Kasus Terorisme di Bogor
5 FAKTA Teroris di Bogor, Endang Alias Pak Jenggot Anti-Thogut, Setia pada ISIS, Anak Buah TH
Selain itu, Dedi Prasetyo menyebut Endang alias Pak Jenggot tergabung dengan jaringan terorisme yang sudah berpenglaman.
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID - Terduga teroris bernama Endang alias Pak Jenggot (51) berhasil dilumpuhkan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Kelurahan Nanggewer, RT 2/3, Kecamatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/5/2019).
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, sepak terjang sosok Endang alias Pak Jenggot itu sudah cukup panjang terlibat terorisme.
Selain itu, Dedi Prasetyo menyebut Endang alias Pak Jenggot tergabung dengan jaringan terorisme yang sudah berpenglaman.
Berikut ini fakta-fakta penangkapan terduga teroris Endang alias Pak Jenggot.
1. Temukan Barang Bukti Berupa Buku Cara Merakit Bom
Tim Densus 88 Antiteror mengamankan seorang terduga teroris bernama Endang alias Pak Jenggot, di Jalan Bintang Mas, RT 02/03, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/5/2019).
Dari hasil penggeledahan, ditemukan berbagai macam bahan dasar kimia untuk merakit bom, berbagai jenis senjata tajam, rangkaian detonator dan buku cara merakit bom serta buku jihadis.
Dari hasil pemeriksaan sementara, terduga teroris atas nama Endang alias Pak Jenggot diduga merupakan pengikut jaringan ISIS di Indonesia.

Ketua RT setempat Tatang membenarkan seorang warganya ditangkap petugas.
Tatang mengatakan, Endang alias Pak Jenggot ditangkap Jumat (17/5/2019) sekitar pukul 15.30 WIB oleh beberapa orang berseragam Densus 88 Anti Teror, saat bekerja sebagai tukang parkir.
• Pendukung Setia Prabowo, Habib Rizieq dan Amien Rais Ditantang Relawan Jokowi Sumpah Mubahalah
• AHY Dikritik Lebih Sering Ketemu Kubu Jokowi, Disebut Bangsawan Politik
• Teroris Incar Gedung KPU Tanggal 22 Mei, Siapkan Bom High Explosive & Ada yang Pernah Gabung ISIS
"Iya betul tadi sore saat sedang beraktivitas tukang parkir," katanya saat ditemui Kompas.com di lokasi.
2. Bom Rencananya Bakal Diledakan Saat Penetapan Hasil Pemilu 2019
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Endang alias Pak Jenggot berencana meledakkan bom saat penetapan hasil Pemilu 2019 di depan Kantor KPU, Jakarta.
Dedi Prasetyo mengatakan, enam bom yang disita saat penangkapan akan diledakkan pada 22 Mei untuk menunjukkan eksistensi mereka kepada dunia internasional.
Enam bom tersebut memiliki daya ledak tinggi (high explosive).
"Ada enam bom dari bahan TATP yang sudah jadi dan satu buah buku berisi tentang catatan membuat bom. Dipersiapkan untuk sasarannya thogut dan akan menyasar pada 22 Mei di depan KPU," katanya kepada awak media di lokasi, Sabtu (18/5/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Dedi, bulan puasa menjadi momentum bagi kelompok tersebut untuk melakukan serangan terhadap kegiatan masyarakat yang menjadi konsentrasi mereka.
"Momentumnya bulan puasa sebagai amaliah jihad mereka dan mengikuti dinamika perkembangan masyarakat saat ini seperti 22 Mei nanti untuk eksistensinya," ucapnya.
3. Lulusan SMP
Menurut Dedi Prasetyo, dari hasil penggeledahan di kediaman Endang alias Pak Jenggot, polisi mengamankan jenis senjata softgun dan bahan pembuat bom, seperti nitrogen, orea, sulfur, haseton, H2SO4, H2O2, KN03, aluminium, potasium, offoil, tiner, dan paku.
Ditemukan juga alat penggerus (tumbuk), gas kimia, rangkaian detonator, serta satu buah panci presto.
"Bahan dasarnya mereka beli online atau didapat dari toko kimia. Saat ini terus kami dalami semua jejak digitalnya," ujarnya.
• Ngerinya Pak Jenggot, Terduga Teroris Jejaknya Lebih Militan dari JAD, Agendakan Ngebom pada 22 Mei
Dari hasil pemeriksaan, terduga teroris Endang alias Pak Jenggot memiliki kemampuan merakit bom daya ledak tinggi dan mempunyai labotarium untuk menguji beberapa bom rakitannya.
"Lulusan SMP dan dia belajar dari gurunya untuk merakit bom karena dia memiliki ketekunan sehingga dia berhasil. Bahkan, dia juga mengembangkan laboratorium sendiri dalam rangka membuat bom," katanya.
4. Berpengalaman
Menurut Dedi Prasetyo, sepak terjang Endang alias Pak Jenggot cukup panjang dimulai ketika dia terpapar paham radikalisme lebih dari lima tahun lalu.
"Lebih dari 5 tahun dia ( Endang alias Pak Jenggot ) terlibat terorisme karena jaringannya dengan TH (gurunya) cukup panjang, kemudian dengan kelompok lainnya masih memiliki koneksi artinya mereka ini cukup berpengalaman," ungkapnya saat ditemui, di Cibinong, Sabtu (18/5/2019).
Dari hasil pemeriksaan, rupanya Endang alias Pak Jenggot tergabung dalam jaringan terorisme kelompok Firqoh Abu Hamzah yang merupakan pecahan dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Tengah.
Kelompok ini juga masih memiliki hubungan dengan kelompok teroris lainnya seperti Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, JAD Lampung, JAD Bekasi, dan JAD Sibolga.
Jaringan ini lebih dikenal militan dan berbahaya karena telah melakukan beberapa serangkaian serangan bom di antaranya di Mapolres Surakarta beberapa tahun yang lalu.
"Sasaran mereka tetap sama yaitu thogut, menyerang Polres Surakarta. Jadi, bom kelompok Firqoh Abu Hamzah ini sudah pernah digunakan," tambahnya.
5. Gagal ke Suriah untuk Menyatakan Kesetiaan pada ISIS
Menurut Dedi Prasetyo, sejak terlibat, Endang alias Pak Jenggot sedianya hendak berangkat untuk menyatakan setia kepada Islamic State of Iraq and Syria ( ISIS ) di Suriah.
Namun, gagal lantaran pernah dideportasi di Turki kemudian dikembalikan ke Indonesia.
Gagal berangkat, Endang alias Pak Jenggot pun tetap belajar merakit bom dari buku-buku panduan sambil dibimbing oleh gurunya berinisial TH yang lebih dulu ditangkap di Pemalang, Jawa Tengah.
Adapun Endang alias Pak Jenggot yang sehari-harinya bekerja sebagai juru parkir, begitu tekun mempelajari buku-buku yang diberikan gurunya tersebut.
Bahkan Endang alias Pak Jenggot diketahui telah menjalani latihan perang (I'dad) di Gunung Ciremai, Cirebon, bersama anak buahnya S yang telah ditangkap di wilayah Tamansari, Bogor, Jawa Barat (17/5/2019).
• Wajah Ashanty Dibilang Bengkak Sebelah Seperti Habis Dipukuli, Unggahan Anang Jadi Perbincangan
• Viral Foto Prabowo di Bandara, Diisukan Pergi ke Luar Negeri Jelang 22 Mei, Begini Penjelasan BPN
Hasilnya, ia memiliki kemampuan merakit bom dengan daya ledak tinggi dan mempunyai labotarium untuk menguji beberapa bom rakitannya.
"Karena dia memiliki ketekunan maka dia berhasil bahkan dia juga mengembangkan laboratorium sendiri dalam rangka membuat bom. Bahan-bahannya dibeli online, ada dari toko kimia, dan akan kami dalami semua jejak digital mereka," ujarnya.
Dari hasil perakitannya, sebanyak enam buah bom bahan tree aseton tree perosida (TATP) dipersiapkan untuk sasaran targetnya thogut pada saat penetapan hasil Pemilu 2019 tanggal 22 Mei, di depan Kantor KPU, Jakarta.
"Karena kelompoknya menyatakan setia kepada ISIS, jadi ada seruan ISIS internasional memerintahkan kepada siapa saja yang sudah membaiat ke ISIS silahkan melakukan aksinya apalagi di bulan puasa karena ini suatu momentum bagi mereka untuk melakukan jihadnya amaliahnya," tuturnya.