Lahan Persawahan yang Masih Terendam Banjir di Bojongsoang Jadi Tempat Mencari Ikan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah lahan persawahabn di Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, masih terendam pascabanjir yang melanda tiga kecamatan di daerah Bandung Selatan sejak awal 2019.

Di Desa Tegalluar, banjir yang berasal dari luapan Sungai Citarik dan Citarum ini, terlihat masih menggenangi persawahan milik warga, sehingga menyerupai danau-danau berukuran kecil.

Pantauan Tribun Jabar, Minggu (19/5/2019), persawahan yang masih tergenang air tersebut berada di kawasan industri Tegalluar, memiliki kedalaman bervariasi, mulai dari 30 sentimeter dan hingga 70 sentimeter.

Di balik para petani tidak bisa melakukan aktivitas tanam padi, ada berkah tersendiri bagi Atep Muhamad (48), seorang buruh tani di Desa Tegalluar bersama sejumlah buruh tani lainnya.

Selama satu bulan terakhir ini, saat matahari dari ufuk timur terbit, Atep bersama buruh tani lainnya berangkat dari kediamannya sambil membawa jaring ikan buatan sendiri.

Setibanya di lahan terendam itu, para buruh tani langsung memasang mata untuk mencari lokasi di mana adanya ikan, hal itu ditandai dengan adanya riak-riak kecil di genangan tersebut.

• Kisah Jajang Rusman, Pedagang di Pasar Kosambi yang Barang Dagangannya Ludes Jadi Abu

Ada tanda keberadaan ikan, kemudian jaring tersebut dilemparkan ke lokasi riak air dan dalam hitungan detik, jaring itu pun diangkat untuk melihat apakah ada ikan yang terjaring.

Atep mengatakan, aktivitas menangkap ikan di lahan yang tergenang air itu terpaksa dilakukan, lantaran sawah selama lebih dari dua bulan tidak bisa ditanami padi karena air tidak kunjung surut.

"Mau gimana lagi? Saya tidak punya pekerjaan tetap. Mencari ikan saja, daripada diam di rumah," kata Atep di Jalan Sapan, Kabupaten Bandung, saat menjaring ikan, Minggu (19/5/2019).