Mulyartomi.

Warung Lamongan Indah yang Getok Pembeli sampai Rp 700 Ribu Tutup, Ini Kata Satpol PP Tegal

Sedangkan pemilik warung, Bu Anny (42) berkata memang harga makanan di warung miliknya memang demikian.

Bu Anny juga mengakui bahwa keluhan netizen itu pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2017.

Dia pun hanya bisa berpasrah diri menerima berbagai hujatan karena dianggap 'menembak harga' di momen-momen tertentu, seperti musim mudik Lebaran saat ini.

Warga asal Malang kukuh berkeyakinan "ada rupa ada harga, ada harga ada rupa".

"Ya, saya mah pasrah. Saya sudah 10 tahun jualan di sini. Pada 2-3 tahun lalu sempat viral kayak gini juga, tapi saya tetap menjaga harga tersebut karena ada rupa ada harga," kata Bu Anny yang didampingi sang suami, Sopikhin.

Bu Anny mengklaim bahan-bahan yang dibelinya tidak sembarangan alias berkualitas super. (Kompas.com/TribunJabar.id)

Dua Pemilik Warung yang Dijarah saat Kerusuhan Kini Bisa Tersenyum Lagi

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved