Winardi, Satpam Viral yang Ngaku Imam Mahdi Kini Bertobat, Ucap Syahadat dan Akui Ajarannya Sesat

Winardi viral di media sosial karena mengaku sebagai Imam Mahdi. Winardi sehari-hari bekerja sebagai satpam di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Kolase Tribun Jabar (Instagram/infodepok_id)
Satpam viral yang ngaku Imam Mahdi, Winardi bertobat dan mengaku ajarannya sesat. 

TRIBUNJABAR.ID - Pria asal Depok, Winardi viral di media sosial karena mengaku sebagai Imam Mahdi.

Winardi sehari-hari bekerja sebagai satpam di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

Di balik sosoknya, pria itu mengelola sebuah padepokan yang menamakan kelompoknya adalah Tri Sula Weda.

Di sana padepokan itu ia memiliki pengikut sekitar 70 sampai 80 orang.

Kepada para pengikutnya, ia mengaku-ngaku sebagai Imam Mahdi yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW.

Kini, Winardi sadar dan mengakui ajarannya itu sesat.

Ia akhirnya mau bertobat dan mengucapkan syahadat.

Selain itu, ia berjanji akan meninggalkan semua ajaran yang telah diajarkan kepada puluhan muridnya.

Depok Heboh, Seorang Satpam Mengaku Imam Mahdi Keturunan Nabi Muhammad SAW, Pengikutnya 100 Orang

"Saya mengakui, demi Allah, saya bertobat kepada Allah dengan sungguh-sungguh

dengan meninggalkan semuanya ajaran yang telah saya ajarkan kepada murid-murid saya," ujarnya.

Ucapannya ini dimuat dalam sebuah video yang diunggah akun infodepok_id.

Pria itu terlihat mengenakan kemeja batik dan peci hitam.

Ia tampak dibimbing seseorang untuk mengucapkan kata-katanya saat bertobat.

Melalui keterangan videonya, disebutkan bahwa tobatnya Winardi ini atas hasil musyarah dengan sejumlah pihak.

Winardi (tengah) pria asal Kampung Perigi, Sawangan, Kota Depok, yang mengaku sebagai Imam Mahdi.
Winardi (tengah) pria asal Kampung Perigi, Sawangan, Kota Depok, yang mengaku sebagai Imam Mahdi. (Tribun Jakarta/Dwi Putra Kesuma)

Mulai dari pemerintah Kecamatan Sawangan, hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah ormas Islam.

Musyawarah itu dilakukan di kantor camat Sawangan, Rabu (29/5/2019).

Pada pertemuan itu, Winardi pun mengaku, akan mengubah mushola menyerupai Kakbah.

Selain itu, ia akan menutup kegitan kelompok Trisula Weda, termasuk acara halal bi halal yang sudah direncanakan.

"Hasil Musyawarah pertemuan perwakilan Pimpinan / ketua kelompok Trisula Weda Imam Mahdi sang pembaharu dengan Pemerintah Kecamatan Sawangan, MUI serta ormas Islam pada malam hari kemarin di ruang kantor camat Sawangan didapati hasil sebagai berikut :⁣

1. Ketua / Pimpinan Tri Sula Weda sebagai Imam Mahdi saudara Winardi menyatakan dan menyadari KESESATANYA dan menyatakan telah BERTOBAT dengan mengucapkan DUA KALIMAT SYAHADAT dihadapan MUI Ormas Islam dan Pemerintah Kecamatan Sawangan.⁣

2. Akan menutup selamanya kegiatan kegiatan yg selama ini dilaksanakan oleh kelompok Trisula weda dan Tidak akan mengadakan acara apapun maupun Membatalkan acara Halal bi halal yg telah mereka rencanakan sebelumya.⁣

3. Akan merubah cat tempat ibadah berupa bangunan mushola yg menyerupai bangunan kabah.⁣

Demikian acara musyawarah dan penyampaian hasil musyawarah dihadapan warga umat muslim Sawangan berjalan tertib dan warga berangsur membubarkan diri," bunyi keterangan pada akun infodepok_id.

Berikut ini video pria pengaku Imam Mahdi saat bertaubat.

Winardi bisa viral di media sosial karena beredarnya undangan open haouse Idul Fitri 2019.

Pada undangan tersebut, tertulis kata-kata yang menuai kehebohan di dunia maya.

"Open house halal bihalal Idul Fitri 1440 H bersama sang pembaharu (Imam Mahdi)," tulisan pada undangan itu.

Melansir dari Tribun Jakarta, seorang pengikut Winardi, Mahfuzi mengaku, meyakini gurunya itu adalah Imam Mahdi.

"Kami meyakini pimpinan kami itu Imam Mahdi, sebagai guru, pemimpin kami, petunjuk kami ke dalam masalah ilmu keagamaan," ujarnya.

Ia mengaku, menjadi pengikut Winardi di padepokan itu sejak 2014.

Menurutnya, guru yang diakuinya sebagai Imam Mahdi itu kerap memberikan tuntunan ilmu agama.

Dari gurunya itu, Mahfuzi pun mengaku, mendapatkan pendalaman ilmu agama.

"Di sini kami belajar, belajar ilmu, tuntunan, sifatnya lebih untuk mengetahui dan memperdalam ilmu agama, untuk mengetahui agama yang selurus-lurusnya," katanya.

Namun, ajaran gurunya yang viral itu ternyata dianggap sesat.

Pihak MUI dan sejumlah tokoh agama pun ikut turun tangan.

Tak hanya itu, aparat kepolisian pun turut membantu pengamanan.

Akhirnya mereka menyelesaikan masalah tersebut melalui musyawarah.

Ketua MUI Kota Depok KH Dimyati Badruzzaman mengaku, membawa tiga buku besar soal Imam Mahdi.

Hasil musyawarah itu pun disepakati bahwa Winardi bukanlah Imam Mahdi, berdasarkan Alquran dan hadist Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena itu, pihaknya menilai ajaran Winardi itu menyimpang atau sesat.

"Kami sepakat untuk menyatakan bahwa jika ada orang yang tak sesuai dengan ajaran hadis maka ini salah, keliru, dan tidak benar, maka ini ajaran yang menyimpang," ujar KH Dimyati.

Akhirnya, Winardi pun memenuhi permintaan pihaknya untuk bertobat.

"Alhamdulillah beliau (Winardi) tadi sudah mengucap dua kalimat syahadat," kata KH Dimyati.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved