Pilpres 2019
Prabowo Tolak Hasil Hitung Pilpres, Bagaimana dengan Pileg? Begini Penjelasan Jubir BPN Riza Patria
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan sikapnya menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019. Lantas, bagaimana dengan hasil Pileg?
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNJABAR.ID - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan sikapnya menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019. Lantas, bagaimana dengan hasil Pileg 2019?
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno Ahmad Riza Patria telah menjawab mengenai pertanyaan itu di acara Mata Najwa.
Awalnya, Najwa Shihab bertanya, ketika Prabowo menolak hasil perhitungan Pilpres 2019, apakah ia juga akan menolak hasil perhitungan Pileg 2019?
Riza Patria pun menjawab pertanyaan itu. Dia mengatakan, Pemilu 2019 harus dibedakan, ada Pilpres dan Pileg.
Prabowo, kata dia, berbicara sebagai calon presiden, bukan sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.
• Sukses di Dunia Bisnis, Mengapa Sandiaga Uno Bertaruh di Dunia Politik? Ternyata Ada Peran Prabowo
Lebih lanjut, Riza Patria pun menjelaskan, di dalam rekap saksi-saksi, ada saksi 01 dan saksi 02 yang mewakili paslon, lalu ada saksi dari partainya.
"Jadi harus dibedakan," ujarnya dilansir dari tayangan Youtube Mata Najwa, Kamis (16/5/2019).
Dari gugatan hingga laporan, lanjutnya, sudah dilaporkan secara berjenjang.
Menurutnya, urusan Pilpres adalah urusan Pilpres, urusan Pileg adalah urusan Pileg.

"Semua itu berjalan sesuai aturan, jadi harus dipahami bahwa... (penjelasan Riza dipotong narasumber lain). Faktanya memang yang kami laporkan itu kan tergantung kasusnya," ujarnya.
Dia mencontohkan, misalnya sekarang ada kasus di Jawa Barat, maka pihaknya melaporkan PPK-nya.
Sekali lagi, dia memberikan penekanan, pelaporan tergantung kasusnya, tergantung dugaan kecurangannya.
"Ada kasus melaporkan soal Pilpres, ada melaporkan Pileg," ujar Riza Patria.
• Yusril Ihza Mahendra: Tolak Penghitungan Suara KPU, Prabowo Harus Buktikan Kecurangan Pemilu 2019
Pembuktian
Dalam acara Mata Najwa, Riza Patria juga sempat menjelaskan mengenai langkah pembuktian dugaan kecurangan Pilpres 2019.
Menurutnya, pihaknya jelas akan berada di jalur yang berada dalam koridor konstitusi.
"Pak Prabowo menyampaikan kita harus taat hukum, itu jadi sikap bijak beliau selama ini. Temen PDIP juga pernah tahu kita pernah bersama-sama, pernah jadi oposisi tetap semua dalam koridor hukum," ujarnya.
• Setelah Prabowo Tak Akui Penghitungan KPU, Gerindra Minta Pendukung Ikut Tak Akui Hasil Pilpres 2019
Lebih lanjut dia menjelaskan, bentuk dugaan kecurangan yang dia kritisi, mulai dari regulasi hingga persekusi, sudah dilaporkan pihaknya.
Namun, menurut Riza Patria, pihaknya harus berhadapan dengan instrumen yang mendukung penguasa.
"Penguasa punya instrumen, kejaksaan, kepolisian, ya memang sulit jadinya. Sebagai contoh saja, kalau bicara keadilan
ada orang ngomong penggal Pak jokowi, langsung ditangkap seperti teroris," ujarnya.
Sikap Prabowo
Dilansir dari Kompas.com, sebelumnya, di hadapan para pendukungnya, Prabowo Subianto menyatakan sikapnya terkait perhitungan suara atau situng Pilpres 2019.
Capres nomor urut 02 itu menyebut, akan menolak hasil perhitungan suara atau situng yang curang.
Hal itu disebabkan pihaknya tak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran dalam penyelenggaran Pilpres 2019.
Hal ini diutarakan Prabowo saat berpidato pada Selasa (14/5/2019).
"Yang jelas sikap saya adalah saya akan menolak hasil perhitungan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo Subianto pada tayangan siaran langsung Kompas TV.